10. 🌺 Puasa 🌺

1K 64 0
                                    

Kebahagiaan berumah tangga kembali di rasakan oleh Adipati.  Pria itu merasa kehidupannya kembali sempurna. Sekar telah memiliki ibu yang sayang padanya dan tidak akan pernah menelantarkannya.

Rini bahagia karena terbebas dari mengurus keponakan yang bawel bukan main. Diapun ingin juga merencanakan pernikahannya sendiri.

Melihat kebahagiaan kakaknya setelah menikah beberapa minggu yang lalu membuat Rini tiba-tiba memutuskan untuk menikah juga.

Apa lagi kalau bukan karena Prita mempengaruhinya. Dia bercerita bahwa setelah menikah kehidupan bercintanya kembali hidup dan meledak tiada akhir.

Namun setelah menikah juga tugas menjadi ibu rumah tangga menamtinya. Karena Sekar adalah anaknya juga, dia sadar betul bahwa tugasnya adalah tidak sekedar melayani suami ( yang 'hiper' ) dengan baik.

Prita juga harus mengajarkan kebajikan antar sesama kepada putrinya.

Seperti sekarang adalah bulan Ramadan. Prita bersusah payah membujuk Sekar untuk belajar berpuasa. Banyak sekali pertanya yang di lontarkan anak kecil ini, dan juga alasan-alasan konyol yang bikin Sekar berniat menolak untuk berpuasa.

Tapi senjata membujuk dari ayahnya ternyata lebih manjur. Dia bilang pada Sekar bahwa ayahnya menikahi Prita supaya Sekar mempelajari semua ajaran yang diajarkan ibu tirinya.

Ajaib!  Sekar terdiam, tapi mengangguk,  seperti di hipnotis Sekar bersedia berpuasa.

Prita melihat Adipati gigih membangunkan Sekar dan akhirnya anak itu terbangun.
Adipati menggendong Sekar di kamar mandi, membantu Sekar mencuci muka dan tangannya.

"Hhmm, anak cantik siapa itu?" prita menyapa Sekar di pintu. Lalu Prita meraih handuk lembut untuk mengeringkan tangan Sekar.

Mereka ke meja makan. Disana sudah ada Rini yang sedang makan sahur dengan malas. Matanya  merem menahan kantuk yang luar biasa.

"Rin, please  jangan ngajarin keponakanmu jadi malas."  Prita menyiapkan makanan untuk Sekar.

Rini menatap keponakannya yang sama lesunya karena ngantuk, tapi dia seperti punya semangat untuk puasa.

Rini bahkan menguap lebar, Sekar menyusul menguap juga.

"Ayo sayang,  bunda sudah menyiapkan makanan yang enak buat kamu."

Prita meletakkan piring dengan menu yang berwarna warni. Yang jelas itu makanan kesukaan Sekar dengan sedikit sayur.

Segenggam nasi, telor dadar dengan lelehan keju, di sebelah piringnya ada semangkok sup kaldu yang paling disukai Sekar.

"Wow,  sayang, makanan kamu  lebih enak kayaknya." Prita sudah siap mengangkat sendoknya siap menyongkel makanan Sekar.

"Tante nggak boleh ngicip."
Sekar mengamankan makanannya kedadanya.

"pelit banget sih kamu." Prita mencubit pipi Sekar lembut.
Mereka makan sahur bersama, tapi rupanya Prita sedang tidak berselera untuk makan.

Perutnya mual dan mulutnya sangat susah di ajak kompromi. Dia hanya berkali-kali minum membuat suaminya heran.

Prita melihat putrinya bersemangat makan, tapi dia sendiri tidak bisa menelan makanannya sendiri.

Adipati sudah selesai makan. Prita kembali menuang minumannya. Tapi kali ini tidak bisa,  dia terbatuk dan hampir memuntahkan minumannya.

"Sorry, aku harus kekamar mandi dulu."
Prita berdiri buru-buru lalu berlari kekamarnya.

Adipati terdiam aneh. Rini memasang wajah cuek, lalu menatap kakaknya.
"Nggak ingat tanda-tanda mau punya anak lagi?" tegur Prita.

Married With Celebrity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang