Sudah hampir dua bulan Jieun tidak menyentuh skripsinya sama sekali. Kalau ditanya selama itu Jieun melakukan apa saja, jawabannya adalah Jieun membantu ibu di toko. Ibu sudah berkali-kali menyuruh Jieun untuk tidak membantunya sekeras ini, ibu sudah berkali-kali menyuruh Jieun untuk keluar bersama teman-temannya, ibu sudah berkali-kali menyuruh Jieun ke kampus, ke mall, kemanapun agar anak itu menghirup udara segar, tapi nihil!
Jieun nya tidak mau!!!
Jieun gak bisa bohong, semenjak kejadian bulan lalu ia seperti kehilangan semangat. Jieun baru sadar kalau ternyata dia se-sayang itu kepada Lay.
"mba kamu tuh mbok ya ke kampus, main ke mall atau kemana gitu loh! Ibu pusing liat kamu dirumah terus hampir dua bulan" tegur ibu kesekian kalinya, keduanya saat ini sedang menyusun kue di toko
"males bu" sahut Jieun cuek, jawaban yang selalu sama
"skripsimu itu apa kabar? Memang gak ditanyain sama dospem kamu itu?"
Bukan ditanya lagi! Jieun rasanya seperti di teror oleh Pak Jiyong. Sejujurnya bisa dibilang Pak Jiyong terlalu rajin untuk menanyakan kapan Jieun bimbingan. Tapi Jieun juga tidak se-kurangajar itu untuk mengabaikan pesan dosennya, ia membalas tapi dengan seribu alasan dan ribuan minta maaf.
"gak tau bu aku pusing, Pak Jiyong kadang baik kadang gak punya akhlak"
"hush mulutmu itu loh!" ibu memukul lengan Jieun
Jieun tertawa kecil
"aku serius bu, dia itu kalo jutek kaya gak punya akhlak. Jutekkkkkkk banget! Dinginnnnnn banget! Sumpah aku gak bohong. Tapi kalo lagi baik, ya baik, tapi malah bikin orang canggung karena tiba-tiba baik gitu" jelas Jieun
"dia jutek pasti ada alasan, pasti kamu yang salah kan" tebak ibu
"bu ngaku deh, sekarang saatnya ibu jujur. Anak ibu itu aku atau Pak Jiyong? Kok kayanya ibu lebih sayang sama Pak Jiyong dibanding aku" Jieun mulai sebal
"mba, Mas Jiyong itu orang baik Cuma dia memang gak pandai bersosialisasi makanya terlihat jutek atau dingin"
Bahkan sampai akhir ibu masih membela Jiyong. Ini Pak Jiyong pasti ngasih jampi-jampi ke ibu, makanya ibu jadi begini. Kayanya dulu Lay aja gak pernah di bela-bela melulu.
Duh jadi inget sama Lay lagi :'(
-----
Sebenarnya hari ini masih menjadi hari berkabung bagi Jieun. Hari ini harusnya masih menjadi hari istirahat bagi Jieun {walau sebenarnya Jieun sudah hampir dua bulan berkabung dan istirahat}. Pokoknya Jieun harusnya hari ini belum ke kampus!
Tapi karena oknum Kim Jonging alias Kai hari ini sempro. Iya, pria atas nama Kai hari ini seminar proposal. Memang gak punya akhlak anak satu itu, kuliah paling nyantai tapi seminar proposal duluan! Jadilah hari ini pengecualian bagi Jieun.
Mau tidak mau Jieun hari ini harus ke kampus, karena Jieun salah satu tim sukses seminar Kai hari ini bersama Hana, Suzy dan Chanyeol tentu saja.
"ketua sidangnya siapa?" tanya Hana
"Pak Jinyoung, kajur Biologi" jawab Suzy
"udah di panggil kan?" tanya Jieun
"udah, Chanyeol lagi ke biologi" sahut Suzy lagi
Tidak lama Kai muncul sembari membawa-bawa beberapa buku
"Kai udah dipanggil semua kan?" tanya Jieun
"udah kok, ketua sidang masih di panggil Chanyeol, penguji utama Bu Yoona udah dipanggil Suzy tadi, sekertaris, PA-1, PA-2, semua udah gue samperin tadi" Kai mengabsen
"oke, lcd aman, buku juga aman, ppt aman, snack aman, amplop lo udah bawa kan?" Hana ikut mengabsen
"bawa gue! Gue deg-degan anjer" ucap Kai heboh
"santai! biasa jadi narapidana kampus, sempro gak usah sok deg-degan lo! Emang gak punya akhlak, kuliah paling santai tapi sempro duluan" sahut Jieun disambut gelak tawa oleh Kai, Suzy dan Hana
"Tem, mampus lo! Pak Jinyoung gak bisa jadi ketua sidang" ucap Chanyeol masuk ruang sidang
"jadi?" Kai bengong bingung wkwk
Muka Kai polos banget sumpah! Hal ini membuat keempat temannya tertawa
"lo ke sekretaris jurusan sekarang, bilang kalo Pak Jinyoung gak bisa jadi Ketua sidang. Biar mereka yang nyari penggantinya. Jangan lupa banyak-banyak berdoa, semoga lo gak dapet ketua sidang Pak Jiyong" sahut Suzy
Dalam hati Jieun juga berdoa semoga Kai tidak mendapat Ketua sidang Pak Jiyong. Karena Jieun sedari tadi menghindar bertemu dengan Pak Jiyong. Jieun tidak mau bertemu Pak Jiyong, takut ditagih revisiannya.
----
Ternyata doa Jieun dan Kai tidak terkabul, Pak Jiyong justru menjadi Ketua sidang Kai. Biasanya ketua ini tidak akan se detail penguji utama, tapi tetap sajalah level tidak detail Pak Jiyong itu gimana sih? Sepertinya semua tetap ia bahas. Hampir 30 menit pak Jiyong membahas proposal Kai, padahal ini baru seminar proposal belum sidang akhir.
Jieun, Hana, Suzy dan Chanyeol yang menyimak dari kursi penonton hanya bisa terdiam dan sibuk mencatat. Mencatat pertanyaan apa saja yang ditanyakan oleh Pak Jiyong, untuk berjaga kalau mereka juga mendapat Pak Jiyong sebagai Ketua sidang.
"Pak Jiyong galak banget anjir, lo kalo bimbingan kaya gitu terus tah Ji?" tanya Suzy berbisik
"asli sih, bener-bener gak senyum sama sekali" sahut Hana
"sekalinya senyum, karena ngetawain jawaban Kai yang gak masuk akal" Chanyeol ikut berkomentar
Jieun melirik Pak Jiyong, memang benar sih Pak Jiyong amat serius dan tidak tersenyum sama sekali. Bisa dibilang ini termasuk aura horor bagi setiap mahasiswa yang sedang ujian. Pertanyaannya pun harus dijawab dengan jelas, karena yang ditanyakan setiap detail yang tertulis di proposal. Jieun gak ngerti deh nanti saat dia seminar Pak Jiyong akan bagaimana.
Saat Jieun sibuk sendiri dengan fikirannya, tanpa sengaja ia bertemu mata dengan Pak Jiyong
Mampus ketauan lagi ngeliatin lagi gue!!!
Jieun terburu-buru menundukan pandangannya
"Ji lo diliatin sama pak Jiyong" bisik Hana
Tanpa Hana ngomong juga Jieun sudah tau
"sumpah masih di liatin sampe sekarang!" Suzy ikutan berbisik
"kayanya abis ini lo yang di sidang Ji" sahut Chanyeol, yang sukses membuat Jieun panas dingin
----
Alhamdulillah, seminar proposal Kai selesai juga. Walau revisiannya banyak sekali, tapi gapapa. Namanya masih proposal, pasti seperti itu. Kai dapat banyak sekali bunga, dan hadiah dari senior. Memang tidak main dengan junior Kai. Ada sih junior yang ngasih juga, Cuma ya tidak banyak.
Saat kelimanya sedang sibuk foto-foto, saat itu Pak Jiyong melewati mereka. Tapi tidak hanya lewat, dia berhenti. Jieun sudah berfirasat tidak baik. Suzy bahkan sudah menyenggol lengan Jieun dengan sikunya.
"assalamualaikum Pak" sapa Jieun mencoba tersenyum se-ramah mungkin walau sebenarnya dalam hati membatin
MAMPUS GUE!!!
"waalaikumsalam, selesai ini temui saya di ruangan" ucap Jiyong dengan nada dinginnya seperti biasa, setelah berkata demikian ia pergi
"sumpah kayaknya lo bakal abis di sidang beneran deh Ji" sahut Suzy begitu Pak Jiyong sudah masuk ruangan
"tangan gue sampe merinding, suaranya ketus banget" Hana ikut berkomentar
"Ji lo harus tau kita berlima sahabatan, tapi kalo urusan Pak Jiyong kita gabisa bantu" Chanyeol berkomentar yang sangat amat tidak ada gunanya
"BERISIK LO BERISIK!!!!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable [Gd-Iu]
FanfictionBerawal dari keterlambatan mengumpulkan tugas, Lee Jieun merasa itu adalah awal mula seorang Dosen Killer tidak menyukainya. Jieun merasa sial setiap bertemu dengan dosen tersebut, puncaknya Jieun mendapati dirinya adalah anak bimbingan dari Dosen K...