Kamu beranggapan bahwa apa gunanya sebuah mimpi, jika dirimu saja tak akan mampu menggapainya?
Kamu beranggapan mimpi yang setinggi langit hanya milik orang-orang kelas atas, orang-orang yang memiliki IQ tinggi, orang-orang yang memang garis keturunan keluarga sukses.
Bahkan kamu selalu membuat sugesti pada diri sendiri, seperti, "Mimpiku terlalu tinggi, jika jatuh sakitnya luar biasa."
Atau
"Aku ini apa? Hanya manusia yang tak punya kemampuan apapun, tapi berharap dengan mimpi terlalu tinggi."
Sugestimu terlalu berlebihan.
Kemari kuketuk hatimu sedikit, siapa tahu hatimu merasakan dan ingin membuka realita yang ada.
Tak ada larangan setinggi apa level mimpimu. Malahan yang dilarang yaitu kau meruntuhkan mimpimu hanya karena sugesti yang kamu buat sendiri.
Kadang secara visual jalan hidup orang lain nampak selalu mudah tanpa ada yang namanya halangan.
Namun sebenarnya kamu tak akan tahu, dari semua pandangan manusia hidupnya yang terlihat mudah. Ada sesuatu yang sebelumnya ia korbankan selama ini.
Orang bilang kamu tak punya sayap, bahkan ada yang bilang sayap-sayapmu rapuh jadi tak akan mampu dibawa terbang tinggi.
Untuk kamu yang sedang merasa ragu. Baca ini baik-baik.
Semua orang punya kadar kemampuan dan tujuan hidupnya masing-masing. Semua orang punya bibit untuk tumbuh, tapi bagaimana orang itu sendiri menumbuhkan dan menyuburkan bibit itu.
Terbanglah jika nyatanya kau masih mampu berusaha, jangan hanya karena omongan manusia-manusia yang gendang telinga muak mendengarnya, kamu jadi mundur dan mengurungkan niat untuk melangkah maju.
Angkat kepalamu. Berhasil bukan milik anak seorang pejabat dan orang kaya. Berhasil tercapai karena peluh keringat kerja keras sendiri.
Tak usah kamu menatap keatas, itu akan menyilaukan pandangan. Tataplah kebawah, kadang ada orang lain yang hidupnya tak seberuntung kamu.
Tersenyum ya?
Mau berjuang lagi kan?
Masih ingat? Jiwamu adalah jiwa pejuang. Jadi, jangan jadi pengecut karena peluang yang kian sempit.
Tak apa tak punya sayap, setidaknya merangkak naik pun masih bisa dilakukan.
Tertanda
Dari tukang sambat
Untuk kamu yang tersesat11 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusi Abstraksi (SUDAH TERBIT)
Non-Fiction[COMPLETE] ✔ (PEMESANAN BUKU MELALUI LINK YANG BISA DILIHAT DI BANNER) Ini hanya tentang isi hatiku, kisahku, dan mungkin untuk orang-orang yang tersesat, tak menemukan jalan pulang di kehidupannya. Jika kamu ingin bacaan novel atau cerita romantis...