Jieun melihat pantulan dirinya di cermin
“okay..” ucapnya puas
Hari ini jieun mengenakan minnie dress untuk makan bersama keluarga Lay. Ini bukan pertama kalinya tapi setiap momen ini terjadi Jieun merasa tetap harus mempersiapkan diri. Keluarga Lay adalah keluarga terpandang, ayah Lay adalah pebisnis sukses, ibunya adalah dokter sebuah rumah sakit. Kakek, nenek lay juga semuanya dokter. Lay adalah keturunan keluarga konglomerat yang bersikap biasa saja, sederhana dan tidak banyak gaya.
Beberapa hal kecil sukses membuat jieun jatuh cinta dengan pria satu ini
“bu, aku berangkat ya” pamit jieun sembari mencium tangan ibu
“di jempu lay?”
“engga, dijemput chanyeol. Ini kan hari minggu bu”
“ohhh” ibu mengangguk paham “yaudah, hati-hati ya. Bilang chanyeol main kerumah gausah jadi sopir kamu terus”
“gausah disuruh juga dia kerumah terus bu”
Setelah berbicara begitu Jieun langsung keluar rumah dan memasuki mobil yang sudah berhenti di depan rumah.
“lama banget anjir, kata lo udah siap!” jieun langsung disambut ocehan oleh chanyeol begitu masuk mobil
“marah-marah mulu sih lo!” gerutu jieun
“lo gatau diri!”
Jieun mengabaikan ocehan chanyeol dan mulai menyalakan musik. Ia mencari saluran radio favoritnya. Jieun senang mendengarkan radio.
“gimana skripsi?” tanya chanyeol
“plis lah, gue mau makan sama keluarga pacar ini. Jangan bikin cantik gue ilang dengan nanya skripsi gitu loh yeol” jieun mendadak pening kalo ditanya skripsi
Gimana gak pening, bab 2 kemaren kan belum di revisi sama dia!
“terus lo maunya gue nanya apa nyet?” chanyeol kesal sendiri
Jieun memutar volum radio mejadi lebih keras, dan berakhir dengan chanyeol yang mengacak rambut jieun lantaran kesal!
---
Jieun berkeliling ke gramedia sebelum ke tempat makan. Sekarang masih pukul 09:12 kurang lebih 15 menit lagi Jieun akan ke atas menghampiri Lay. Jieun berdiri cukup lama di rak novel-novel. Rasanya sudah lama jieun tidak membeli buku baru lantaran kesibukannya akhir-akhir ini. Tapi jieun mengurungkan niatnya membeli novel sekarang, sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat baginya untuk membeli buku.
Ia akan melihat beberapa buku yang menarik lalu membelinya sepulang acara ini saja.
Jieun sudah memotret beberapa buku yang baginya bagus. Lalu ia melanjutkan dengan berkeliling melihat rak-rak buku lainnya. Tentu saja bukan rak dengan buku-buku motivasi atau rak dengan buku-buku berjudul bahasa inggris. Jieun mengunjungi rak yang berisi komik hehe.
Selain novel jieun suka membaca komik. Tapi entah sekarang tidak ada komik yang seperti dulu sering jieun beli. Sepertinya untuk komik jieun lebih senang melihatnya di pasar loak. Karena bagi jieun lebih menyenangkan komik-komik jaman dulu yang suka jieun beli. Seperti nakayosi, beauty pop, candy.
Jieun mengambil sebuah seri dari komik conan, tapi tangannya bersautan dengan tangan lain yang juga mengambil seri tersebut.
Jieun menoleh dan mendapati seseorang yang paling ia hindari dalam beberapa hari terakhir ini
----
Jieun memandangi ruangan di hadapannya. Padahal ruangan ini hanya dibatasi dengan pintu. Tapi jaraknya lebih jauh dari pada pintu itu sendiri. Jieun gak akan pernah bisa masuk. Jieun menghela nafas sembari mencengkram tali tasnya. Rasanya sangat berat setiap melihat ini secara langsung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable [Gd-Iu]
FanficBerawal dari keterlambatan mengumpulkan tugas, Lee Jieun merasa itu adalah awal mula seorang Dosen Killer tidak menyukainya. Jieun merasa sial setiap bertemu dengan dosen tersebut, puncaknya Jieun mendapati dirinya adalah anak bimbingan dari Dosen K...