"Eh Chan, berapa semuanya ni?" Tanyaku pada Chandra.
"Tenang buat pasutri baru gua kasi potongan harga sampe 15k" jawabnya.
Tiba-tiba Aira menjitak kepalanya Chandra.
"Pasutri apaan coba" kata Aira.
"Yaudah semuanya 55k" kata Chandra sambil sedikit terkekeh geli.
"Nih recehan semua ya" kataku sambil mengeluarkan duit pecahan 1k.
"Terserah yang penting bayar" kata Chandra.
"Oke makasih pasutri, selamat menikmati malming kalian" kata Chandra lagi-lagi membuat usil.
"Terserah lu dah Chan" jawabku sambil berlalu pergi.
"Makasih banyak ya Chan" kataku dari luar.
"Yoi bro" sahutnya dari dalam.
Lalu aku beranjak meninggalkan warung sohibku itu. Aku berencana membawanya ke taman kota untuk menikmati pemandangan malam yang indah. Dan dia tak keberatan jika kubawa ke sana.
Motor mulai memasuki daerah parkiran taman, kuparkirkan motorku lalu mulai berjalan menyusuri taman untuk mencari tempat yang agak sunyi. Kutemukan salah satu bangku yang kosong dan kondisi di sekitarnya sedikit sunyi.
"Ai, tuh bangku kosong" kataku sambil menunjuk tempatnya.
"Yaudah ke sana aja yuk" ajaknya.
Cahaya dari bulan membuat malam sedikit terlihat cerah. Hamparan bintang menyelimuti langit di Tenggarong. Kulihat Aira yang sangat cantik dengan celana jeans panjang dan kaos yang dilapisi dengan jaket khasnya.
"Aira" kataku.
"Iya di?" Jawabnya.
"Kamu yakin kan nerima aku?" Aku bertanya balik.
"Yakin banget kok di, aku cinta sama kamu apa adanya" jelasnya.
"Makasih ya Ai, udah mau nerima cintaku" kataku pada Aira sambil mengelus kepalanya.
"Sama-sama di, i love you" katanya sambil menyandarkan kepalanya di pundakku.
"I love you too" kataku sambil mengelus kepalanya.
Kami kembali menikmati pemandangan indah yang telah disiapkan alam untuk hari ini.
"Ai, kamu tau kenapa bulan bentuknya bulat?" Tanyaku pada Aira.
"Nggak tau, kenapa emangnya?" Jawabnya tidak tau.
"Karena kalo bentuknya hati nanti aku bakal ke sana dan ngukir nama kita berdua" kataku bercanda.
"Bisa aja kamu di" katanya sambil mencubit lenganku.
"Aku pengen kita kayak gini terus Ai" kataku pada Aira.
"Sama di, aku juga pengen sama kamu terus" katanya dengan lembut.
Lalu kubuka hp ku untuk memainkan sebuah lagu. Mulai kumainkan lagu surat cinta untuk starla karya Virgoun. Lalu kami mulai bernyanyi bersama dengan suara yang pelan. Nanti kalo keras bisa-bisa kami dikira ngamen.
Kutuliskan kenangan tentang caraku menemukan dirimu
Tentang apa yang membuatku mudah berikan hatiku padamu
Takkan habis sejuta lagu untuk menceritakan cantikmu
Kan teramat panjang puisi tuk menyuratkan cinta iniLalu pada bagian reff, kami bernyanyi bersama.
Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena t'lah ku habiskan
Sisa cintaku hanya untukmuRupanya aku baru menyadari bahwa perpaduan suara kami membuat perpaduan yang khas dan sangat indah. Kami tak melanjutkan bernyanyi, karena kulihat Aira sudah mulai mengantuk. Jadi kuputuskan untuk membawanya pulang ke rumah.
"Ai, kamu ngantuk ya?" Tanyaku pada Aira.
"Eh, nggak kok di. Lagian aku pengen terus sama kamu" katanya lagi-lagi membuat hatiku luluh.
"Udah, kalo ngantuk pulang aja. Lagian aku masih belum ada mobil. Jadi nggak papa kan kita pulang aja dulu?" Tanyaku pada Aira sambil tersenyum.
"Udah di, nggak papa. Kamu nggak usah beli mobil. Cukup pake motor aja, aku udah seneng kok" katanya sambil membalas senyumku.
"Yaudah kita pulang ya?" Aku menanyakan hal itu padanya lagi.
"Yaudah, percuma deh aku sembunyiin rasa kantukku" jawabnya sambil sedikit tertawa geli.
"Nggak papa rasa kantukmu, asal jangan cintamu" kataku sambil tersenyum.
"Adi Prasetya yang ganteng rupanya bucin sejati ya" jawabnya sambil melirik ke aku
"Ya, bucinnya buat kamu apa salahnya?" Aku merespon perkataan si amitku.
"Nggak ada deh kayaknya" jawabnya.
Tak terasa malam semakin larut bintang-bintang yang tadi terhampar di langit, kini mulai menghilang satu per satu. Sedangkan aku dan Aira masih dalam perjalanan pulang.Tak butuh waktu lama aku telah mencapai rumah Aira. Aira lantas turun dan berterima kasih padaku.
"Makasih di buat malmingnya" katanya sambil tersenyum.
"Sama-sama amitku. Aku pulang dulu ya" kataku pada Aira.
"Eh tunggu dulu di" Aira memberhentikanku.
"Kenapa ai?" Tanyaku heran.
"Nih buat si kiyutku juga" katanya sambil mencubit kedua pipiku.
"Aduh, rasanya manis. Kayak yang cubit" kataku bercanda.
"Dasar Adi" katanya.
"Aku pulang mit, baaay" kataku padanya.
"Iya kiyutku" jawabnya.
Malam minggu yang menyenangkan. Kapan-kapan aku ingin seperti ini lagi. Tapi aku ingat kalau ada kompetisi sains. Jadi aku tidak bisa melakukan malam minggu seperti ini lagi dalam waktu satu bulan ke depan. Apapun yang terjadi nantinya, Aira Indriana adalah yang kucintai.
Halo guys, gimana? Sorry author juga jomblo jadi author nggak tau yang biasa dilakuin orang pacaran pas malming tu apa. Oh iya, author rencana mau ubah judul sama sampul cerita. Gimana? Kasi pendapat kalian lewat komentar yak.
Jangan lupa vote, share, and comment oke
Thanks so much reader☺☺☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Aku Cuma Bisa Mencintaimu
Romansa"Jadi gini di, gimana ya ngejelasinnya?" Dia mulai membuka suara. "Jelasin aja bakal ku dengerin kok" Jawabku meyakinkannya. "Bener nih ya? Kamu gak bakal marah sama apa yang mau aku ucapin?" Dia kembali bertanya. "Of course not" Jawabku. "Okay to t...