19

6.1K 337 57
                                    

"Assalamualaikum putri Ayah."

Satu tetes air matanya keluar, Jimmy menangis di depan Putri kecilnya yang masih tertidur di dalam Inkubator.

Tangannya menyentuh kaca Inkubator, berharap tuan Putrinya itu bisa merasakan kehadirannya.

Jimmy memang belum di perbolehkan untuk melakukan kontak fisik langsung dengan putrinya itu. Tuan putri kecilnya masih harus tinggal di dalam Inkubator untuk beberapa waktu.

Perihal nama untuk Tuan putri kecilnya itu, Jimmy masih bingung. Pasalnya Tuan putri kecilnya hadir lebih cepat tidak sesuai yang telah di prediksi, alhasil Jimny belum sempat memikirkan nama.

"Tuan putri, namanya mau apa?" Suaranya berbisik pelan pada bayi mungil yang jelas-jelas tidak bisa menjawabnya.

"Jawab Kakak dong, Ehh kakak" Ia terkekeh pelan dengan lawakan recehnya.

Sampai akhirnya kembali berbicara.
"Maksudnya Ayah. Aku terlalu muda sih buat jadi Ayahnya kamu"

"Tuan Putri pasti bangga punya Ayah yang ganteng banget ini" Jimmy terus melanjutkan celotehannya .

"Tuan Putri jangan cemburu ya, kalau Cinta Aku nya terbagi dua buat kanjeng Ratu"

Ia mengelus kaca seolah merasakan tangan mungil itu ikut tersentuh olehnya.

"Heh Bocah"

Refleks Jimmy menoleh ke arah pintu.

Kakak Iparnya berdiri di depan pintu, dengan tangan yang terlipat di depan dada. Yogi tampak meneliti kegiatan Jimmy, sampai akhirnya ia menggeleng pelan, saat menyadari bahwa Jimmy saat ini duduk lesehan di lantai.

"Bocah-bocah gini udah punya Tuan putri, emang situ udah jadi om-om tapi masih jomblo" Cibir Jimmy, tanpa sungkan ia menjulurkan lidahnya pada Yogi. Fungsinya untuk mengejek kakak iparnya yang sok dingin supaya bisa dibilang mirip Oppa Korea.

"Di ralat, Mantan mama tiri loe itu calon istri gua"

"Nggak nanya" Ucap Jimmy acuh. Ia kembali menatap putri kecilnya.

"Cepat keluar!" Titah Yogi.

"Nggak mau!"

"Keluar Bego!"

"Nggak mau!"

Melihat Jimmy yang tetap diam di tempatnya. Yogi pun bertindak, ia menyeret Jimny untuk keluar.

"Nggak mau, jangan pisahkan gua sama tuan putri" Jimmy memberontak dari Yogi.

Persetan dengan Jimmy yang sedang berdrama ala sinetron. Yogi tetap menyeret Jimmy keluar. Membawanya ke ruang inap Selgina. Mendorong Jimmy masuk kesana.

"Kak kenapa?"

Jimmy langsung memeluk Istrinya yang masih berbaring di ranjang dengan selang infus yang masih terpasang.

"Sayang, masa Om-om ini misahain gua dari Tuan putri sih"

Selgina menggeleng pelan, saat melihat suaminya itu merengek layaknya anak kecil yang kehilangan permen.

"Heh Bocah, hampir satu jam loe duduk lesehan kaya gembel disana. Sampai lupa istri loe udah siuman"

"Gua disana kan jagain Anak gua, Selgina nggak marah kok kalau ditinggal sebentar. Iya kan sayang nggak marah kan?"

Lagi-lagi Selgina menggeleng pelan.

"Kebanyakan nonton sinetron, jadinya hidup loe penuh drama" Cibir Yogi. Ia akhirnya memilih untuk meninggalkan sepasang remaja itu di ruangan, memberikan ruang untuk mereka berbagi kasih sayang karena telah di anugerahi putri kecil.

"Hmm, sebelumnya gua mau minta maaf" Jimmy. membuka pembicaraan setelah kepergian Yogi.

Selgina hanya mampu memberikan respon melalui gerak tubuh.

"Maaf nggak bisa jagain loe sampai akhirnya putri kita lahir lebih awal" Tangannya menggenggam jemari tangan Selgina.

"Dan makasih untuk kadonya"

"Kado?" Tanya Selgina.

"Tuan putri kecil adalah kado untuk hidup gua, penyempurna kehidupan gua"

Sampai akhirnya Selgina mengangguk, tanda paham. "Kamu mau kasih nama apa?"

Jimmy nyengir kuda, dengan wajah yang dibuat sok imut. "Belum kepikiran"

"Masa belum kepikiran? Ini nama buat anak kamu, ngasih nama kambing aja bagus, Kelly, Jessica, Albert" Sindir Selgina. Ia mengabsen nama kambing yang dipelihara oleh suaminya itu selama satu bulan terakhir.

Sekilas info saja, Dua ekor kambing berjenis kelamin betina dan satu ekor berjenis kelamin jantan. Kata Jimmy sih, dua istri lebih baik untuk Albert.

"Ehh kok kambing nggak berdosa di bawa-bawa?"

"Ya aku kesal sama kamu"

"Ya udah, coba loe yang kasih nama" Titah Jimmy.

Mendapat tantangan dari suaminya. Selgina berdecak kesal. "kamu kan Ayahnya!"

"Loe kan Ibunya!"

"Iya lah Ibunya" Ucap Selgina setengah nyolot. Setelah energinya terkuras untuk proses persalinan, sekarang harus meladeni argumen Suaminya.

Jimmy tampak berpikir, setelah mendapat ide akhirnya ia mengeluarkan ponselnya.

"Mau ngapain?" Tanya Selgina.

"Kepo deh, tali kutang nya Dora"

Alhasil Selgina hanya memperhatikan suaminya yang sedang membuka aplikasi google.

"Nama untuk bayi perempuan" Ucapnya pada google suara.

"Allahuakbar Jimmy !" Suara Selgina meninggi. Mengambil paksa ponsel terbaru milik Jimmy.

"Apaan sih?" Tanya Jimmy, sedikit tidak terima dengan perlakuan Selgina.

"Nama anak sendiri nyari di google! Bego ke akar-akar ini orang"

Bukannya meraih ponsel Apple di gigitnya, Jimmy lebih tertarik dengan Apel yang berbentuk buah.
Setelah mengunyah apel, ia mendapat pencerahan perihal nama yang tepat untuk tuan putri kecilnya.

"Jiana Hanna Lazuardi" Gumamnya pelan, dibarengi dengan menggigit apel.

"Apa?" Tanya Selginam

"Hah?"

"Kamu tadi bilang apa?"

"Apa?" Tanya Jimmy.

"Masyallah"

Jimmy cengengesan di tempatnya, memamerkan deretan giginya.

"JIANA. Karena tuan putri adalah panggilan kesayangan gua untuk anak kita, makanya nama Jiana cocok untuk nama depan putri kita, selain Jiana adalah gabungan nama kita. JIMMY AND SELGINA"

"HANNA. Karena itu artinya pertama jadi cocok buat tuan putri kita"

"LAZUARDI. Jelas nama belakang gua lah sebagai Ayahnya, Jimmy Lazuardi"

Selgina mengangguk-angggukan kepalanya tanda paham. Ia setuju dengan nama, Jiana Hanna Lazuardi. Nama yang cocok untuk tuan putri Jimmy itu.

"Nanti orang lain manggilnya, boleh Jiana, boleh juga Hanna. Kalau Ayahnya mah tetap Tuan putri" Jimmy kembali cengengesan, merasa bahagia mendapatkan putri kecil di usianya yang baru menginjak 18 tahun.

"Aku nanti manggilnya apa?" Tanya Selgina.

"Terserah, asal jangan Tuan putri. Itu nama panggilan khusus dari Ayahnya, dilarang Copas!"

Lagi-lagi Selgina menggelengkan kepalanya, ke antusiasan Jimmy itu membuatnya diam-diam tersenyum. Bersyukur Kehadiran putrinya disambut baik oleh Jimmy.





::
:
::

Tbc

Trending Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang