2

15.2K 488 28
                                    

Hingar-bingar dunia malam. Gemerlap lampu. Dentuman musik. Keramaian. Sama sekali bukan tempat bagi Selgina. Namun karena paksaan dari Joy-Sahabatnya, ia mau mengunjungi tempat mewah nan megah ini.

Sepuluh menit lalu Joy telah memisahkan diri darinya. Gadis itu telah menempatkan diri di samping Raymon-kekasihnya.

Sementara Selgina ditinggal sendirian. Matanya terus berkelana. Menelusuri semua sudut Hotel Bintang Lima yang disewa Raymon untuk dijadikan tempat Party ulang tahunnya.

Ia tersenyum miris. Menatap penampilannya yang berbeda dari yang lain. Hanya dirinya sendiri, yang memakai pakaian serba panjang. Belum lagi tatapan meremehkan dari tamu undangan Raymon membuat Selgina risih. Dan lagi suara bisikan dari arah belakangnya membuat telinga Selgina memanas.

"Itu mau party atau belajar?"

"Nekat amat sih dia dateng ketempat kaya gini, bukannya dia islami banget ya"

"Dia kayanya diundang Raymon buat ceramah deh"

Gelak tawa dari sekelompok perempuan tukang ghibah itu rasanya ingin membuat Selgina mencakar satu persatu wajah mereka.

Berniat meredam emosinya. Selgina pun memutuskan untuk mencari toilet.

Kaki kecilnya terus melangkah. Sampai menjauhi pesta. Namun kakinya tiba-tiba berhenti melangkah. Melihat seorang pemuda berdiri tepat di depannya dengan satu botol minuman beralkohol ditangannya.

Tanda-tanda bahaya sudah memenuhi otak Selgina. Seketika pikirannya telah berkelana memasuki dunia imajinasi sesuai dengan Novel Romance yang pernah dibacanya.

Kakinya perlahan mundur. Namun sialnya ujung belakang baju dress yang ia pakai terinjak oleh dirinya sendiri. Dan akhirnya ia jatuh dengan posisi terlentang.

Ia berusaha bangkit. Dan sialnya si pemuda itu malah makin mendekat kearahnya. Dalam hitungan detik pemuda itu tertawa renyah. Dapat Selgina simpulkan, laki-laki itu sedang mentertawakan Selgina yang jatuh.

"Bangun" Suruhnya disela-sela tawanya. Pemuda itu mengulurkan tangannya pada Selgina.

"Nggak perlu" Jawab Selgina. Ia mensejajarkan posisi tubuhnya dengan si lawan bicara.

Keduanya sempat terlibat adu pandang. Namun hanya beberapa detik. Karena suara berat Raymon membuyarkan lamunan mereka masing-masing.
"Jimmy, Selgina ayo acaranya udah mau mulai"

Sebelum mengikuti Raymon, Jimmy terlebih dahulu menatap gadis disampingnya. "Ayo"

"Duluan aja. Aku mau ke toilet" Ucap Selgina

Sudut bibir Jimmy terangkat, membentuk senyum. "Gua tunggu"

"Apaan sih, nggak sopan"

"Kan niatnya baik"

"Nggak mau, muka kamu itu nggak bisa dipercaya. Bisa bisa kamu ngintip aku lagi"

"Ya udah sih kalau nggak mau ditunggu jangan nyolot" Ucapan Jimmy menutup pembicaraan keduanya. Selgina terus meneruskan langkahnya menuju toilet. Sementara Jimmy, bergabung dengan yang lainnya.

10 Menit berlalu. Selgina masih enggan untuk meninggalkan toilet. Ia masih menatap pantulan dirinya dalam cermin. Sesekali ia membasuh wajahnya dengan air.

"Gimana caranya aku ngajak Joy pulang?"

"Aku nggak betah disini"

"Abi"

Selgina terus bermonolog sendiri. Membenarkan kacamata yang ia kenakan.

Dirasa sudah cukup. Selgina pun memberanikan diri untuk bergabung dengan yang lainnya. Sekaligus mencari Joy untuk diajak pulang.

Trending Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang