01◾Gara-gara Drakor

18.6K 509 5
                                    

Cahaya matahari yang masuk dari celah pentilasi kamar bernuasa biru laut tidak membuat gadis dengan piyama satin merah jambu itu bangun dari tidurnya.jam weker yang berbunyi di atas nakas seolah menjadi lantunan merdu pembawa tidurnya dan selimut yang masih membungkus setengah tubuhnya membuat tidur gadis itu semakin lelap.

seorang cowok mematikan alarm jam waker itu dan membuka lebar gorden jendela kamar gadis itu,membuat sang cahaya matahari masuk dan memantul di mana saja,tak terkecuali di wajah gadis itu yang membuat dia langsung mengernyitkan matanya karna silau.

"bangun" suara berat yang terdengar seksi di telinga kaum hawa itu membuat sang gadis mengerjapkan matanya.

"bentar lagi" gadis itu menutup mata kembali dan menarik selimutnya sampai batas kepala.

Cowok itu mengeleng kemudian duduk di pingir ranjang dia menarik selimut gadis itu sampai pingang.menatap wajahnya,dia tersenyum melihat wajah polos gadis itu yang terlihat sangat natural dan tetap cantik.dia suka!
dielusnya pipi berisi gadis itu dia menunduk kemudian di gigitnya pelan pipi itu "bangun dong" cowok itu mencubit-cubit pelan pipi gadis itu.

"dia...ganteng...mending...itu" racau gadis itu tidak jelas dia kemudian menarik selimut itu lagi sampai leher membuat kepalanya menyembul lucu.

"ya ampun" gemas cowok itu dia tidak sengaja mengalihkan pandangannya ke meja belajar samping lemari tinggi gadis itu.ada laptop yang masih menyala menayangkan drakor dengan volume yang mati.

Dia menatap kembali gadis itu kemudian menjepit hidungnya sehinga gadis itu langsung membuka matanya dan memukul-mukul tangan cowok itu.

"Daren! kamu jahat banget ih" kesal gadis itu dengan menatap tajam Daren.

"kamu nonton drakor lagi?" Daren tidak menghiraukan kekesalan gadis itu.dia berdiri dari duduknya menatap tajam gadis itu dengan kedua tangan di masukan kedalam saku celana sekolah.

Gadis itu menepuk pelan keningnya meruntuki dirinya sendiri.sial gue lupa matiin.
"ngak aku ngak nonton" balasnya setelah itu.

Daren berjalan kearah meja yang terdapat laptop dan menghidupkan volume sehinga suara drakor bisa terdengar di kamar ini.membuat gadis itu menatap takut pada Daren. sial ketahuan kan!

"kamu ngak jago bohong Nayla" ujar Daren datar. "kamu kenapa selalu ngak dengerin aku"

Nayla menoleh takut kepada Daren kemudian dia melompat dari ranjangnya berjalan kearah Daren dan langsung berhambur memeluk cowok itu. membuat Daren terduduk di meja itu karna tidak siap dengan pelukan tiba-tiba dari Nayla,dia tidak membalas pelukan gadis itu.

"jangan marahin aku" melas Nayla dia menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Daren dikecupnya singkat leher cowok itu.wangi!

Daren megang tangan Nayla mencoba melepaskan tangan gadis itu yang memeluk lehernya. "lepas dulu"

Nayla mengeleng dia semakin memeluk Daren membuat tubuh depan mereka semakin menempel.
"engak mau sebelum kamu janji ngak marahin aku" manja Nayla.

Daren kembali mecoba melepaskan pelukan itu dan kali ini berhasil. Nayla langsung menatapnya tidak suka "ih..kamu kan belum janji sama aku" marah Nayla

"aku emang ngak mau.sekarang kamu mandi kita udah telat" ucap Daren datar.

Nayla melihat jam.06:26.belum telat. "belum telat banget juga" Nayla duduk di pingir ranjang tidak melakukan perintah Daren.

Daren menghela nafas panjang. "kamu mau di sini aja? nanti kita telat" tegas Daren. "skarang kamu mandi atau aku tingal?"

Nayla menatap kesal pada Daren "kamu masih pagi udah marah-marah aja sama aku" Nayla berdiri menghentak-hentakan kakinya kesal berjalan masuk kedalam kamar mandi menutup kasar pintu kamar mandi itu.

DARENAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang