18. Happily ever after

1.5K 72 5
                                    

Adipati menyelimuti tubuh Prita setelah mengalihkan kursi rodanya. Adipati duduk di samping Prita. Prita menatap suaminya yang terlihat maskulin, suaminya memang tidak pernah mengecewakannya.

Darah mereka berdesir, Adipati ingin mencium istrinya yang cantik walaupun tidak berdandan, bibir mereka pun membuka, entah kapan juga mereka memulai ciuman, mereka mencium saling mengisi kekosongan, sampai rasanya ingin memenuhi kekosongan dalam tubuhnya.

Ya ampun! Mereka ingat tidak di izinkan oleh dokter untuk berhubungan intim.

Mereka di kejutkan dengan suara ketukan. Ciuman mereka terhenti seketika. Mami nongol bersama Rini.

Rini menatap mereka penuh curiga. Bibir mereka berdua basah dan bibir Prita juga membengkak. Prita menjilati bibirnya yang tiba-tiba terasa tebal, akibat ciuman suaminya.

"Makananmu sayang." kata Mami.

"Thanks Mami." sahut Prita

"Rin, awasi kakakmu, pastikan sup abdomen ini habis." Mami menatap Rini .

"Tenang bu, kalau nggak habis aku akan mencekokinya." sahut Prita.

Mamipun pergi, Prita menyentuh sendok dan siap akan menyendoki supnya. Rini sekarang menatap abangya yang tidak bergerak dari tempatnya.

"Hello, Abang, bisa keluar sebentar, aku mau ngomong sama Tata."

Rini menyembur seperti naga, Adipati beringsut berdiri. "Nomong aja!" perintah Adipati santai.

"Nggak bisa, ini rahasia." sahut Rini ketus. Adipati pergi. Rini memastikan abangnya benar-benar sudah keluar.

"Ada apaan sih Rin?" Prita penasaran, dia sudah mulai menyendoki supnya dan menelannya.

"Besok gue pasti akan di bunuh Adipati." Rini merobohkan diri di kasur di sebelah Prita, tubuh Prita terguncang bahkan sup telor Mami nyaris tumpah kenampan.

"woi pelan-pelan bodoh, sup gue tumpah." teriak Prita.

"Ooops, sorry sorry." kata Rini.

"kenapa emangnya?" Prita menatap Rini yang tiba-tiba cemas, wajahnya pucat.

"Tadi siang gue ngomong sama segerombolan wartawan kalau Adiapti pasti akan memuntut Alina." kata Rini.

"Trus?" Prita penasaran.

"Masalahnya Adipati nggak tahu gue ngelakuin itu, sedangkan Dia belum ngomong apa-apa sama wartawan, gue dong nggak tahan sama aksi diamnya Adipati, jadi gue ngomong aja sama mereka."

Prita diam dia juga tidak bisa berpikir dengan tiba-tiga begini.

"Kan kamu sendiri yang bilang kalau Adipati tahu apa yang akan dia lakukan. Kenapa jadi elo yang kebingungan?" kata Prita santai.

"Tapi tidak dengan kasus Elo Ta, gue terlalu emosi pas gue tahu elo di gituin sama jalang Alina itu. "

"Itu cuma kecelakaan kok."

"Kecelakaan gundulmu botak? Dia hampir membunuhmu bodoh."

Suara Rini melengking, Prita meletakkan sendoknya, lalu menatap Rini yang masih gelisah.

"Gue harus bagai mana? " Rini berkerut.

"Mending jujur aja deh sama Adipati." Prita menyarankan.

"Nggak mau ah, gue takut." tolak Rini.

"Ya dari pada Adipati ngejambak rambut elo, gue yakin dia nggak akan marah banget sama elo."

Rini bangun, dia berdiri tegak dengan percaya diri, Prita nggak tahu Rini mendapatkan energi itu dari mana.

Married With Celebrity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang