20

6.7K 323 38
                                    

Selgina menitikkan air matanya, haru. Begitu kulitnya bersentuhan langsung dengan putri kecilnya. Jiana di posisikan menempel di dada Selgina. Metode yang dilakukan ini disebut Metode Kanguru.

Fungsinya untuk membantu mempercepat kenaikan berat badan Jiana yang terlahir prematur, memperlancar produksi ASI, juga menghangatkan tubuh Jiana.

Bukan hanya Selgina yang menangis, Jimmy pun demikian ia terang-terangan menangis sesenggukan begitu diperbolehkan untuk mengumandangkan adzan di telinga putri kecilnya.

Terkesan berlebihan, namun menurut Jimmy kebahagiaannya sesederhana itu. Setelah Jiana berpindah pada pelukan Selgina, Jimmy tetap menangis. Menyentuh jari-jari tangan kecil Jiana.

"Sebahagia ini ya Jim?" Pertanyaan dari Yogi langsung diberi respon cepat oleh Jimmy dengan anggukan kepala.

"Jim, tolong dong keluar dulu, aku mau ngasih ASI buat Jiana"

Kedua laki-laki yang berada di ruangan itu saling melirik.

Sampai akhirnya Jimmy mendorong bahu kakak iparnya itu.

"Keluar Loe"

"Kamu juga!" Titah Selgina.

"Kenapa? Gua suami loe"

"Emang"

"Terus kenapa harus keluar?"

"Aku risih ada kamu"

Jimmy cengengesan, ia menyempatkan diri mencolek dagu Istrinya itu. "Malu?" Tanyanya dengan nada menggoda. Sebenarnya tanpa dijawab pun, Jimmy tau jawabannya.

"Cepat keluar!" Maki Selgina.

"Jangan malu dong Yang, sebelum Jiana kan Ayahnya udah pernah"

"Kak Yogi, seret dia keluar!"

Sesuai dengan instruksi dari Adiknya. Yogi langsung mendorong Jimmy untuk keluar. Meninggalkan Selgina dengan seorang suster yang akan membantunya.

Setelah memberikan asupan nutrisi kepada Jiana Melalui ASI-nya. Bayi kecil itu kembali berpindah tangan pada seorang Suster, di bawa ke tempat tinggalnya lagi, Inkubator.

Ruangan inap Selgina tidak sepi walau tuan putri kecilnya itu sudah tidak bersamanya. Kehadiran teman-teman Jimmy membuat warna tersendiri.

"Jauh jauh dari Belanda, cuma mau liat upil Dora ehh udah di pindahin ke tempat semedi nya lagi" Keluh Hobi.

Keluhan Hobi itu membuat Jimmy jengah, dan tidak terima. Ia langsung menampol kepala Hobi. "Sialan mulut rombeng loe, tuan putri gua di panggil Upil Dora"

Bukannya marah, Hobi malah cengengesan. "Lah anak loe kan kecil, mirip Upil"

"Namanya juga lahir prematur" Sebisa mungkin Jimmy menjelaskan hal sesederhana itu pada otak Hobi yang sok polos, dan anehnya Hobi yang jauh dari kata pintar itu bisa masuk di salah satu universitas Belanda, di fakultas Hukum.

"Terus si Upil Dora, gaya-gayaan namanya di kasih Jiana = Jimmy And Selgina. Biar simple, Upil Dora aja. Tau Dora kan? Itu tuh Bocah perempuan yang rambutnya di poni, badannya gede, punya teman monyet" Jelas Hobi. Ia menyamakan Jiana dengan Dora.

Jimmy sudah murka. Ia menyumpal mulut Hobi dengan buah Apel. Dan ajaibnya seorang Hobi, ia malah menggigit buah Apelnya. Dan mengambil satu lagi, Katanya satu Apel tidak akan membuat kenyang.

Jimmy dibuat kehabisan kata-kata, menanggapi tingkah absurd calon Pengacara itu. Akhirnya ia beralih pada Taedy dan Juan yang sibuk mengobrol dengan Istrinya.

"Udah punya Anak, jangan di ganggu!" Sindir Jimmy.

Juan pun berdecak kesal.
"Sama temen sendiri masih aja cemburu"

Trending Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang