DUAPULUHLIMA

35 8 6
                                    

Hai guysss i'm back .... !!!
Anyone miss me ? Hehe
Nggak pernah bosen buat ngingetin kalian buat selalu vote dan komen karya sederhana ini hihi :)
Enjoy :D





























Sudah 2 minggu semenjak kecelakaan itu berlalu dan keadaan junho juga sudah membaik. Junho rasa selama ia berada dirumah sakit eunsang tidak pernah datang untuk menjenguknya atau bahkan menemuinya, hanya pertama sesaat setelah junho mendapat penanganan pertamanya.

Hal itu yang selama ini selalu berada dalam pikiran junho tanpa tau kebenaran yang sesungguhnya. Eunsang sebenarnya rajin mengecek keadaan junho, tetapi ia selalu datang saat junho sedang beristirahat atau dalam keadaan tertidur. Entah, eunsang hanya tidak siap bertatap muka langsung dengan cha junho jika sosok itu dalam keadaan sadar. Rasa bersalah dalam hatinya semakin besar, ialah sosok yang menyebabkan junho dalam keadaan tidak baik baik saja.

Junho juga masih aktif menghubungi eunsang, hanya sekedar ucapan selamat pagi, atau malam dan juga beberapa perhatian kecil seperti menanyakan kabar atau apakah eunsang sudah makan, apakah ia tidur dengan nyenyak dan lain sebagainya. Eunsang hanya membalas sekenanya, tidak jarang bahkan eunsang mengabaikannya. Tapi junho belum berputus asa, ia sudah rela mengorbankan dirinya untuk eunsang, ia tidak akan menyerah begitu saja sebelum eunsang memutuskan segalanya. Jika ia ingin junho untuk mundur, maka junho akan melakukan itu untuk eunsang, begitupun sebaliknya.

Disinilah junho sekarang, tepat di depan pekarangan rumah milik eunsang. Ia susah berdiri disana selama kurang lebih 15 menit tanpa melakukan apapun, ia sedang berpikir apakah hal yang akan dilakukannya ini akan berhasil ? Apakah ini benar ? Jika ia gagal untuk kesekian kalinya apakah ini saat nya untuk ia menyerah atas semua perjuangannya ? Entahlah, junho masih samar akan hal itu. Maka ia memutuskan untuk menarik nafas panjangnya dan menghembuskannya perlahan.

Ditatapnya pintu itu lamat lamat, ia mulai melangkahkan kakinya perlahan. Dengan gerakan mantap ia mulai mengetuk pintu didepannya.

Tok tok tok

Tok tok tok

Akhirnya pada ketukan kedua pintu terbuka dan menampakan sosok yang begitu dirindukannya lengkap dengan ekspresi terkejutnya.

"Sa-

Blam !!!

Belum sempat junho mengucapkan sepatah kata apapun eunsang sudah terburu buru menutup kembali pintu rumahnya.

"Sa aku mohon, buka pintu nya, aku mau ngomong seseatu sama kamu, aku mohon !!" Pinta junho

"Pergi. Lebih baik kamu pergi, nggak ada lagi yang perlu diomongin" balas eunsang dari balik pintu rumahnya

"Ada sa, banyak yang perlu diomongin diantara kita, kamu harus jelasin kenapa kamu ngehindar lagi dari aku, aku punya salah apalagi sama kamu sa ??" Tanya junho

Eunsang mengigit bibir bawahnya perlahan, menahan isakan yang akan lolos dari ranum manisnya.

"Aku nggak ngehindar dari kamu, aku memang udah nggak peduli sama kamu" ujar eunsang sambil menutup kedua matanya dengan air mata yang perlahan mengalir dikedua pipinya

Maaf cha junho, maaf ....

"Kamu bohong ! Aku tau kamu bohong-

"Pergi cha junho, aku bilang pergi" potong eunsang cepat

"Oke kalau emang itu mau kamu, tapi aku nggak akan pergi semudah itu, aku bakalan tetep disini nunggu kamu sampai kamu mau ketemu dan ngomong langsung sama aku" putus junho

Home and UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang