Jam pulang sekolah sudah berbunyi dari lima menit yang lalu. banyak murid yang sudah berhamburan keluar dari kelas. di sini di bangku nya, Nayla duduk masih engan meningalkan kelas seraya memainkan ponsel nya. Hanya tingal tersisa beberapa murid yang rupanya juga masih ingin berada di kelas. Tak terkecuali dua gadis yang sekarang tengah berjalan menuju meja Nayla lengkap dengan tas pungung mereka.
"jadi kan kita pergi?" tanya Vanesa begitu mereka sampai di tempat duduk Nayla. Nayla menganguk.
"yaudah langsung berangkat aja" Aira menatap kedua teman nya bergantian. Yang langsung di anguki setuju oleh Nayla dan Vanesa.
Langkah ketiga nya terayun santai di koridor sekolah yang masih rame oleh murid yang asik nongkrong.
"gue ke kelas nya Daren bentar yah" ujar Nayla.
"oke. nanti kita tungu di parkiran aja" Balas Vanesa. Aira hanya diam memainkan ponsel nya. Nayla menganguk.
Setelah Aira dan Vanesa berbelok menuju Parkiran Nayla berjalan menuju kelas Daren, namun baru saja beberapa langkah Ponsel nya berbunyi notifikasi watshap masuk.
Daren Sayang
yang, kamu pulang sama Vanesa atau Aira dulu yah, aku ngak bisa nganterin kamu. ada urusan medadak. Nanti aku ceritain. Jangan marah sayang. Love you❤Terlanjur! Nayla sudah marah,Bete,Kesel. Tanpa membalas chat Daren dia langsung menyimpan kembali ponsel nya di saku seragam.melangkah kesal menuju parkiran menyusul Aira dan Vanesa.
Dia akan menghabiskan separuh hari nya bersama kedua sahabat nya saja.
Memang hubungan Nayla dan Daren sudah semingu lebih ini sangat baik-baik saja. Terlihat lebih romantis, walaupun kemunculan seseorang di masa lalu Daren sempat membuat mereka berselisih paham, menata perasaan masing-masing untuk tidak terlalu mengangap kemunculan Gea sebagai masalah baru untuk hubungan mereka. walaupun gadis itu masih sering mendekati Daren.
❄❄♥❄❄
Setelah lelah berburu novel terbaru bersama kedua sahabat nya, kini Nayla memilih berbaring di atas ranjang setelah tadi membersihkan diri terlebih dahulu menganti seragam nya dengan baju rumahan. Dia memeluk guling memejamkan mata nya lalu membuka kembali, mengeram kesal, Dia sudah melakukan ini dari sejam yang lalu, Nayla mengambil ponsel nya lagi, mengecek kembali memastikan apakah ada kabar dari Daren. Masih sama belum ada notifikasi apapun dari cowok itu. Nayla takut menghubungi cowok itu lebih dulu, karna kata Daren tadi, dia sedang ada urusan.
urusan apa? entahlah..
dia juga tidak tau.
dan Dia.... merasa diabaikan.
Sekali senyum nya membuncah ketika benda pipih itu berbunyi, namun langsung mendesah malas ketika itu bukan dari Daren, melainkan kaka nya Razka. Nayla bangkit duduk bersandar di kepala ranjang. membaca isi chat itu dengan sedikit engan. dan sumpah ini malah membuat nya semakin bad mood. Razka minta di jemput di Cafe biasa yang sering di pake comuntis mobil dan motor nya, jam tujuh malam.
Ingin berkata kasar.
Dan dia memilih mengabaikan, melempar kesal ponsel nya. Sumpah hari ini kenapa semua nya terlihat masa bodoh?. Mata nya memerah berkaca-kaca. dia merasa terabaikan di hari spesial ini. Hanya Mami dan Papi nya yang ingat ini hari spesial untuk nya. Meskipun hanya melalui via telfon mereka mengucapkan doa untuk nya, karna kedua orang tua nya sedang berada di kanada.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARENAYLA
Teen Fiction-- Daren Gevano Atmadja -- ◾Most wanted SMA Harapan Bangsa ◾Cowok paling tajir di sekolah ◾Minim ekspresi ◾Possesive ◾Pacar Nayla Refana Ardantara -- Nayla Refana Ardantara -- ◾Cantik ◾Tajir ◾Baik ◾Manja ◾Pacar Daren Gevano Atmadja