DELAPAN

56 15 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Karna itu berarti banget buat aku :)
Bintang di pojok kiri nya yuk jangan lupa dipencet, nggak bayar kok, nggak berat juga, kalo berat sini aku bantuin ehe :D


















Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 20 menit, mereka akhirnya sampai di tempat yang dimaksud oleh eunsang, taman dekat rumahnya. Sore itu suasana taman cukup ramai, banyak anak anak yang tengah bermain dengan sebayanya, maupun orang yang mengabiskan waktunya dengan bersepeda ataupun berjalan jalan santai. Ada juga beberapa pasangan muda mudi yang menghabiskan waktunya untuk sekedar bercengkrama atau bercanda maupun menggoda satu sama lain. Tetapi tidak dengan junho dan eunsang, mereka duduk disalah satu bangku taman dekat dengan berbagai tanaman bunga yang cukup indah. Keramaian taman sore itu nyatanya tak sama dengan keadaan junho dan eunsang saat ini, sebaliknya, hanya ada hening dan canggung yang menyelimuti mereka selama 10 menit ini. Tidak ada yang berniat membuka percakapan, kesempatan yang diberikan eunsang untuk mau diajak berbicara nyatanya belum sepenuhnya digunakan dengan baik oleh junho. Junho tentu bingung harus memulai darimana, begitupun eunsang. Segala macam pertanyaan maupun unek unek yang selama ini bersarang dipikiran maupun hati eunsang nyatanya juga tak mampu ia lontarkan. Merasa jenuh dengan keadaan diam yang mencekam, akhirnya salah satu dari keduanya memutuskan memulai pembicaraan.

"Mau ngomong apa, kalau nggak ada yang mau diomongin aku pulang" kata eunsang dengan nada sedatar mungkin. Sungguh ia merasa lelah dan bosan saat ini. Sudah lebih dari 10 menit ia menunggu tapi junho tidak kunjung mengatakan seseatu. Bukankah ia yang mengajaknya untuk berbicara tadi ? Tapi apa ? Kenapa dia hanya diam ? Tak taukah junho bahwa ia sudah membuang waktu istirahat yang berharga milik eunsang. Eunsang sudah merapikan tasnya dan bersiap pergi saat sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya.

"Tunggu" cegah junho saat melihat eunsang sudah akan beranjak pergi "aku bahkan belum ngomong satu patah katapun tapi kamu udah mau pergi" tegas junho

"Terus 15 menit tadi itu apa ? Kenapa kamu cuma diem aja ? Aku udah kasih kamu kesempatan buat ngomong tapi kamu malah diem aja" tutur eunsang "Kamu udah buang waktu berharga aku buat istirahat jun, aku capek kuliah seharian belum lagi tugas tugas yang belum aku kerjain masih banyak, dengan ketemu kamu cuma buat diem dieman kayak gini itu nggak mengurangi beban maupun rasa capekku jun" lanjut eunsang

"Aku tau kamu capek sa, aku juga. Kamu pikir aku nggak capek, aku juga kuliah seharian, tugas aku juga banyak, belum lagi masalah turnamen basket dan lain sebagainya. Tapi dengan sikap kamu ke aku akhir akhir ini bikin capek aku nambah berkali kali lipat sa, bukan cuma capek di badan tapi juga capek di hati dan pikiran" tutur junho dengan penegasan di akhir kalimatnya

"Yaudah sekarang mau kamu apa ? Kamu capek kan sama aku ?! Kamu mau kita udahan ? Yaudah kita selesai" balas eunsang tidak terima atas penuturan junho dengan nada yang sedikit bergetar

"Bukan gitu sa" elak junho sambil berusaha menggengam kedua tangan eunsang dan diletakkan dipangkuannya. "Tujuan aku ngajak kamu ngomong saat ini karena ada hal yang harus kita berdua lurusin. Bukan cuma aku aja tapi kamu juga" lanjutnya

"Semua udah jelas jun" jawab eunsang sambil berusaha menarik kedua tangannya yang digenggam terlampau erat oleh junho. Eunsang sebenarnya rindu genggaman tangan junho tapi ini bukan saat yang tepat untum berlaku demikian. "Kamu capek aku juga, kita sama sama capek, jadi buat apa dilanjutin ?" Tanya eunsang memberanikan diri menatap kedua manik kelam tajam milik sang kekasih.

"Ini bukan kamu sang" balas junho sambil menggelengkan kepalanya pelan. "Selama ini secapek capeknya kita berdua, sebesar apapun masalah dihubungan kita, sebesar apapun salah aku kamu pasti bisa maafin aku begitupu sebaliknya, tapi kenapa hanya karna masalah sepele kayak gini kamu bisa ngomong kayak gitu ?" Tutur junho tidak percaya dengan apa yang dikatakan eunsang

Home and UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang