15. Bahagia 💜

11.9K 668 49
                                    

"Kamu deg.-deg an ya Na" kata Mita sambil memegang tangan teman baiknya itu.

"Nervous Mit..moga mas Darma ga salah ucap ya Mit" jawab Mita.

Mita tersenyum memandang Nana yang hari itu tampil sangat cantik. Gamis pink dipadu dengan hijab yang sama dengan bunga melati yang menggelantung harum semerbak menambah anggun penampilan Nana.
Iya hari ini adalah hari pernikahan Nana.
Sejak pagi Mita sudah menemani Nana yang tampak tidak bisa menyembunyikan rasa nervous nya. Mita maklum karena ia pun sudah pernah merasakan nya.

"Kamu dulu apa juga kaya aku gini Mit...gimana perasaan mu sewaktu pak Ilman ijab Qabul?" Tanya Nana penasaran.

Mita tertawa geli.
"Mungkin itu perasaan semua pengantin kali Na. Aku juga sama kaya kamu gini"

"Dzikir aja deh Na...biar nervous nya ga berlebihan" saran Mita.

Nana mencoba mengingat saran Mita. Dilafadzkannya Asmaul Husna untuk meredakan nervous nya.

"Na... pengantin pria sudah ada di depan" kata ibu Nana dari balik pintu kamar pengantin.

"Bismillahi tawakaltu'ala Allah... insyaAllah la
Lancar" Bisik Mita agar Nana hilang nervous nya.

"Sah..."

Terdengar suara serempak dari arah ruang tamu rumah Nana. Menandakan ijab qabul telah selesai diucapkan dengan sempurna oleh Darma yang kini telah sah menjadi suami Nana.

"Alhamdulillah..." Nana memeluk Mita dan ibunya.

Kemudian Nana pun keluar dari kamar nya untuk menandatangani surat-surat dari KUA dan foto bersama.

Mita juga bisa merasakan kebahagiaan yang dirasakan Nana. Karena tiga bulan yang lalu ia pun merasakan hal yang sama, nervous berganti bahagia ketika Ilman dengan lancar mengucapkan ijab qabul waktu itu.

Mita melihat Ilman yang kelihatan duduk di depan rumah Nana. Dihampirinya lelaki yang kini telah menjadi suaminya itu.

"Baru datang mas?" Tanya Mita sambil duduk tepat di sebelah Ilman, agak menjauh dari para undangan yang hadir di prosesi ijab qabul Nana.

"Iya. Kan aku jumatan dulu di kantor, nggak enak tadi ada tamu jadi sekalian aja kuajak jumatan" jelas Ilman

"Nana cantik banget ya mas?" Kata Mita sambil terus menatap ke arah Nana yang tampak bahagia sedang melakukan sungkem dan berfoto bersama keluarganya.

"Iya cantik" kata Ilman tapi sambil menatap istrinya yang ada di sampingnya.

Mita yang menyadari nya membulatkan matanya.
"Kok malah ngeliatin Mita sih?"

"Ya kan bagi lelaki pujian cantik itu tentu buat isterinya sayang, masak aku mau muji perempuan lain, kamu nggak marah?" kata Ilman sambil tersenyum.

Mita juga ikut tersenyum, bener juga.

" Liat konteksnya dong mas, kalau bilang cantik sambil melototin sama syahwat gitu ya marah"

"Hmm...sama aja Mit. Allah dalam Quran Surah An Nur 30 berfirman "katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat...kemudian diperjelas dalam tafsir Ibnu Katsir bahwa "itu adalah perintah dari Allah ta'ala kepada hamba-hambaNya yang beriman untuk menjaga (menahan) pandangan mereka dari hal-hal yang diharamkan atas mereka. Maka janganlah memandang kecuali memandang kepada hal-hal yang diperbolehkan untuk dipandang. Dan tahanlah pandangan mu dari hal-hal yang diharamkan...jadi aku memandang mu karena kamu isteriku, halal untuk kupandangi dari atas sampai bawah dari dalam sampai luar pokok nya sepuasku"

Kuterima Khitbahmu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang