20◾Buka Usaha

3.6K 261 33
                                    

Seperti biasa suasana parkiran sekolah akan sangat ramai jika bel pulang sudah berbunyi. Seperti kebanyakan anak sekolahan tempat ini kerap menjadi tongkrongan dadakan. Seperti sekarang Daren, Reza, Oky dan Fero termasuk salah satunya.

"njirrr... semalam gue di tabokin nyokap masa" Oky dengan gaya khas slengean itu mulai bercerita.

"ngapa?" Fero menjadi yang pertama ingin tau, sedangkan Daren dan Reza hanya mendengarkan. mereka tau seorang Fero memiliki tingkat kekepoan tinggi. Jadi mereka tidak perlu bersusah payah bertanya. Sudah seperti perempuan saja kan dia?

"ketauan mabok, ah gila, untung bukan bokap"

Daren tersenyum kecil mendengar penuturan Oky, dia juga memiliki nasib yang sama hanya bedanya bukan mamanya yang tau. Tapi gadisnya.

"ngak bisa mabok, sosoan mau minum" Cibir Reza. Diantara mereka berempat memang Oky lah yang sangat payah dalam hal minum.

"dia kan biasa nya minum susu apalagi yang dari sumbernya langsung hahaha..... sakit njing" di akhir Fero mengaduh kesakitan setelah Daren menjitak kepalanya kuat.

"mulut lo sampah Fer" ujar Daren.

"emang si Fero otaknya kalo bukan susu ya selangkangan" Reza mencibir kelakuan Fero yang asal menyeletuk.

"woy njir.. itu fitnah" Fero menunjuk Reza tidak terima.

"di hp lo aja banyak film biru" Oky menambahkan. Mata Fero melotot dia berdiri tidak tenang seraya pandangannya melihat selumpulan siswi yang menatapnya ngeri "adek-adek cantik jangan di percaya omongan si kutu babi ini yah" Fero seolah olah sedang memberi pengertian kepada adik-adik kelas yang tak sengaja mendengar pembicaraan mereka. "ngapa jadi gue sih" Fero mengerutu. Kemudian duduk kembali di kap mobil Daren. sedangkan ketiga sahabatnya tertawa puas melihat Fero.

Ting

Daren membuka pesan masuk dari Nayla.

Love Nyaw
tungu bentar aku mau ke toilet dulu.

-Iya sayang

Sent

"Daren"

Keempat cowok itu langsung melihat ke sumber suara. di sana Gea sedikit berlari kearah mereka.

"ngapain tuh?" tanya Oky.

Gea tersenyum ceria kepada Daren, berdiri di sisi cowok itu yang hanya memasang raut datar.

"aku boleh nebeng kamu?" sarah  meletakan sebelah tanganya di bahu Daren, senyumnya perlahan pudar ketika Daren menjauhkan bahunya seperti engan untuk di sentuh.

"ngak bisa" jawab Daren tanpa menatap Gea.

"sama gue aja" Tawar Fero dengan ekspresi genitnya. Sarah melirik sinis kearahnya.

"jutek banget" gumam Fero.

"ayolah Ren, mobil aku masuk bengkel tadi pagi makanya aku minta nebeng kamu" dengan senyum yang kembali manis Sarah membujuk Daren. Gadis itu sepertinya masih belum mengerti jika cowok yang di paksanya ini sangat tidak bersedia.

"gue ngak bisa Ge, lo mending pesen taxi" balas Daren jengah. matanya melirik koridor sekolah mencari keberadaan Nayla dan sepertinya gadis itu masih di toilet. "gue pesenin taxi aja" sedatar datarnya Daren dia tidak sekejam itu membiarkan seorang cewek pulang sendirian.

Sarah berdecak "ck, yaudah iya" Sarah terpaksa mengalah, memaksa pun pasti Daren tidak mau mengantarnya. Sudah jelas juga pasti cowok itu tengah menungu Nayla. Sarah hanya mencoba tadi dan yah, tebakan nya benar dia di tolak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DARENAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang