15◾Saling Percaya.

3.8K 226 26
                                    

Nayla berjalan perlahan menuju lapangan basket. Dia berniat menghampiri Daren, meminta maaf pada cowok itu karna merasa bersalah sejak semalam tidak mengangkat telfon dari Daren. Mereka juga tidak berangkat ke sekolah bersama tadi, karna Nayla yang nemilih berangkat bersama Razka. Padahal tanpa setau gadis itu Daren sempat kerumah nya tadi.

begitu masuk ke dalam lapangan dia melihat Reza yang duduk sambil melihat kearah Oky dan Fero juga anak basket yang lain masih asik bermain basket, termasuk Daren. Cowok itu belum menyadari kedatangan nya.

Rupanya hari ini banyak murid yang menghabiskan sisa waktu istirahat mereka di lapangan. Mungkin kantin sudah terasa membosankan jika perut sudah terisi kenyang.

Nayla berjalan perlahan menghampiri Reza, berdiri di samping cowok itu dan menyapa nya
"Za.." Reza menoleh dan tersenyum.

"Nay.." setelah itu tatapan Reza beralih kedepan, tepat kearah Daren yang baru saja memasukan bola ke dalam ring.

"woy,, Ren ada Nayla nih" teriak nya tiba-tiba.

Nayla mencebik sebal mendengar teriakan Reza, padahal tadi dia akan duduk dulu menonton permainan Daren sampai selesai. Memanjakan matanya melihat cowok itu yang berlari kesana kemari dengan keringat yang membasahi Tubuh nya.
Itu seksi kan!

Nayla langsung tersenyum begitu melihat Daren berjalan kearah nya seraya menguyar rambut nya yang basah dengan keringat. rupanya itu lebih terlihat keren dan seksi di bandingkan dengan Daren yang kesana kemari mengejar bola.

"ganteng banget" jerit Nayla dalam hati.

"hey.." sapa Daren mengelus puncak kepala Nayla dengan sayang. Nayla tersenyum lembut.

"bawa tisue ngak yang?" tanya Daren. risih dengan keringat yang mengalir di wajah nya.

Nayla menganguk, mengambil tisue di saku seragam nya yang memang sengaja dia bawa.
"ini.." Nayla menyodorkan satu bungkus tisue ukuran kecil ke hadapan Daren.

Daren tidak mengambil tisue itu, dia malah memajukan wajah nya lebih dekat dengan wajah Nayla.
"lapin dong sayang" titah Daren.

Nayla menelan ludah nya susah payah. jarak sedekat ini dia bisa melihat keringat nakal yang membasahi wajah Daren, bahkan nafas cowok itu menerpa permukaan kulit wajah Nayla.

Daren mencubit pelan pipi Nayla  "ngedip sayang" Goda Daren.  Nayla langsung mengerjapkan mata nya lucu.
Sial..dia terpesona!

Nayla membuang pandangan nya ke seluruh lapangan basket, menyembunyikan pipinya yang tiba-tiba terasa panas. Mengeleng kecil melihat murid yang berada di lapangan itu tengah menatap mereka.

hello.. biasa aja bisa kan?

udah mau dua tahun. Natap nya ngak usah gitu.

"banyak orang ah" Nayla menatap Daren lagi. Mengangkat bahu nya acuh dengan tatapan mereka.

"lapin nyaw" rengek Daren. Maksa.

Deren memang seperti itu, dia hanya akan bersikap selembut itu hanya pada Nayla. gadis nya.

Membuang nafas nya perlahan. Nayla harus mengesampingkan malu nya. Mengelap keringat di wajah Daren.

huuff...

Daren meniup wajah Nayla "nafas yang" cowok itu terkekeh melihat Nayla yang langsung mengerjapkan matanya seperti baru saja tersadar.

DARENAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang