18

820 114 28
                                    

Semenjak pergi berdua Jieun dan Jiyong menjadi lebih sering berkomunikasi saat ini. Sebenarnya ini tidak aneh untuk Jieun, karena Jieun memang seperti itu kepada setiap orang yang bagi dia dekat dengannya.

Tapi ini aneh bagi Jiyong!

Jiyong adalah tipe orang yang tidak terlalu suka chatingan. Baginya seperti membuang-buang waktu, padahal ada yang lebih penting yang harus di kerjakan. Tapi, entah mengapa sekarang Jiyong seperti pecandu sebuah aplikasi yang namanya chating! Rasanya tangannya tidak bisa untuk tidak memegang ponsel.

Ya memang tidak sampai melalaikan kerjaannya sih, hanya saja saat ini Jiyong jadi lebih sering terlihat "online" di WhatsApp dan ini aneh bagi orang-orang yang mengenalnya.

Jiyong kenapa jadi rajin online wa? Ya karena chatingan sama Lee Jieun.

Jiyong sendiri bingung sih, kenapa dia mau aja chatingan sama anak teman ibunya yang juga mahasiswinya yang juga anak bimbingannya yang super duper random ini. Anaknya lebih random dari yang terlihat ternyata.

Dia lagi ngulek bumbu aja kadang suka pap dan kirim ke Jiyong. Tidak jelas sekali bukan? Tapi bukanya kesal, Jiyong malah tetawa dan menganggapi. Fiks, Jiyong tertular tidak jelas karena Lee Jieun.

"bu, ibu merasa gak sih kalo sekarang mamas itu aneh?" Bisik Jennie pada ibu

Ibu yang tadinya sedang melihat TV langsung beralih pandangan melihat Jiyong yang juga duduk di depan Tv tapi hatinya melayang entah kemana.

"liat deh bu,tuh bu.. senyum-senyum sendiri bu! Terus pegang hp terus bu, aneh banget sumpah! Emang mamas gak ada kerjaan kampus bu?" tanya Jennie lagi dan masi dalam mode berbisik

"biarin loh dek, mungkin lagi ada yang lucu" sahut Ibu

"engga bu! Kali ini beda, mamas tuh kaya orang kasmaran. Aku liat hari minggu kemarin mamas gaya santai bu, kaya mau kencan" tambah Jennie penuh selidik

"coba tanya sama orangnya langsung" tantang ibu, ibu sih gak masalah Jiyong punya pacar. Justru bagus, itu yang ibu tunggu-tunggu. Ibu takut banget Jiyong gak mau nikah.

Jennie di tantangin justru makin merasa tertantang, sejak kapan seorang Jennie di tantangin malah kabur? Tidak pernah!

"mas.." panggil Jennie pelan

Tapi yang di panggil gak denger ternyata, masih sibuk dengan ponselnya

"MAS!" panggil Jennie lagi tapi kali ini setengah teriak

"hah? Oh, iya kenapa?" tanya Jiyong sembari mencoba untuk tidak tersenyum tapi tetap tersenyum meskipun di tahan

"lo punya pacar ya?" tanya Jennie to the point, wajanya mengamati dengan jelas ekspresi Jiyong. Karena Jennie pasti tau Jiyong berbohong atau tidak dari ekspresi wajahnya.

Jiyong hanya tersenyum penuh makna lalu bangkit dari duduknya. Jennie melongo, ini maksudnya apa?

"mas!" panggil Jennie lagi saat Jiyong mulai beranjak pergi

"apasih Jennie cantik?" Jiyong balik bertanya

Jennie merinding dipanggil cantik sama Jiyong

"fiks sakit nih orang, liat kan bu? Liat kan kalo mamas ini aneh bu?" Jennie meminta pembelaan dari Ibu. Ibu senyam-senyum doang.

"gak ada yang punya pacar Jen"

"bohong!"

"bener! Emang gak ada yang punya pacar"

Jiyong mulai melanjutkan langkahnya menuju kamar, tapi entah mengapa Jennie masi tidak puas dengan jawaban mamasnya itu.

"belum Jen, masi proses. Doain ya" tambah Jiyong lagi lalu berlari kecil menaiki tangga

Unpredictable [Gd-Iu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang