Adi POV:
Hari ini adalah tanggal 1 Juli 2019, tidak ada yang berubah semenjak hari itu. Malah semakin buruk, teman-teman kelasku banyak yang tidak menyukaiku. Entah disebarkan oleh siapa namun naluriku berkata untuk mencoba bodo amat.
Begitulah catatanku untuk hari ini, tidak ada yang menarik lagi hari ini. Aku sendirian kini, di lorong keputusasaan. Tidak ada yang memperhatikan apalagi mau menolongku keluar dari lorong ini.
Aku merasa tak berharga lagi, dihadapan semua orang. Aku sampah, AKU MEMANG SAMPAH!!!. Pertikaian dalam keluargaku pun memperparah keadaanku saat ini. Ahhhh.... sepertinya aku memang tak pantas untuk hidup.
. . .
Siang hari yang sunyi bagiku. Semua siswa berhamburan untuk pulang ke rumah masing-masing. Aku mulai mengayunkan kakiku menuju sepeda motorku untuk bergegas pulang, setidaknya aku masih punya tempat berlindung. Saat hendak menaiki motorku ada barang yang tergantung di motorku. Seingatku, aku tak pernah meninggalkan barang di motorku.
Karena penasaran aku membuka kotak tersebut dan isinya adalah coklat. Aku tak mengerti, mengapa ada seseorang yang memberiku coklat?.
"Ah sudahlah kumakan di rumah saja" batinku.
Motor mulai menyala dan aku berlalu pergi dari sekolah dengan diiringi tatapan aneh oleh anak-anak kelasku. Aku tak begitu memperdulikannya karena aku yakin mereka hanya bisa berasumsi tanpa melihat apa yang sebenarnya terjadi. Namun kupikir, hal ini ada sangkut pautnya dengan sikapku terhadap Chandra kemarin. Ya, aku terlalu berlebihan. Terlalu berlebihan.
Sampai di rumah, kudengar ada suara bentakan dari dalam. Itu suara ibuku sepertinya, baru saja hendak masuk ke dalam rumah ayahku keluar dengan membawa tas berukuran besar.
"Di, kamu tinggal kamu sama ibu ya" ucap ayahku.
"Ayah mau ke mana?" jawabku penuh penasaran.
"Ayah sudah nggak kuat tinggal sama ibu kamu, ayah bakal cari kontrakan aja" ayahku menjelaskan seraya mengikat tali sepatunya.
"Ayah..." lirihku.
"Yang baik ya sama ibu" pesan terakhir ayah sebelum pindah tempat tinggal.
Hancur, semua yang telah dibangun kini hancur. Menyisakan pemandangan yang tidak enak untuk dipandang. Sementara itu, ketahanan mental yang semakin berkurang tiap hari hanya memperburuk kenyataan. Apakah ini memang takdirku?, aku tak tau sampai aku mencobanya.
Mencoba untuk meninggalkan kenyataan ini.
. . .
7 Juli 2019
Akhirnya tiba juga saatnya, aku mengambil keputusan bulat untuk melakukan ini.
Maafkan aku ayah, ibu.
Sang mentari terbit seperti biasa seakan menandakan tidak akan ada sesuatu yang terjadi hari ini. Sepertinya alam pun mengijinkanku untuk meninggalkan kenyataan pahit ini. Aku mulai berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu pergi ke dapur untuk sarapan. Dihadapanku terdapat sebuah tudung saji, tanpa pikir panjang aku langsung membukanya. Dan tidak ada apa-apa di sana. Ibu yang baru saja turun dari lantai atas langsung berkata.
"Hari ini nggak ada makanan, jadi beli sendiri di luar" katanya sambil menekan tiap kata yang diucapkan.
"Iya bu" jawabku seraya bersiap-siap ke sekolah.
Motor kunyalakan dan aku mulai berangkat. Jalanan sudah sedikit ramai dengan orang yang akan pergi ke sekolah. Wajar saja karena aku berangkat sedikit agak siang. Sesampainya di sekolah aku langsung duduk di tempatku dan tak melakukan kontak dengan oran lain, bahkan minta maaf ke Akmal dan Chandra saja tidak. Makhluk apa aku ini?, cih gak ada gunanya.
TEEEEET!!! TEEEEET!!! TEEEEET!!!
Jam istirahat tiba dan aku tidak berniat untuk belanja ke kantin. Untungnya aku membawa coklat yang diberi oleh orang yang misterius kemarin. Saat dibuka sebiah kertas jatuh tepat di mejaku. Aku kaget karena kukira kertas ini dilempar oleh orang lain. Karena penasaran aku langsung membuka kertas tersebut.
Dear yang baca:
Aku mau kasih kamu sesuatu karena aku tau kamu sedih. Aku bingung mau kasih apa jadi kukasih coklat aja. Semoga kamu suka :)Tertanda
Tertanda
Your secret admirer
Apa-apaan ini, aku punya secret admirer?. Sejak kapan?, siapa dia?, bagiku ini hanya niat orang dermawan yang kesasar memberikan hadiah. Sudahlah lagipun aku harus menghibur diriku dulu. Tatapan-tatapan aneh kembali menyeringai ke arahku. Aku merasa tak nyaman, apalagi saat aku mendengar dengan samar Chandra menyebut bahwa aku tak pantas untuk ditemani.
Aku tak tahan dengan keadaan ini, segera aku berlari ke luar sekolah. Aku menuju ke arah taman dan mencari tempat yang sangat sepi. Setelah aku menemukan tempat yang sangat sepi, aku langsung menangis sejadi-jadinya.
Aku takut, namun aku juga tak kuat untuk melanjutkan hidup. Mau bagaimana lagi mengatasi tekanan mental ini? Lebih baik aku tak menatap masa depan lagi.
Aku segera berjalan mencari tempat untuk melakukan aksiku. Namun aku merasa seperti ada yang mengikutiku dari belakang. Aku tak memperdulikannya, yang kupikirkan adalah sekarang gedung kosong.
"Ketemu" batinku kegirangan sekaligus takut.
Akhirnya aku menemukan sebuah gedung kosong yang tak terpakai lagi. Aura horror mulai terasa saat aku menginjakkan kaki di gedung ini. Kelihatannya gedung ini memiliki 10 lantai, tanpa pikir panjang aku langsung menuju ke lantai 10.
Karena gedung ini kosong, jadi suara derap kaki pasti terdengar. Anehnya, disini hanya ada aku sendiri namun ada suara dari langkah kaki lain. Kupikir itu hanya penunggu di sini yang iseng menakutiku. Aku tak memperdulikannya.
Aku sudah sampai di lantai 10 dan tidak ada orang sama sekali di sini. Itu artinya aku bebas melakukan aksiku.
Aku mulai memanjat pagar yang tingginya hanya sepinggangku. Aku mulai memikirkan tentang semua yang membuatku melakukan hal ini. Dari Aira, Akmal, Chandra, pertengkaran kedua orang tuaku. Ahhh.. memang kacau rupanya.
"Good bye my world" ucapku pelan.
"HEEEEIIII KAMU MAU NGAPAIN??!!" teriak seseorang.
Aku langsung menengoknya, dia sedang berlari ke arahku. Aku hanya tersenyum kepadanya dan...
Mulai menjatuhkan diriku.
TAP!!!
"JANGAN MENYERAH SEKARANG!!! SETIDAKNYA ADA AKU YANG BISA MENJADI ALASAN AGAR KAMU TETAP HIDUP!!!"
Dari sinilah...
Ohayouuuuuu Minna-san!!! Gimana kabarnya? Ceritanya juga gimana? Aneh? Harap maklumin soalnya Author suka mikir yang gak jelas v:
Jangan lupa kalau suka kasih vote yaaaaa
Follow my partner @pig_kachung
Arigatou Gozaimashite My readers!!!! :D :D :D :D :D :D :D :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Aku Cuma Bisa Mencintaimu
Romance"Jadi gini di, gimana ya ngejelasinnya?" Dia mulai membuka suara. "Jelasin aja bakal ku dengerin kok" Jawabku meyakinkannya. "Bener nih ya? Kamu gak bakal marah sama apa yang mau aku ucapin?" Dia kembali bertanya. "Of course not" Jawabku. "Okay to t...