Adi POV:
"Jika kalian membolos pelajaran ke taman ini, maka kalian akan dapat gangguan dari para penunggunya dan kejadian buruk akan terjadi".
Begitulah rumor yang tersebar di sana. Entah siapa yang membuat, aku tak tahu apakah itu hanya iseng belaka. Namun, aku telah merasakan dampaknya sendiri. Dan Vina baru merasakan dampaknya.
Bisa dibilang dampak yang diterima Vina lebih parah dari yang kuterima. Apakah Vina akan baik-baik saja?, apakah dia bisa masuk sekolah seperti biasa?. Segala pemikiran mulai berseliweran di dalam otakku. Aku langsung melupakan semuanya dan kembali fokus ke jalan.
Ya, aku akan menjenguk Vina. Aku datang menjenguk Vina setiap hari. Aku terus memberi semangat kepadanya bahwa dia bisa mengalahkan penyakitnya. Aku sendiri tidak tau apa penyakitnya, kira-kira apa ya penyakitnya?.
TEEEET TEEEET!!!
Aku terkejut saat ada seseorang membunyikan klakson. Kukira aku , menghalangi jalan. Namun nyatanya tidak, dan suaranya berasal dari jalur sebaliknya. Saat aku melihatnya, aku melihat seseorang yang nampak tak asing bagiku.
Itu kan...
"Oiiii Adi" teriak Kak Dio.
"Iya kaaak" aku membalasnya dan membunyikan klakson juga.
Ya, itu adalah kak Dio. Kakaknya Aira, dan tadi ada Aira juga di belakang kak Dio. Namun nampaknya dia fokus pada handphonenya. Ingatan-ingatan buruk kembali menguasaiku, lagi-lagi aku dipaksa fokus oleh keadaan. Untungnya aku kembali fokus dan kembali memperhatikan jalan.
Akhirnya aku sampai juga di klinik. Aku langsung pergi menuju kamar dimana Vina dirawat. Saat aku membuka pintunya tidak ada orang di sana. Aku sangat bingung, apa Vina dipindahkan?. Aku kembali ke bawah dan bertanya ke suster di bagian information.
"Permisi mbak, maaf saya mau nanya. Pasien atas nama Alicia Vina Kirana kemana ya mbak?" tanyaku.
"Oh, mbak Vina ya. Dia dipindahkan ke rumah sakit Dirgantara" jawab sang suster ramah.
"Gitu ya mbak, makasih banyak ya mbak" ujarku.
"Sama-sama"
Aku langsung bergegas menuju RS Dirgantara. Yang ada di pikiranku saat ini adalah Vina, hanya Vina. Apa keadaannya semakin parah sampai harus dipindahkan ke rumah sakit?, aku mencoba menambah kecepatan motorku. Jarak klinik ke rumah sakit bisa dibilang agak jauh, jadi aku harus menambah kecepatan jika ingin sampai lebih cepat.
Jalan demi jalan kulewati, sialnya adalah rute tercepat menuju rumah sakit macet. Jadi aku memilih melewati jalan pintas, dan untungnya jalan pintas yang kuketahui tidak banyak kendaraan.
Saat berhasil ke jembatan aku sedikit melihat ke kiri dan kulihat ada asap yang mengepul. Lalu aku mencoba menepi dan melihat kembali asap tersebut. Saat kuperhatikan lagi ternyata asapnya berasal dari jalan utama yang macet tadi. Sayangnya apa yang terbakar terhalang oleh kumpulan pemadam. Jadi kulanjutkan saja perjalananku menuju rumah sakit.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 15 menit akhirnya aku sampai juga ke rumah sakit. Aku langsung menuju ke arah parkiran motor untuk memarkirkan motorku dengan segera. Namun tiba-tiba ada kucing hitam yang berlari menyeberangi jalan. Aku yang terkejut langsung menarik tuas rem sekuat-kuatnya. Bukannya pergi dia malah berdiam diri di jalanan.
"Udah aneh gak ada akhlak lagi" batinku ke kucing hitam tadi.
Tak perduli lagi dengan kehadiran kucing itu, aku langsung mengambil ke jalur sebelah yang kosong. Akhirnya aku mendapat tempat parkir, tapi tunggu dulu, aku belum tau di kamar mana Vina dirawat. Ah sial, lagi-lagi aku ceroboh begini. Cepat-cepat aku mengeluarkan handphone dari saku celanaku. Kucari kontak Vina dan aku langsung menelponnya.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan"
Sial, bagaimana aku mau menjenguk kalau seperti ini.
. . .
Kak Dio POV:
Aira tadi liat nggak ya ada Adi, atau malah dia mendengarku memanggil Adi?. Apa reaksinya jika dia mengetahui kalau aku manggil Adi ya?, marah nggak ya?, semoga aja nggak.
"Kita sampai" ujarku seraya memelankan laju motor.
Aira nampak cuek, kenapa ya?, apa dia tau kalau aku manggil Adi?, biarlah nanti pasti baik sendiri. Sebelum pulang aku dititipkan surat oleh Vina dan dibawa oleh Aira tadi, apa karena surat itu ya?. Soalnya yang kutau Vina hanya bilang harus diberikan ke aku.
"Assalamu'alaikum" ucapku dan Aira bersamaan.
"Wa'alaikumussalam" jawab Ibu.
"Darimana kalian?" tanya ibu.
"Maaf ma, tadi aku minta kak Dio antar aku buat jenguk temanku ma" jelas Aira.
"Jadi gitu" ujar Ibu.
"Yaudah lain kali bilang dulu ke mama ya Ai" ucap ibu tiba-tiba ramah.
"Iya ma, Ai minta maaf ya ma" ucap Aira.
"Heem, yaudah kamu istirahat aja sana"
"Iya ma"
Aku hanya bengong melihat tv, tiba-tiba ibu mengajakku bicara.
"Vid, kok kamu gak bilang ke ibu sih" tanya ibu.
"Anuuu bu, tadi David juga lupa ngasih tau ke ibu" jawabku sambl terkekeh.
"Duh, kamu kok jadi pelupa sih"
"Maklum bu, mungkin karena tinggal hitung bulan udah sidang skripsi"
"Gak mungkin ah" kata ibuku sambil perlahan menjitak kepalaku.
"Mungkin kok bu"
Tiba-tiba saja ibu mengganti channel tvnya menjadi acara berita. Huh aku bosan dengan berita.
"Dari tenggarong, mobil ambulan yang membawa pasien pingsan menuju rumah sakit mengalami kecelakaan. Sopir ambulan mengalami luka berat sedangkan pasien tewas di tempat. Diduga kecelakaan terjadi karena sopir ambulan berkendara dengan kecepatan tinggi.
"Kecelakaan terjadi di jalan besar dan berada di dekat keramaian kota, polisi masih, mengusut kasus ini dan mencari saksi kejadian kecelakaan tersebut"
Hah ada kecelakaan?, kok aku nggak tau ya?, padahal rumahku kan ke arah rumah sakit. Sudahlah aku sangat lelah. Tapi, kan Aira baru aja jenguk Vina?. Terus katanya Vina mau dipindahkan ke rumah sakit kan.
Jangan-jangan!!!
Ohayooou Minna-san!!!
Gimana keadaan kalian? Sehat? Moga sehat ya :D
Kali ini author kembali lagi mau minta maaf kalo cerita nya aneh, gak jelas, ataupun yang lain yang membuat kalian nggak puas sama cerita author :)
Atau cerita author terdapat unsur" persamaan dengan cerita kalian?
Author minta maaf sebesar-besarnya yaaa :)
Tapi author mohon support dari kalian semua buat author biar bisa memperbaikin kesalahan-kesalahan dalam cerita author :)
Follow my partner @pig_kachung
Jangan lupa vote, comment, and share yaaaa :D
Sekian
Arigatou Gozaimashite My readers!!! :D :D :D :D :D :D :D :D :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Aku Cuma Bisa Mencintaimu
Roman d'amour"Jadi gini di, gimana ya ngejelasinnya?" Dia mulai membuka suara. "Jelasin aja bakal ku dengerin kok" Jawabku meyakinkannya. "Bener nih ya? Kamu gak bakal marah sama apa yang mau aku ucapin?" Dia kembali bertanya. "Of course not" Jawabku. "Okay to t...