12◾Kembali Lagi

3.8K 199 39
                                    

Nayla spontan menoleh begitu mendengar pintu kamar nya di buka. Dia membalikan badan menatap Razka yang sudah setengah duduk di atas meja rias nya.

"kenapa?" tanya Nayla sambil mengambil novel yang tadi di baca nya.

Razka tersenyum, berjalan menghampiri Nayla yang duduk di kursi samping ranjang.

"mami sama papi kan ngak ada, gue ijin sama lo aja yah" Razka menoel hidung Nayla. Membuat Nayla mengangkat sebelah alis nya, dia melihat jam dinding lalu kembali menatap Razka.

"jam segini lo mau kemana sih ka?"

"ngumpul sama anak-anak. dadakan ini"

"kalo mami,papi nanya?"

Razka duduk di ranjang Nayla, menatap Nayla penuh harap.
"kasih alasan apake Ay, asal jangan lo bilang gue ngumpul, bisa di sita mobil sama motor gue Ay"

"lo masih balapan?" Nayla menaruh novel di atas paha nya, menatap Razka tidak habis pikir.

"udah jarang banget tau" balas Razka.

"terus kumpul kali ini mau ngapain?"

"kumpul biasa doang, yah.. gue harus pergi nih" ujar Razka.tidak sabar.

Razka itu tipikal kakak yang sangat menghargai adik nya, contohnya seperti ini. Dia akan meminta ijin adiknya disaat seorang kakak bahkan punya hak lebih dari itu. Pergi tanpa ijin mungkin.

Nayla mengaguk, kasihan dengan wajah memelas Razka. "tapi kalo lo pulang lebih dari jam satu, gue angkat tangan ngak mau belain lo lagi" ancam Nayla.

Razka mengacak puncak kepala Nayla "baik banget adik gue" kemudian nyelonong pergi setelah mencuri satu cubitan di hidung Nayla. Membuat Nayla langsung memukul pingul Razka sebelum cowok itu menjauh.

❄❄♥❄❄

Nayla keluar dari kamar nya, menuruni undakan tangga menuju Dapur. Setelah sampai dia mengbil gelas dan mengisi nya dengan air putih. Berjalan kembali kearah kamar nya, tapi langkah nya terhenti setelah mendengar langkah kaki dari arah depan.

"ka, lo balik lagi?" Teriak Nayla. tidak ada balasan apapun.

"mami,papi?" Nayla berjalan pelan menuju pintu utama rumah nya. Tidak ada suara apapun. Dia tidak mungkin salah dengar. Kalo itu Razka pasti cowok itu akan bersuara begitupun mami,papi nya.

Nayla membuka pintu setelah menaruh gelas yang di bawah nya di atas meja kaca. Nayla menyapu pandangan nya keseluruh halaman. Tidak ada siapa pun.

"siapa sih" gumam Nayla. Rasa takut langsung menghampir nya, dia sendirian di rumah. Razka pergi, Mami dan Papi nya belum pulang. Lalu siapa?. Nayla mengeleng, mencoba menghilangkan rasa takutnya. Mungkin dia salah dengar.

Nayla menutup pintu kembali, mengunci nya dengan tidak sabaran. Rasa takutnya tidak hilang. Dia berlari menuju kamarnya tanpa membawa gelas tadi.

Nayla bersandar di pintu kamar nya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Bahkan dia tidak menyadari seseorang yang duduk di kursi tengah memperhatikan nya sambil mengulum senyum.
"ah.. takuuutt" lirih Nayla.

Nayla menahan nafasnya begitu merasakan seseorang baru saja mencium pungung tangan nya. "si..ap..aa?" tanya Nayla terbata. Dia tidak berani melihat orang itu.

Cuup..

Nayla mengeleng takut. orang itu sekarang berani mencium samping kepala nya.
"jan..gan kur..ang ng..aja..r"

"turunin tangan nya" ujar orang itu.

Tunggu, Nayla kenal suara ini. Dia menghembuskan nafas nya kasar, menjatuhkan tangan nya. Matanya menatap tajam pada orang yang ada di depan nya ini. Sedang tertawa kecil.

"sumpah.. ini ngak lucu" desis Nayla tajam.

"emang ngak lucu" balas Daren tak mau kalah. dia tidak sadar apa, sedang membangunkan singa galak.

Nayla mendelik kemudian memukul mukul dada Daren. "ih..kamu jahat...jahat, nyebelin. aku marah sama kamu" pekik Nayla.

Daren tartawa, dia menangkap kedua tangan Nayla agar tidak lagi memukul dada nya. "yakin marah?"

Nayla melepaskan tangan nya dari Daren. Dia mendengus lalu membuang pandangan nya. engan menatap Daren yang tersenyum. Menyebalkan sekali.

Daren maju selangkah otomatis membuat tubuh nya dan Nayla saling berdempetan. Daran memeluk Nayla awalnya Nayla menolak tapi karna Daren bersikeras tidak melepaskan. akhirnya gadis ini diam walaupun tidak membalas memeluk nya.

"kalo kamu mau ngusir aku dari sini, silahkan. tapi tunggu mami sama papi kamu pulang. karna aku ngak akan tenang biarin kamu sendirian disini" bisik Daren tepat di telinga Nayla.

"maaf karna aku ngerjain kamu tadi. aku cuman lagi iseng, maafin aku yah.. aku akan temenin kamu disini dulu"

"kalo mau marah, marah aja. tapi jangan usir aku sebelum ada yang pulang. paling besok nya aku harus mikirin cara biar kamu ngak marah lagi sama aku"

Nayla tersenyum di balik tubuh Daren. Mengangkat tangan nya, memeluk Daren, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher cowok itu

"nyebelin" gumam nya.

❄❄♥❄❄

"kelas kita akan ada satu tambahan murid lagi"

seisi kelas 12 Ipa 1 sontak menatap wali kelas mereka. terkecuali Daren, berbalas chat dengan Nayla lebih menarik saat ini, dia bahkan tidak mengangkat wajah nya untuk melihat langsung. semua perhatian nya tersita oleh Nayla.

Sampai saat satu nama yang di dengar nya, membuat jari-jari nya terhenti, balasan chat untuk Nayla tidak dilanjutkan, dia terdiam kaku. Mengangkat kepala nya, mamastikan seseorang di balik nama yang dia dengar tadi.

Daren menelan ludah nya susah payah ketika pandangan nya dan murid baru itu bertemu. senyum gadis itu tidak membuat Daren ingin membalas nya. Daren membuang pandangan nya. entah kenapa saat ini dia sangat ingin memeluk Nayla. Gadis nya.

Gea Reana Chandra. gadis cantik itu duduk tepat di depan tempat duduk Daren. membuat Daren langsung bersandar kaku di sandaran kursi nya. dia mengeleng pelan, tidak percaya. dia di pertemukan dengan gadis ini lagi.

"hai Ren, kita ketemu lagi"

Daren terpaku menatap senyum Gea dari jarak sedekat ini, senyum itu masih sama seperti dua tahun lalu. Daren tidak membalas, isi pikiran nya saat ini di penuhi oleh Nayla. rasanya dia ingin berlari keluar kelas dan masuk kedalam kelas Nayla lalu memeluk gadis itu erat. seraya berbisik "kamu harus percaya sama aku"

♥♥❄♥♥




Bakal di NEXT kalo komen nya sampe 20. 😊

By #tata👠👜





DARENAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang