Complicated Love Story(Hiat)

TIGABELAS

Tangan Cindy masih gemetaran karna pria brengsek yang tadi muncul di hadapannya.

Peter membawakan segelas susu coklat hangat lalu menggenggam tangannya.
"Jangan dipikirin, minum"

Cindy hanya menggangguk menjawabnya.

"Kurasa robert sangat tergila-gila padamu"ucap peter yang menghirup susu hangatnya.

"Itu membuat pria itu menjadi bajingan dan tidak waras"maki cindy.

"Ya,wajar sih kamu cantik dan menarik"mendengar peter mengatakan itu membuat hatinya berdebar.

"Oh iyah, aku mau mandi. Gerah sekali"ucap cindy mengalikan pembicaraan.

"Yasudah, aku cari baju dulu yang bisa kau kenakan"peter berdiridan berjalan kekamarnya.

Cindy berjalan masuk kekamar mandi dan menutupnya.

Mulai membuka pakaiannya sampai bra juga celana dalamnya.

Berjalan menaiki Bathtub yang sudah penuh dengan Bubble bath juga air hangat. Menenggelamkan tubuhnya disana.

"Dia itu, kenapa muji-muji orang lain seenaknya"gerutunya.

'Apakah dia berlaku manis kepada semua wanita?'batin cindy.

Tampa sengaja cindy tertidur disana.

Peter menunggu cindy yang belum keluar-keluar juga.
"Udah dua jam kenapa gak selesai juga"peter yang menatap pintu putih yang terukir mawar disana.

'Bagaimana kalau dia pingsan?'

Takut terjadi yang tidak-tidak ia membuka pintu kamar mandi terdebut yang ternyata tidak terkunci.

Terlihat wajah cindy pucat di bathtub. Peter berlari kearah cindy.

"Astaga gi-gimana ini"

"Pe-peter"

"Dia panas sekali"ucap peter yang menyentuh kening cindy.

"Jika kau sadar, aku minta maaf"ia berbicara dengan cepat. Langsung mengangkat tubuh telanjang cindy lalu menggendongnya.

Meletakan cindy di kasurnya lalu menyelimuti dia dengan selimut.

"Sekarang ha-harus apa, ah baju di mana tadi. Dapat"ia nampak gelisah sendiri.

Memakaikan cindy baju milik adik perempuannya dengan gambar kelinci pink.

Selesai memakaikan cindy baju. Ia menghubungi seseorang dengan handphonenya.

Tak lama datang pria dengan jas dokternya.

"Cewekmu?"tanya pria tersebut.

"Periksa saja!"dengan nada oktaf naik.

Peter gelisah melihat cindy belum bangun juga.

Melihat cindy yang di sentuh-sentuh membuat peter menatap penuh tidak suka.

"Dia hanya demam dan kecapean, kuberi resepnya kau tebus di klinik terdekat"ucap pria itu sambil memberikan kertas dengan tulisan yang tidak mudah di baca.

"Ayahmu sakit pulanglah"lanjut pria itu.

"Sudahlah sana!aku memanggilmu bukan ingin membicarakan masalah ini"

Dokter itu pergi. Peter baru ingin berpergi keluar kamarnya tangan cindy menariknya.

"Jangan pergi"

"Aku mau membeli obat ini sebentar"

"Jangan"rengek cindy.

Cindy duduk lalu menhampiri peter. Langsung memeluk pria itu.
"A-aku takut sendirian"