11

5.6K 309 30
                                    

"Loe cemburu ?"

"Cemburu nggak cemburu juga nggak gunakan buat kamu?"

Sialan, kalimat penjelas dari Selgina kemarin malam terus terekam dalam memori Jimmy. Pikirannya sudah tidak tenang sejak tadi, belum lagi melihat tatapan dingin dari Selgina, rasanya Jimmy sedang berada di dalam kutub Utara.

Ia berdehem pelan. Berniat mencairkan suasana. "Yang, masih marah?"

"Punya otakkan?" Bukannya menjawab pertanyaan suami, malah mengajukan pertanyaan.

Tidak ingin memperpanjang masalah. Jimmy mengangguk pelan, menahan bibirnya agar tidak sampai kelepasan dan akhirnya mengeluarkan sumpah serapahnya pada Selgina.

"Ya udah mikir! Jangan diam!"

"Dari tadi juga udah mikir kok"

Merasa jengah dengan tingkah sableng suaminya. Selgina kembali cuek, lebih memilih menikmati sarapan yang telah disediakan oleh pihak rumah sakit. Sementara Jimmy sendiri masih duduk pewe di kursi, memperhatikan gerak-gerik Selgina.

"Fix kesimpulannya, loe emang beneran cemburu sama Momo"

"Please deh jadi manusia jangan ke pedean"

"Tadi kan disuruh mikir, pas gua mikir, kalimat itu yang ada di otak gua"

Niat Selgina yang ingin membalas jawaban Jimmy pun diurungkan saat tidak sengaja ekor matanya melihat tingkah Jimmy yang seolah menginginkan makanannya.

"Berisik deh kamu. Cepat ke kantin rumah sakit sana, dari kemarin kamu belum makan kan?"

Faktanya memang seperti itu, dari kemarin malam sampai pagi tidak ada satu bulir pun nasi yang masuk kedalam kerongkongan Jimmy. Bahkan ia tidak sempat mengganti pakaiannya.

"Belum sih. Satu jam lagi loe pulangkan? Jadi makannya di pending dulu" Sejujurnya Jimmy merasa tidak tega jika harus meninggalkan Selgina sendiri, tapi ya karena emang gengsinya tinggi, ya sudah ditambahkan sedikit bumbu kebohongan.

"Ya udah Aku nggak mau maksa, nanti kamu makin ke pedean lagi"

"Padahal kan pengen dipaksa"

"Aku mah bukan anak Alay, toh kalau kamu laper pasti makankan?"

Dalam hati Jimmy sudah merutuki ketidak pekaan istrinya itu. Selama 18 tahun hidup baru Selgina perempuan yang cuek setengah bebek padanya, tidak seperti mantan-mantannya yang seolah memuja Jimmy.

"Tahan Jim, jangan ngomong" Titah hatinya pada Bibir sompralnya. Kalau salah ngomong bisa-bisa Selgina mengamuk. Untuk mengendalikan bibirnya, ia memilih diam anteng main Game.

"Yang, anak kamu mau makan Lontong sayur katanya"

Demi Mimi peri naik itik, Jimmy tidak sedang halusinasi kan ? Si cuek Bebek tadi memanggilnya Yang dengan nada manja. Merasa jika tadi hanya Halusinasinya saja, Jimmy tetap fokus memainkan ponselnya.

"Heh Onta Mesir, kenapa diam? Dengar nggak tadi anak kamu minta apa?" Mau tak mau Jimmy mengangkat pandangannya, merubah fokusnya.

"Tadi loe manggil gua apa?"

"Onta Mesir"

"Bukan yang sebelumnya?"

"Apa? Jangan halusinasi deh"

"Cihh.. siapa yang Halu, orang tadi loe manggil gua Yang kok"

"Terus kenapa? Nggak boleh?"

"Nggak boleh, Cuma gua doang yang boleh manggil loe Sayang. Kalau loe, nggak boleh manggil gua Sayang"

Trending Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang