Bagi orang biasa mengencani seorang selebriti itu cuma ada dalam khayalan, halusinasi atau fantasi belaka. Prita Adelia Sasmitha adalah penggemar berat Adipati Airlangga, yang tanpa syarat menerima lamaran sang aktor.
Seorang aktor dan bintang ikl...
Please! Bijak membaca ya, mungkin di part ini banyak kata-kata vulgar dan tidak pantas, kondisikan umur kalian demi kebaikan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maafkan aku." kata Adipati.
Prita ingin lepas dari posisi berbaringnya, ingin membetulkan kembali piyama yang sudah melorot, tapi Adipati masih memeluknya.
"Tolong lepaskan aku!"nada suara Prita memohon tapi Adipati tidak peduli.
"Aku akan menikah denganmu." Adipati berkata spontan, seperti di sambar petir! Seperti ada kekuatan yang dahsyat Prita mampu mendorong tubuh tegap Adipati menjauh dari tubuhnya.
Prita berdiri dengan gerakan super cepat kembali mengikat piyamanya.
"Aku rasa kamu perlu tidur Adipati, kamu udah ngaco." suara Prita bergetar, entah kenapa dia takut. Harusnya dia bahagia, laki-laki idamannya ini ingin menikahinya.
Aktor ini, tapi Prita justru ketakutan bukan main. Adipati menatap Prita aneh.
"Aku tidak ingin tidur." sahut Adipati kesal.
"Kamu butuh, kamu ngomomg aja udah nggak sadar, jangan pernah ngomongin pernikahan di depan mukaku?" Prita hampir menangis.
"Aku Sadar, aku tidak ingin tidur sebelum kamu bilang iya padaku."
Adipati meraih tangan Prita dan menggenggamnya erat-erat.
"Aku memang tergila-gila padamu,tapi aku tidak ingin kamu menganggap aku wanita murahan yang cuma bisa berpikiran jorok tentangmu, dan apa yang kamu sampaikan itu terlalu berlebihan buatku." Prita menahan emosi, tapi dia menjaga supaya air matanya tidak jatuh.
"Kalau kamu tidak ingin menikah denganku, apa yang kamu mau dariku? Kamu mau jadi wanita simpananku?"
Plak?
Telapak tangan Prita melayang dan mendarat begitu indahnya di pipi Adipati.
"Aku tidak mau apa-apa." teriak Prita,
"Dan aku tidak serendah itu untuk kamu jadikan wanita simpanan."
Prita emosi dan tidak bisa menahan amarah lebih lama.
Adipati memeluk Prita, mengelus punggungnya.
"Aku sudah memutuskan."
"Itu tidak mungkin, Aku orang biasa." kata Prita.
"Aku juga bukan siapa-sapa sebelum ini." suara Adipati merendah, dan tubuh Prita bergetar dalam dekapannya. Kakinya terlalu lemah untuk berdiri kemudian terduduk di atas tempat tidur.
"Aku bercerai dulu karena aku bukan siapa-siapa, aku bukan orang yang mampu membuat istriku bahagia dengan materi."
Adipati menatap Prita dengan tatapan aneh yang menusuk jantungnya, rasa marah, kecewa dan putus asa.
