Yes, aku berhasil mendapatkan nomornya. Aku senang bukan main, aku akan mencoba untuk berkomunikasi dengannya setelah tes nanti.
Kenapa aku ngotot buat dapat nomornya, karena aku ngerasa aku bisa bersahabat dengannya. Mungkin karena sifat ramahnya membuatku yakin bisa bersahabat dengannya.
Seperti biasa, yang namanya sekolah tidak bisa lepas dari yang namanya belajar. Karena tujuan sekolah adalah belajar. Tak jarang, ada banyak siswa yang merasakan sulitnya memahami pelajaran. Hingga mereka hanya menunggu waktu istirahat tiba.
Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa mulai melepas penatnya belajar. Aku, Akmal, dan Chandra berjalan beriringan menuju kantin. Kami bukan orang populer di sekolah kami, namun kami banyak mengenal orang di sekolah mereka dan menjalin hubungan akrab dengan mereka.
Kami telah membeli makanan dan mulai mencari tempat untuk menikmati makanan kami. Aku dengan nasi gorengku, Akmal dengan baksonya, dan Chandra dengan sotonya.
Lalu sosok Aira dengan temannya Ayu, mulai mendekati kami. Lalu Aira memberi sebuah snack untukku. Aku terkesiap dan terkejut saat mengetahui yang memberi snack itu adalah Aira.
"Eh tadi Aira kan?" Aku bertanya pada Akmal.
"Iya, cieee dikasi snack ciee" Akmal menggodaku.
"Oh dah punya kah ni ya?" Chandra gak mau kalah.
"Apaan dah kalian ni" aku jadi tak nyaman.
Kami melanjutkan makan setelah makanan habis, kami kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran tentang sistem pencernaan.
Aku jadi heran kenapa gadis cantik itu memberikan snack padaku. Padahal kan dia bisa memberi ke yang lainnya saja dibanding aku. Apa dia memang suka padaku?, lalu kutepis prasangka itu karena aku yakin dia hanya ingin berterima kasih padaku.
Bel pulang kembali berbunyi, seluruh siswa kembali melepas penat dari yang namanya belajar. Aku dan Akmal kembali ke ruangan kemarin dan sudah siap melaksanakan tes seperti yang telah diberi tau sebelumnya.
"Lu dah siap mal?" Tanyaku pada Akmal.
"Udah dong, eh di itu loh Aira" tunjuk Akmal ke arah pintu.
Ya, gadis itu masuk dan mengambil posisi tempat duduk seperti kemarin. Karena sekarang ada dia, jadi aku bisa kembali berkomunikasi dengannya.
"Halo Ai, gimana kamu dah siap kan?" Aku memulai percakapan.
"Hai di, sudah siap kok. Kamu gimana sudah belajar?" Tanyanya balik.
"Sudah dong, eh btw boleh nanya nggak?"
"Yang gak bolehkan itu siapa?" Jawabnya.
"Eh nggak ada siapa tau kan kamu gak mau diganggu" aku merasa malu.
"Nggak lah, jadi mau nanya apa?" Dia kembali bertanya.
"Emmmm gini tadi yang ngasi snack waktu aku lagi makan di kantin itu kamu?" Aku meminta kepastian.
"Oh itu, iya itu aku" jawabnya.
"Tapi, kenapa kamu ngasihnya ke aku? Gak ke temenmu itu aja?" Aku mengajukan pertanyaan lagi.
"Ya nggak papa sih, karena aku ada lebih jadi bingung aja mau dikasi ke siapa. Jadi kukasih ke kamu aja" jawabnya memastikan.
"Makasih banyak loh ya" aku mulai berterima kasih.
"Sama-sama, eh ada pak Galang tuh" Aira memberitahuku.
Lalu tes dimulai, aku mengerjakannya dengan sedikit kesulitan. Kucoba melihat Aira ternyata dia sudah mengerjakan hampir seluruh soal. Ternyata dia anak jenius, sangat sempurna.
Hingga waktu mengerjakan selesai aku telah mengerjakan seluruh soal yang diberikan. Aku pun bersiap-siap untuk pulang bersama Akmal. Kulihat Aira pergi menuju ke luar duluan, aku dan Akmal pun segera menyusul. Setelah berada di luar kulihat Aira sudah tidak ada, mungkin karena telah dijemput. Aku pun sampai di rumah, tempat yang selalu aku rindukan. Aku pun masuk sambil mengucap salam, dan masuk ke kamarku yang berada di dekat dapur di lantai 1. Ya rumahku memiliki 2 lantai, yang diatas itu untuk kamar ayahku dan ibuku, gudang, dan teras luar yang sangat menyejukkan. Kuambil hp ku dan mulai mencatat nomor hp nya Aira. Setelah itu aku mulai mencoba untuk chattingan dengannya.
Hai Aira
Hai juga Adi
Tak kusangka dia membalas chatku dengan cepat. Lalu chattingan panjang pun terjadi, entah kenapa aku langsung merasa akrab dengannya. Hingga dia ingin tidur dan ingin menyudahi chattingan kami.
Eh di, aku ngantuk aku tidur duluan ya
Eh, si amit ngantuk. Yaudah tidur aja duluan
Huuuuh si pendek, yaudah aku tidur duluan ya. Good night Adi
Good night too amit
Huuuuh
Akhirnya dia tidur duluan. Dan aku merasakan sesuatu yang aku tak tau berasal darimana. Sesuatu yang mendorongku untuk memilikinya bukan yang namanya sahabat, namun lebih dari itu. Aku meyakinkan diri besok untuk melakukannya, aku akan menyiapkan mentalku. Lalu aku kembali mengambil hp ku dan kembali chat Aira untuk besok dia baca ketika terbangun.
Eh Ai, besok kan gak ada
jadwal pelatihan IPA tuh
besok habis pulangan
kita ketemuan di parkiran
ujung yang kosong ya.Aku mulai menyiapkan segala yang kubutuhkan. Untungnya aku jago bermain gitar dan aku akan mempersembahkan lagu untuknya. Aku akan mencoba membuatnya tertarik. Lalu lampu kumatikan dan aku berkata "I love you Aira".
Halo kawan, maaf baru update lagi sibuk ehehe. Btw wa nya gak bagus ya, gak mirip. Tapi bakal aku usahakan buat cerita ini menarik. Jangan lupa vote, comment and share yak.
Thanks so much reader☺☺☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Aku Cuma Bisa Mencintaimu
Romance"Jadi gini di, gimana ya ngejelasinnya?" Dia mulai membuka suara. "Jelasin aja bakal ku dengerin kok" Jawabku meyakinkannya. "Bener nih ya? Kamu gak bakal marah sama apa yang mau aku ucapin?" Dia kembali bertanya. "Of course not" Jawabku. "Okay to t...