Nayla menahan tangan Daren begitu mereka sampai di depan pintu masuk sebuah gedung, yang di dalam nya sudah di tata begitu rapi. di sini Daren menghadiri acara reuni smp seangkatan nya, dan ini pertama kali nya dia membawa Nayla ke acara nostalgia nya bersama teman-teman lama nya.
"ini beneran, ngak apa-apa aku ikut?" tanya Nayla
Daren menghembuskan nafas nya pelan, gadis yang malam ini mengunakan dress sabrina berwarna biru dan di tunjang dengan make up yang tetap terlihat Natural. Sangat cantik. Ini sudah menanyakan hal itu berulang kali.
"ngak papa sayang, emang kenapa?" sekali lagi Daren meyakinkan.
Nayla mendesah malas "ini kan acara kamu, masa ngajak aku juga"
"ngak papa lah nyaw, biar mereka tau pacar aku" kekeh Daren tak mau mengalah.
"ya.. tapi kan.."
"ngak ada tapi-tapian, mau aku gendong masuk nya?" potong Daren sedikit mengoda.
"ish.."
Mau tidak mau Nayla terpaksa mengikuti arah tarikan tangan nya yang di gengam Daren, dengan mimik wajah yang sedikit cemberut dia mengedarkan mata nya ke seluruh penjuru ruangan.
Salah kan mami nya yang terus memaksa dia, untuk ikut pergi bersama Daren, bukan nya Nayla tidak terbiasa ke acara seperti ini. Menurutnya, yang ini kasus nya beda. Nayla merasa tidak pantas untuk ikut menghadiri acara yang dirinya sama sekali tidak berkepentingan.Tangan Daren berpindah, yang tadi nya mengengam tangan Nayla, kini tangan itu melingkari pingang ramping Nayla. begitu mata nya melirik datar sebagian cowok-cowok yang berada di ruangan ini, tengah menatap terpesona kepada gadis nya. dia menarik pingang Nayla lebih deket dengan tubuh nya. Menunjukan tanda kepemilikan Daren atas gadis di samping nya ini.
Daren membawa Nayla menuju ke teman-teman nya, setelah melihat Arya teman sebangku nya jaman smp, mengkode mereka untuk bergabung.
apa yang di lakukan orang ketika mengahadiri acara reuni seperti ini. jika bukan menanyakan kabar, bagaimana kehidupan masing-masing atau mungkin mengoda salah satu yang menurut mereka terlihat berbeda dari jaman mereka dulu. tak terkecuali Daren, cowok itu mendapat tatapan beberapa teman nya yang sulit di artikan oleh Nayla.
"pacar Ren?" tanya Arya melihat sekilah kepada Nayla.
Daren menganguk. Nayla hanya tersenyum kecil membalas tatapan teman-teman Daren. Sampai tatapan Nayla tidak sengaja menoleh melihat cowok yang berdiri di dekat meja. cowok ganteng dengan kulit putih bersih itu dari tadi menatap Nayla. Bahkan cowok itu tersenyum kearah nya. Nayla tidak membalas senyum itu. Dia langsung melihat Daren lagi yang masih terus berbicara kepada beberapa teman nya tadi.
"kenalin kali Ren" Ujar Cowok yang nemiliki lesung pipi di sebelah kiri, kalo tidak salah Nayla sempat mendengar Daren memangil nya Dimas.
Nayla tersenyum menjabat tangan mereka. memperkenalkan nama nya kepada mereka. dia harus bersikap ramah.
❄❄♥❄❄
Razka membuka pintu rumah nya, dia mengernyitkan matanya melihat dua gadis berdiri di depan nya. "mau ngapain?" tanya Razka langsung, tanpa menyuruh kedua gadis ini masuk terlebih dahulu.
"mau ketemu Nay" jawab Vanesa cepat, dan Aira hanya diam.
"ngak ada" Razka melipat tangan nya di dada, menatap Aira yang masih diam, mata gadis itu berkeliaran seperti engan melihat Razka lebih dari dua detik. "nay lagi keluar sama Daren" sambung nya menatap Vanesa.
"Nay pulang jam berapa ka?" tanya Vanesa lagi.
"gue ngak tau, emang mau ngapain sama Aya?"
Vanesa melirik Aira sebelum menjawab "mmm.. kita mau ngerjain tugas bareng, soalnya ada yang kita ngak ngerti" ujar Vanesa menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARENAYLA
Novela Juvenil-- Daren Gevano Atmadja -- ◾Most wanted SMA Harapan Bangsa ◾Cowok paling tajir di sekolah ◾Minim ekspresi ◾Possesive ◾Pacar Nayla Refana Ardantara -- Nayla Refana Ardantara -- ◾Cantik ◾Tajir ◾Baik ◾Manja ◾Pacar Daren Gevano Atmadja