~Bab.17~

18 8 0
                                    

Jangan lupa vote and Comment ❣️

"Papa mengenal Olivia dan mengetahui papanya psychopath karena..... papanya Olivia yang telah membunuh mama mu Vin." Jelas papa Kevin dan itu membuat Kevin terkejut,sedih, dan marah. Terkejut akan beritanya, sedih dan marah karena papanya membohongi nya bahwa mamanya meninggal karena di tabrak mobil. Tapi Kevin segera tenang seperti yang dikatakan papanya tadi, 'hanya tunggu waktu yang tepat.' jadi Kevin hanya diam dan tidak merespon apa-apa. Mau marah? Tidak bisa. Mau nangis? Ngapain nangis, gak ada gunanya. Jadi lebih baik dia diam dan berusaha untuk tetap tenang.

"Huhh.... apakah papa bisa ceritakan kenapa Papanya Olivia membunuh mama?" Tanya Kevin masih berusaha untuk tetap tenang. "Papa bisa asalkan papa tahu, tapi sampai sekarang papa masih belum tahu." Jawab papanya Kevin. "Hmm, lebih baik kita cari Valerie sekarang. gue gak mau adik gue berakhir seperti mama gue." Ucap Kevin kemudian bangkit. "Ayok kita cari bersama-sama." Ucap Kevin dan semuanya menganggukkan kepalanya. "Kuy!!!." Teriak mereka bersama-sama. "Papa nanti akan kasih alamatnya kalau udah ketemu." Ucap papanya Kevin berusaha membantu dan Kevin hanya mengangguk.

Sekarang Kevin dan teman-temannya akan mencoba mencari Valerie dengan mengikuti jejaknya pulang. Untung saja waktu Valerie ingin pulang untuk mengikuti Kevin, Arkan melarang nya, tapi Valerie masih berusaha untuk pulang sendiri dan akhirnya Valerie pulang sambil Vc-an sama Arkan. Jadi Arkan tahu dimana Valerie pulang ke arah mana. Terimakasih lah kepada sikap possesive Arkan yang benar-benar berguna.

1 jam kemudian

Mereka telah mencari dimana-mana tapi sama sekali tidak ada jejak yang tertinggal. 'Olivia sangat pintar menculik orang.' Pikir semuanya. "Btw dari tadi kita belum liat Justin, kan Justin pacarnya Olivia. bagaimana kalau kita tanya ke dia?" Usul Syila tiba-tiba dan di setujui oleh semua orang.

"Halo?" Sapa orang di seberang sana.

"Ini Justin kan?" Tanya Arkan yang menelfon Justin.

"Iya, ini siapa?"

"Arkan."

"Oh. Lo ngapain telfon gue?"

"Lo pacarnya Olivia kan? Lo tahu dia dimana gak?"

"Pertama, gue dah putus Ama Olivia. dan kedua, gue gak tahu dia berada dimana sekarang."

"Putus? Karena?"

"Dia bilang ada cowok yang dia suka selain gue, jadi yah... Gue gak bisa apa-apa."

"Hmm, Lo tahu Valerie dimana?"

"Gak tahu, kenapa dengan Valerie??"

"Dia diculik sama Olivia."

"Hah?? Terus kalian lagi cari Valerie?"

"Iya."

"Kalian dimana?"

"Di sebelah cafe melody"

"Ok, tunggu gue disitu. Gue otw nih."

"Hmm."

Tut...

"Justin bilang apa?" Tanya Kevin. "Dia gak tahu apa-apa, tapi dia bakal datang kesini bantu kita." Jawab Arkan kemudian memasukan kembali hp nya kesaku celananya. "Bukannya Justin pacarnya Olivia? Jadi seharusnya dia tahu. Yah kan?" Tanya Syifa tidak percaya dengan yang diceritakan Arkan. "Udah putus katanya." Jawab Arkan lagi meyakinkan teman-temannya, walaupun dia kurang percaya.

Beberapa menit kemudian

"Sorry agak lama." Ucap Justin saat sudah sampai di tempat yang telah di katakan oleh Arkan saat di telpon. "Gak pa-pa. Jadi karena Lo pacarnya Olivia DULU. Olivia pernah cerita gak sama Lo tempat yang dia mau kunjungi?" Tanya Kevin. "Katanya dia mau selamatkan papanya dan tempat yang dia mau kunjungi hanyalah rumah sakit jiwa." Jawab Justin mengingat-ngingat kata yang di ucapkan Olivia saat mereka masih berpacaran.

~Only He~ [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang