Keesokan harinya,Prita di bangunkan dengan aroma kopi yang menggoda.
Prita membuka matanya lalu sadar dia tidak berada di tempat tidurnya.Dimana aku? Tumbuhnya pegal dan sakit di sana-sini bahkan di bagian intimnya.
Kewanitaannya nyeri, setengah mati Prita memejamkan mata bahwa semua bukan mimpi.
Dia ingat tubuh seksi dengan kejantanan yang menawan menghujamnya penuh gairah.
Prita belum bergerak, ketika aroma maskulin mendekat padanya. Pria itu menjulang sangat tinggi dalam keadaan ini, dia memakai jins dan mengenakan kaus polos warna hitam.
Adipati memasukkan tangannya di saku celananya sambil mengagumi Prita yang polos tapi kulitnya tetap glowing walau tanpa riasan di wajahnya.
Ya Tuhan, demi apa pria ini sangat tampan sampai membuat Prita tidak bisa bernafas.
"kopimu akan dingin." ucap pria itu lembut.
"Ya, pergilah dulu,aku mau memakai bajuku, dimana bajuku?"
Prita mencari-cari baju yang di belinya tadi malam,
"Kamu tidak perlu memakai baju. Kita telanjang berdua semalam dan saling menikmati."
Alih-alih pergi, Adipati duduk di sebelah Prita, pria itu mencium keningnya. Prita seperti melayang, ada lagi seorang pria yang menciumnya ketika ia bangun tidur.
Prita menatap tubuhnya sendiri yang masih polos tidak pakai apa-apa. Terperanjat tubuhnya banyak tanda merah yang di tinggalkan Adipati.
"Apa ini?" desis Prita bingung.
"kamu terlalu liar semalam, kamu perlu lawan yang seimbang."
"Baju yang kita beli tadi malam nggak kebuka banget kan?" Prita kelabakan.
"Santai, kamu milikku dan akan terbiasa memilikinya." Adipati tidak peduli.
"Itu kopimu." Adipati menunjuk teko kopi di sebelahnya.
"Pantesan, baunya kayak dekat banget."
Prita bergerak sangat bersemangat menyentuh teko kopi, tapi bukan kopi lagi yang menarik perhatiannya.
Ada cincin di dalam cangkir Prita. Cincin yang sederhana tapi ada berlian yang sangat indah.
Prita mengambil cincin itu dengan tangan gemetar. "ini..." Prita menyodorkan pada Adipati. Prita penasaran dengan benda cantik itu.
Pria itu menerimanya. "Harus pas di jarimu." Adipati meraih jari Prita dan menyelipkan di jari manis wanita itu.
Beneran cincin itu pas di jarinya.
"Bagaimana kamu tahu cincin ini pas buat aku?" Prita mendesah."Aku dan Rini membelinya kemarin, Rini tahu ukuran jarimu."
Prita tersenyum sambil mengagumi cincinnya.
"Karena kamu bersedia menjadi istriku, kamu harus memiliki sesuatu." ucap Pria itu.
"Ternyata kamu romantis."
Prita menekan dada Adipati lalu mengelusnya kebawah kearah pusar, wanita sialan bisa-bisanya dia melakukan ini. Darah Adipati berdesir dan tubuhnya menginginkan Prita lagi.
"Nggak juga." Adipati menuang kopi untuk Prita.
"Alina bahkan tidak pernah memakai cincin pernikahan, karena terlalu sederhana." senyum Adipati berubah masam.
"Kenapa begitu?"
"Dia tidak menyukaiku."
"Tidak mungkin, Sekar lahir di dunia, kalian tidak mungkin tidak saling mencintai." kata Prita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Celebrity
RomanceBagi orang biasa mengencani seorang selebriti itu cuma ada dalam khayalan, halusinasi atau fantasi belaka. Prita Adelia Sasmitha adalah penggemar berat Adipati Airlangga, yang tanpa syarat menerima lamaran sang aktor. Seorang aktor dan bintang ikl...