Maaf, Aku Tak Percaya Padamu

122 14 0
                                    

Untukmu. Maaf manusia yang mudah musnah ini ingin menyampaikan sesuatu. "Aku tak percaya padamu. Bahkan sama sekali tak akan percaya."

Menanyaiku, kenapa tak percaya? Coba raba hatimu sendiri, kenapa aku bisa seperti ini.

Jika pikiranmu sehat dan otakmu bersih dari yang namanya bubuk psikotropika, kamu akan tahu jawabannya.

Dulu sekali, kamu pernah berujar. Bahwa menjadi pembohong adalah sosok manusia paling rendahan. Sosok manusia yang amat hina.

Aku benar-benar masih ingat perkataan itu.

Kamu juga bilang orang yang berbakat menjadi pendusta selayaknya dilenyapkan. Sejenak aku berpikir bahwa pikiranmu terlalu kejam dan berani. Seolah mulut dan lidahmu itu adalah titisan dari sang Lucifer.

Bahkan menurutmu orang yang sering mengeluarkan kata-kata lucah dari mulutnya, tak layak diberi kenikmatan di dunia.

Tak jarang juga setiap pendapatmu membuat mataku menanap. Seperti, aku asing dengan kalimat itu. Hei! Pada dasarnya aku asing dengan kalimat itu.

Dan sekarang aku mengambil kesimpulan. Ternyata sebuah perkataan bisa menelan pembicaranya. Kamu. Kebohonganmu.

*****

Aku merasa jadi seorang yang terbodoh dan mudah terhasut.

Ambisi untuk diakui kiat merekat dalam dirimu.

Ingin dianggap bisa ini.

Ingin dianggap paling mampu.

Ingin dianggap punya sesuatu yang tak dimiliki oleh seseorang.

Kepala besar dengan omongan tinggi, tapi bukti nol besar.

Jika aku jujur, percayalah perkataanmu seperti bubuk pixie tinkerbell. Cantik dan mampu membawa pendengarnya melayang ke awang-awang. Tapi, saat habis membuat pendengar merasa dibodohi dan terperosok jatuh.

Aku tahu, kamu bermimpi tinggi.

Ingin ini. Ingin itu.

Jadi ini. Jadi itu.

Tapi, buka itu caranya.

Inginku percaya padamu lagi? Maaf, aku berhenti percaya padamu. Aku berhenti jadi kumpulan bubuk pixie tinkerbell.

Aku pergi dan belajarlah bahwa kepercayaan sekali dihempaskan, ia akan remuk seutuhnya.

Butuh lem dan direkatkan kembali? Itu hanya menyatuhkan, tapi tak membuatnya sempurna lagi.

Tertanda
Dari Tukang Sambat
Untuk Kamu Yang Tersesat

22 Februari 2020

Note :
Hai, hari ini terlalu semangat hingga update 2 kali. Apapun itu semoga kalian tetap suka dan menanti update-an bab-bab berikutnya.

Jangan lupa untuk bantuannya bagi manusia tukang sambat ini.

Vote+komen+share❤

See u next!

Delusi Abstraksi (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang