3

13.3K 470 60
                                    

"Astagfirullah" Kata itu yang pertama kali terucap oleh Bibir mungil Selgina. Saat pertama kali melihat keadaan sekitarnya.

Di mana seorang pemuda kini tengah tidur di sampingnya dengan posisi yang sedang memeluk pinggangnya dengan sangat posesif. Belum lagi tubuhnya yang hanya tertutup selimut tipis tanpa pakaian.

Selgina tidak berteriak. Ataupun menangis. Ia hanya mencoba mengingat kejadian kemarin malam. Berawal darinya yang mabuk, di datangi seorang laki-laki, dibawa pergi oleh Jimmy, bahkan ia bisa mengingat dirinya yang bermanja-manja ria pada Jimmy saat di mobil. Dan terakhir......
Selgina mengingat semuanya, tanpa terkecuali.

Satu tetes air matanya jatuh. Seiring dengan rasa nyeri pada bagian tubuhnya. Ia bergerak, merubah posisinya tidurnya membelakangi Jimmy.

"Sorry" Bisikan lembut itu berasal dari orang yang saat ini melepaskan pelukannya.

Ranjang kecil yang mereka tempati bergerak. Selgina bisa merasakan Jimmy bangkit dari posisi tidurnya.

"Gua tunggu di luar"

Blam

Pintu ditutup dengan keras dari luar.

Dengan gerakan cepat, Selgina meraih pakaiannya yang berserakan di lantai.


*****


Mobil Avanza yang dikendarai Jimmy terparkir di sebuah rumah minimalis bercat abu-abu. Yang ditunjuk oleh Selgina sebagai rumahnya.

Keduanya masih diam. Menatap pagar rumah. Sampai akhirnya Jimmy membuka pembicaraan. "Gua akan tanggung jawab"

"Lupain semuanya. Anggap kita nggak pernah ketemu" Mata elang Jimmy membulat, ekspresi wajahnya tidak bisa terbaca. Ia menatap Selgina yang tatapannya tetap mengarah pada pagar rumahnya.

"Gua bukan cowok brengsek yang lari dari tanggung jawab"

"Kamu pikir setelah ini terjadi kamu nggak brengsek gitu ? Atau ini sudah biasa bagi kamu?"

"DEMI ALLAH, LOE CEWEK PERTAMA SELGINA!" Nada bicara Jimmy naik beberapa Oktav bahkan ia berbicara setengah berteriak.

"Jangan mengatas namakan Allah Jim, kalau sikap dan perbuatan kamu sama"

"Loe nggak tahu tentang gua, Selgina"

"Aku tahu kamu siapa? bahkan orang-orang di sekolah tahu kamu itu siapa. Seorang penjahat kelamin ! atau jangan-jangan aku adalah target kamu? kalau kamu ngejadiin aku target , selamat kamu menang"

"Cuma itu? cuma itu yang loe tahu tentang gua?"

Bahu Selgina bergetar. Gadis itu kembali menangis karena bentakan Jimmy.
"Loe emang bener. Gua ngejadiin loe target dalam misi gua. Makanya Dua hari terakhir ini gua sering muncul di hadapan loe. Dan terimakasih karena loe, gua akhirnya menang dalam misi kali ini, hanya dengan waktu dua hari" Jimmy menjeda ucapannya untuk menghirup oksigen dan merangkai kata.

"Tanpa usaha keras, gua bisa dapetin tubuh loe. Dan itu loe sendiri yang menyerahkannya dengan suka rela"

.
.
.

Flashback on

"Duh maaf ya Selgina, gua gendong loe"

Dan kebetulan gadis itu telah terbang ke alam mimpi.

Dengan perlahan, Jimmy menggendong Selgina menuju Kostan-nya.

Setelah meletakan Selgina diatas ranjang. Jimmy berniat keluar dari kostan. Akan memilih bermalam di depan pintu kostannya saja. Namun Selgina menarik tangannya. Menyerang Jimmy dengan sangat ganas. Pemuda itu mencoba melepaskan Selgina. Tetapi Selgina malah semakin gencar dan akhirnya karena Jimmy memang laki-laki normal, ia larut dalam permainan Selgina.

Trending Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang