Complicated Love Story(Hiat)

DUAPULUHEMPAT

Satu minggu sudah paska meninggalnya kedua orang tua Angel dan Gladiz. Angel yang menyibukan dirinya di kantor untuk melupakannya kejadian ini.

Gladiz yang mengurung diri di dalam kamarnya wanita itu kini makin diam dan dingin. Dan roy yang tak pulang kerumah dengan alasan banyaknya operasi yang ia lakukan.

Ketiganya menjadi larut sendirian dan mencoba berusaha tegar tapi ekspresi dan sifat tak membuat mereka terlihat tegar.

Pagi - pagi sekali Angel pergi ke kantor nya. Dan seminggu ini tidak ada sarapan yang harmonis dengan canda tawa dan umpatan yang ada di rumah mereka. Sunyi dalam diam.

Wanita yang mengurus mereka sejak kecil hanya bisa melihat kesefihan mereka. Memang benar sejak mereka kecil bibi uni lah yang mengurus mereka.

Kedua orang tua yang selalu sibuk dengan urusan pekerjaan mereka dan tak tau menahu tentang hari hari yang anak-anaknya lalui, bibi uni lah yang menjaga mereka.

Wanita paru baya yang sedang menatap pintu kamar yang bergelantung papan nama di sana ya itu kamar Gladiz. Sejak dua hari ini wanita itu belum juga makan.

Dengan membawa nampan di atasnya ada bubur juga air yang di sediakan. "Non.. bibi bawain makanan.."

Tak ada jawaban. Tapi uni tidak menyerah. "Nona sebaiknya..anda makan dulu"

"Saya gak lapar bi.."suara yang terdengar dingin di balik pintu.

"Biarkan saya masuk nona"ucap Uni. Ia tak mau Gladiz jatuh sakit karna tidak mau makan.

Masih tidak ada jawaban. Terbesit ide cemerlang di kepala Uni ia menuruni anak tangga dan meletakan nampan makanan itu di meja makan.

◇◇◇

Jack menekuk alisnya ia menatap pintu yang ada di depannya lalu beralih ke Uni yang berdiri di sampingnya. "Biar saya yang urus"

Uni hanya mengangguk lalu pergi turun dan berjalan ke dapur.

Jack berdeham lalu mengetuk pintu. Tak terdengar jawaban lalu ia kembali mengetuk. Karna kesal ia mengepalkan tangannya. "Jika kau tak membukanya sekarang akan ku hancurkan pintu ini!"gertak Jack.

Pelahan pintu itu terbuka membuat decit pintu pun terdengar. Jack melihat wanita yang hanya memakai hoodie hitam tampa celana.

"Mau apa?"

Jack masuk ke kamar Gladiz dengan nampan yang ia pengang. Gladiz hanya mengikuti pria itu dari belakang lalu kembali duduk depan televisi nya sambil memainkan vidio game.

"Kenapa kau tidak kerja?"

"Apa anda ke sini cuma untuk menanyakan itu tuan Lounders?"tanya Galdiz dengan dingin.

Jack duduk di sebelah Gladiz lalu menarik tangan wanita itu lalu mendudukan nya di pangkuan dia. Wajah mereka menghadap membuat Jack bisa melihat jelas bahwa wanita yang ada di depannya habis menangis. "Makan"

"Aku tidak lapar"

"Jika kau tidak makan. Aku tidak akan menurunkan mu" ucapan Jack membuat Gladiz mendecak.

Gladiz kembali menatap Jack lalu beralih ke makanannya. "Kenapa ini penting untuk mu?"

Jack menarik ikatan rambut gladiz membuat rambut itu terurai. Gladiz sontak memangang kepalanya.