~Bab.13~

21 8 3
                                    

Jangan lupa vote and Comment ❣️

Kevin POV

Gue lagi rebahan dikamar, kebiasaan warga +62. Saat mau terlelap, Mama gue panggil nama gue didepan kamar.

*Tambahan:
Mamanya Kevin telah meninggal dunia, dan yang dimaksud oleh Kevin sebagai mamanya sekarang adalah neneknya atau ibu papanya. Kevin sudah menganggap neneknya sebagai mamanya karena selama ini yang merawatnya adalah neneknya. sedangkan papanya? Yahhh... hanya mementingkan pekerjaan, tapi Kevin tidak pusing akan itu, karena dia tahu bahwa itu juga untuk dirinya.

"Kevin kamu udah tidur? Kalau belum, mama ingin bicara sama kamu." Ucap mama gue dan duduk di pinggiran kasur. "Belum kok ma." Balas gue seperti biasa, datar. "Mau bicara apa?" Lanjut gue gak mau berbasa-basi. "Kamu punya teman bernama Valerie kan? Kalau iya, bisa bawah dia kerumah." Ucap mama dan gue hanya berdehem sebagai jawaban "hmm." Mama pun memeluk gue dengar erat. "Makasih." Ucap mama dan pergi setelah gue membalas ucapannya. "Sama-sama." Balas gue. Gue juga udah lama gak berinteraksi dengan Valerie jadi iyain aja.

'Gue dah anggap Valerie itu sebagai adik gue, gak lebih.'- Batin Kevin dan mulai terlelap kembali.

Kevin POV end

***

"Valerie!!." Teriak Kevin saat melihat Valerie berjalan dengan seorang lelaki yang pasti namanya Arkan. Valerie yang merasa terpanggil pun melihat sekelilingnya dan di depan gerbang sekolah Valerie dapat melihat Kevin sedang melambai-lambaikan tangannya. "Dia siapa?" Tanya Arkan possesive. "Owhh.. dia Kevin, udah ku anggap saudara ku sendiri." Jawab Valerie. semua saat yang mereka lewati, Valerie hanya menganggap Kevin sebagai kakaknya begitu pun sebaliknya, Kevin hanya menganggap Valerie sebagai adiknya. "Dia gak suka kamu kan?" Tanya Arkan lagi memastikan. "Nggaklah, mana ada yang suka sama aku." Jawab Valerie jujur, dia merasa kurang PD dengan dirinya sendiri. "Siapa bilang? Terus aku suka kamu itu apa?" Tanya Arkan sekali lagi dan Valerie hanya menundukkan kepalanya, "eumm.. aku kesana dulu yak, bye-bye." Arkan hanya bisa melihat dari jauh saat Valerie menghampiri cowok yang bernama Kevin itu, mereka sedang berbincang, sesekali tertawa dan oh shit.

Kevin menarik tangan Valerie seperti nya mereka akan pergi, tapi Valerie yang mendapat tarikkan tersebut hanya diam dan mengikuti nya saja. Arkan yang kepo pun mengikut mereka dari belakang, saat Valerie dan Kevin menuju mobil mereka di parkiran sekolah, Arkan membelokkan langkah kakinya untuk menuju mobilnya sendiri. Mereka mungkin akan keluar dan menggunakan mobil. kalau iya terjadi, tidak mungkin kan kalau Arkan harus berlari mengikut mobil Kevin ntah kemana? jadi supaya seimbang, kerjarlah mobil dengan mobil.

Dan benar perkiraan Arkan, mereka pergi dengan menggunakan mobil.

Beberapa menit kemudian

Mobil Lamborghini Veneno telah terpakir di depan rumah mewah yaitu rumah utama keluarga William, atau lebih tepatnya rumah keluarga Kevin.

Mobil Lamborghini Veneno telah terpakir di depan rumah mewah yaitu rumah utama keluarga William, atau lebih tepatnya rumah keluarga Kevin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~Only He~ [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang