ENAMBELAS

46 13 0
                                    

Ngehargai karya orang lain tu nggak dosa kok hehe
Udah tau lah ya maksud aku ? 😁







Paginya eunsang terbangun dalam kondisi yang teramat tidak baik baik saja. Kedua matanya sembab juga memerah, tubuhnya juga terasa sangat lemas serta suhu tubuhnya yang meningkat, eunsang demam.

Luhan yang merasa khawatir dengan keadaan putrinya akhirnya memutuskan diri untuk mengampiri kamar eunsang dan berniat untuk mengajak sarapan bersama. Karena tidak biasanya eunsang bangun terlambat.

Tok tok

"Sa, sarapan dulu yuk" ujar luhan

Namun tidak ada jawaban dari dalam kamar eunsang

Tok tok

"Sayang, kamu udah bangun kan ? Yuk sarapan dulu" ujar luhan kembali

Namun masih tidak ada jawaban, akan tetapi samar samar luhan dapat memdengar rintihan pelan dari dalam kamar eunsang. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka pelan kamar eunsang dan luhan merasa lega karena kamar eunsang tidak terkunci.

"Ya ampun sa !! Kamu kenapa ?!" Panik luhan saat melihat kondisi eunsang. Wajahnya pucat, keringat dingin mengalir dari dahi hingga pelipisnya serta bibirnya yang terus mengeluarkan lirihan kesakitan.

"Shh dingin bun, kepala eunsang sakit banget shh" racau eunsang

"Kamu sabar dulu ya sayang, bunda ambilin kompres buat kamu" sahut luhan sambil mengecek suhu badan eunsang lewat dahinya

Setelahnya luhan bergegas keluar untuk mengambil kompres untuk eunsang, ia juga meminta bibi jung, asisten rumah tangga keluarga eunsang untuk membuatkan bubur dan menyiapkan obat demam untuk eunsang

"Kamu kok bisa sampe kayak gini sih sang, kamu kenapa sayang ?" Lirih luhan sambil meletakkan kompresan ke dahi eunsang

15 menit kemudian bibi jung datang membawakan semangkuk bubur dan obat demam untuk eunsang.

"Bangun sebentar ya sayang, makan dulu yuk biar kamu nggak lemes, terus nanti diminum obatnya biar sakitnya cepet ilang" bujuk luhan

"Badan esa lemes banget bun, esa nggak kuat kalo harus bangun, makannya sambil tiduran aja ya bun ?" Lirih eunsang

"Yaudah deh nggak papa, jangan dipaksain kalo kamu emang nggak kuat, janji kamu udah mau makan bunda udah seneng banget" sahut luhan   "Yaudah yuk bunda suapin, buka mulutnya dong, aaaa.. " lanjut luhan

"Dikit aja bun, esa nggak bisa kalo banyak banyak, perut esa rasanya mual banget" tolak eunsang

"Ini juga sedikit sayang, dikit lagi ya biar kamu nggak lemes, satu kali lagi aja, ya sayang ?" Bujuk luhan

"Tapi cuma satu nggak lebih, esa bener bener nggak kuat bun, kalo dipaksain nanti esa bisa muntah, ini aja udah esa tahan dari tadi" tutur eunsang

"Iya sayang, abis ini nanti kamu minum obat ya ? Abis minum obat bunda bakal kompres badan kamu sama gantiin baju kamu sama yang lebih nyaman, kasian kamu soalnya baju kamu sampe basah gitu, o iya itu yang kamu pake jaket siapa sa ? Kok bunda nggak pernah liat ?" Tanya luhan

Refleks eunsang memegang jaket yang sedari tadi malam melekat ditubuhnya, pikirannya mendadak blank. Setelah sadar ia segera menggelengkan pelan kepalanya dan berusaha mencari topik lain.

"Esa mau minum obat nya sekarang bun" ujar eunsang berusaha mengalihkan perhatian luhan

"Oh iya ini diminum obat nya, pelan pelan aja ya ?" Ujar luhan sambil menyodorkan obat demam kepada eunsang  

Home and UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang