04◾Nasi Goreng Cinta

7.2K 260 3
                                    

Nayla membuka perlahan matanya lalu mengedarkan pandangannya kepenjuru kamar Daren yang sudah sedikit gelap, ternyata mereka tidur lumayan lama karna jam sudah menujukan pukul enam.

Nayla menoleh dan tersenyum mendapati wajah Daren tepat di sampingnya, cowok itu masih tidur dengan memeluknya, tangan Nayla menyingkirkan poni Daren yang menutupi keningnya dikecupnya kening itu tangannya pindah membelai sayang pipi Daren setelah itu Nayla memindahkam perlahan tangan Daren dari perutnya.

Nayla berjalan menuju saklar lampu sambil mengikat rambutnya asal kemudian menutup jendela setelah menyalakan lampu dan membuat ruangan itu menjadi terang, lalu berjalan keluar kamar.

                       ❄❄♥❄❄

Nayla membuka kulkas dan mengeluarkan berbagai macam bahan masakan dia akan memasakan sesuatu untuk makan malam mereka. Jangan kalian pikir gadis yang manja dan ngambekan ini tidak tau soal urusan dapur bahkan dia bisa membedakan tiga bahan dapur seperti kunyit geraka lengkuas yang bahkan banyak anak seusianya tidak tau membedakan ke tiga bahan dapur itu. Nayla sejak kelas dua sd sudah sering mengikuti bundanya memasak di dapur dan dia kelas tiga sd sudah bisa membuat beberapa menu makanan. Apa Nayla ingin jadi koki? Jawabannya tidak. Gadis itu tidak memiliki cita-cita menjadi seorang koki. Mungkin ini menjadi nilai plush untuk dirinya yang tidak hanya cantik tapi pandai memasak. Calon mantu idaman kan.

Nayla mencuci beberapa bumbu dan kemudian diblender setelah itu menuangkannya ke wajan yang sudah terdapat sedikit minyak dan mengaduknya rata.

setelah beberapa saat masakannya sedikit lagi akan selesai tingal bagian penataan saja.

Nayla tersentak kaget ketika merasakan seseorang memeluknya dari belakang dia spontan membalikan badannya dan langsung mendorong tubuh Daren menjauh dari meja pantry membuat Daren hanya mengikuti dorongan tangan Nayla didadanya.

"kenapa sih ? dorong-dorong" tanya Daren Heran

Nayla menjatuhkam tangannya dari dada Daren dan menatap tidak suka cowok itu. "kamu kenapa bangun ih"

Daren menautkan alisnya menatap bingung pada gadisnya ini. "Lah emang kebangun sayangg" Daren mencolek ujung hidung Nayla. "Kamu ngapain sih tadi?" Daren menoleh melihat ke meja pantry.

"masak" Nayla sedikit berjinjit merapikan rambut Daren yang terlihat berantakan.

"aku bantuin ya" Daren melangkah akan menuju meja pantry kembali tapi tangannya langsung di tarik lagi oleh Nayla sehingga kini posisinya kembali ke tempat dia berdiri tadi.

"tadi di dorong skarang di tarik" protes Daren. "kamu kenapa sih?"

Nayla meringis mengaruk alisnya yang tidak gatal kemudian melihat ke Daren. "kamu ngak boleh liat dulu"

Daren mengangkat sebelah alisnya heran. "emang kenapa aku ngak boleh liat?"

"pokonya ngak boleh"

"ngak boleh kenapa?" tuntut Daren.

"kamu balik ke kamar, nanti aku pangil kalo udah selesai" suruh Nayla

"kamu buat yang aneh-aneh ya?" tanya Daren curiga cowok itu memasukan kedua tangannya di saku celana selutut yang di pakenya.

"aneh-aneh apa, ngak ya" Nayla memberengut.

"kalo gitu aku liat" Daren mencium gemas sebelah pipi Nayla dan melengos menuju meja pantry.

Nayla pasrah dia membalikan tubuhnya menatap Daren yang sudah menahan tawanya setelah melihat apa yang tadi di buat olehnya.

"ini apa nyaw?" Daren menatap  masakan Nayla kemudian menatap geli kearah Nayla, masih dengan menahan tawanya.

DARENAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang