Complicated Love Story(Hiat)

DUAPULUHSEMBILAN

~~••SELAMAT MEMBACA••~~

Empat bulan sudah berlalu usia kandungan angel, Maxi selalu bersih keras untuk menemani Angel kontrol kandungannya tapi Angel selalu membuat Maxi pergi memakai jas nya dan membuat pria besar itu berangkat kerja.

Pagi ini angel bersiap untuk konsultasi ke rumah sakit untuk memeriksa janinnya. Dengan dress casual bintik bintik yang ia kenakan perut nya yang belum terlalu membesar, ia memoles lipstik di bibir nya agar wajah nya tidak terlalu pucah Maxi yang memadanginya sambil memakai kemeja dari lemari ke meja hias. "Kenapa dia tampil cantik hari ini" gumam Maxi lalu berjalan sambil memakai jas ke arah Angel.

"Aku ingin menemanimu konsultasi honey... Cmon izin kan aku melihat perkembangan sm kecil, lagi pula aku bos di perusahaan ku bisa saja hari ini tidak kerja untuk menemani mu sayang" Maxi memohon dengan suara parau nya agar Angel mengizinkan nya.

"Kau tau max, suara mu seperti bayi memohon ice cream" jawab Angel tak menghiraukan Maxi yang mencium leher jenjangnya.

Angel berdiri dan berjalan ke ruangan baju berjalan lurus dan menggeser lemari di sana tampak beberapa dasi yang berbaris di tempat dengan rapi. Dia memilih dan mencocok kan dengan kemeja yang Maxi pakai, "kau tampak seksi hari ini" goda Maxi.

Angel cuma mengangguk "yeah i know Mrs. Maxi" Angel ngecup bibir Maxi selesai memakai kan pria itu dasi.

"Kau tau kita belum melakukan itu setelah kau hamil honey, aku jadi merindukan cakaran mu di pundakku saat kau mencapai puncak" bisik Maxi sambil merekat kan pelukan di pinggang Angel

"kamu ingat aku hamil di usia yang muda jadi kita belum bisa memastikan itu aman untuk menjalin seks sekarang" Maxi hanya bisa mungut mungut,

seorang pria seperti Maxi menahan gairah empat bulan bukan waktu yang sebentar bagi nya ia bahkan bisa melakukannya setiap hari jika Angel mau, seperti biasa nya mereka sarapan setelah selesai sarapannya Maxi pergi mengecup dahi Angel dan pergi ke kantor nya. Baru beberapa menit Maxi pergi ada orang yang membunyi kan bel "apa dia meninggal kan sesuatu.."

Angel berjalan dan membukakan pintu, alis kiri nya naik saat mendapati ada pria yang ia kenal di depan pintu nya itu. "Kenapa kesini tidak mengabari" tanya sinis Angel

"Aku kebetulan lewat mau kerumah sakit, ku dengar dari gladiz hari ini konsultasi. Sekalian aku ingin mengantar mu" jawab pria itu dengan senyum. "Kau tidak mau mencium paman mu ini?"

"Aku bukan anak kecil lagi,"decak Angel mengecup pipi Jerson.

Angel berangkat bersama Jerson menaiki mobil yang di Kendarai Jerson sendiri. Jerson baru pindah ke Jakarta dan langsung dapat pekerjaan di rumah sakit yang di kelola Maxi, tapi Angel belum pernah memberitahukan Maxi kalau paman nya bekerja di sana. "Gimana kabar bibi?"

"Bibi mu itu selalu saja membuat ku kerepotan dengan kecemburuan nya, aku tau wajah ku ini bisa terbilang masih muda untuk seorang paman" jawab Jerson percaya diri.

"Pantas saja dia begitu, kau terlalu percaya diri tn.Jerson" tawa pun terdengar.

Setelah selesai pemeriksaan, Angel mengatakan ia akan pulang ke rumah Balqis "jaga kesehatan mu cantik"

🍁🍁🍁

Angel dan Balqis saling menatap sudah lama mereka tidak berbincang, bahkan sekarang Balqis tidak aktif di sosial media nya. "Hey kau kenapa, sialan"