~Bab.19~

32 7 10
                                    

Jangan lupa vote and Comment ❣️

Arkan, Kevin, Justin,Syifa,Syila, dan Vania telah sampai di sebuah gudang yang besar dan tidak terawat. "Serius disini?" Tanya Vania melihat gudang besar itu dengan takut. Kevin melihat sekali lagi hp nya dan dia mengangguk. "Ini memang tempatnya, ayo kita masuk." Jawab Kevin dan saat mau membuka pintunya, ternyata di kunci. "Di kunci." Ucap Kevin dan Arkan langsung maju dan menendang pintu tersebut. Dia sudah sangat lelah dan marah.

"VALERIE!!!!" Teriak Arkan kencang. Tidak ada sahutan, dan beberapa detik kemudian...

"TOLONG AR!!!! GUE DISINI!!!" Balas Valerie dari dalam gedung berteriak sambil menangis karena akan bebas. Arkan yang mendengar itu semakin menendang pintu tersebut dan

Brak!!!

Pintunya berhasil dibuka. Arkan dengan cepat langsung masuk mencari keberadaan Valerie di ikuti dengan yang lainnya dari belakang. Keadaan gudang sangat gelap, dengan cepat Arkan dan yang lainnya mengambil hp dan menekan tombol senter.

"VALERIE LO DIMANA?!!" Tanya Arkan dan yang lainnya berteriak. "GUE DISINI!!! DI..." Ucapan Valerie terhenti karena ada yang menutup mulutnya. Arkan yang mendengar teriakan Valerie langsung mencari dari mana asal suaranya. "Diam!!" Ucap Cavin penuh penekanan kepada Valerie, tapi Valerie tidak diam, dia menggigit tangan Cavin dan itu berhasil. Cavin dengan segera mengangkat tangannya dari mulut Valerie dan mengusapnya. "ARKAN!!! GUE..." Belum sempat Valerie menyelesaikan ucapannya lagi, udah ada yang kembali menutup mulutnya, dan itu adalah Olivia. Arkan yang mendengar suara Valerie dari lantai dua langsung naik ke tangga sambil berlari, Kevin dan yang lainnya melihat Arkan kelantai dua mereka pun mengikuti dari belakang layaknya anak ayam.

"VALERIE!!" Teriak Arkan saat melihat tubuh Valerie yang mulutnya ditutupi oleh tangan Olivia. Dengan segera Arkan maju tapi baru aja mau melangkah dia melihat seorang pria paruh baya sedang memegang pisau yang masih meneteskan darah segar, dan Arkan yakini bahwa itu adalah darah Valerie. "Anda maju, dia mati." Ucap pria paruh baya tersebut yang sudah pasti adalah papanya Olivia.  Arkan diam ditempat tidak tahu harus melakukan apa, dia ingin menyelamatkan Valerie tapi jika dia maju Valerie akan mati dan itu adalah salahnya!!

Kevin yang melihat keadaan itu mundur kebelakang dan segera menelfon ayahnya untuk mengirim polisi dan ambulance. Untung saja ayahnya segera mengangkat saat Kevin menelponnya dan segera mengirimkan polisi dan ambulance kepercayaan mereka. "Sayang~" ucap Olivia tiba-tiba membuat semua orang mengalihkan pandangan kearahnya. "Sayang?" Tanya Justin. Tiba-tiba Cavin maju kedepan dan membuat semuanya kaget. "Ca-Cavin.." panggil Syifa gagap. Cavin melihat Syifa datar kemudian menatap Olivia sambil tersenyum. "Kenapa?" Tanya Syifa. "Gue gak suka sama Lo, gue pacarin Lo itu hanya sebuah rencana." Jawab Cavin dan berhasil membuat Syifa menangis. Syila menatap Syifa kasihan, kemudian menatap Cavin tajam. "HEH LO BRENGSEK!! JADI COWOK GAK ADA HATI SAMA SEKALI!!! LO LEBIH SUKA SAMA BUAH BERJAMUR DAN BUSUK ITU DARI PADA BUAH YANG SUDAH JELAS-JELAS SAYANG SAMA LO!!!! NYESAL GUE KETAWAIN MAMPUS!!!" Sembur Syila marah karena tidak tega melihat temannya Syifa tersakiti. "Oh. Emang gue peduli gitu." Balas Cavin bodo Amat dan berhasil Syila tambah marah. "LO!!..." Belum selesai Syila menyelesaikan ucapannya, suara teriakan seseorang berhasil mengalihkannya. "AH!!" Teriak Valerie saat dia merasa pisau menusuk perlahan di tangannya. "APA YANG LO LAKUKAN?!! GUE GAK MAJU SAMA SEKALI!!" Ucap Arkan marah. dia sama sekali tidak bergerak dan orang itu atau papanya Olivia sudah menusuk tangan Valerie dengan pisau. "Heh? Emang kenapa? Kan saya bilang jika kau maju saya akan membunuhnya dan saya tidak membunuhnya hanya bermain dengannya." Jawab papanya Olivia tenang. Saat papanya Olivia ingin kembali menancapkan pisau itu di tangan Valerie tapi suara tembakan dari lantai satu membuat tangannya berhenti. "Fiuh...akhirnya polisi datang."-Batin Kevin tahu apa yang terjadi.

~Only He~ [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang