~Tamat~

33 7 8
                                    

Jangan lupa vote and Comment ❣️

Tiga setengah tahun kemudian

Arkan dan Kevin sedang berada di bandara untuk menunggu pesawat yang berasal dari Amerika Serikat mendarat dan tentu saja itu adalah pesawat yang ditumpangi oleh Valerie.

"Pesawat khusus dari Amerika serikat telah mendarat." Ucap seseorang yang berbicara di mikrofon bandara. Arkan dan Kevin yang duduk didalam cafe yang pasti cafe tersebut didalam bandara tentunya, segera berdiri setelah mendengar nya. Satu orang keluar dan bukan Valerie. Kedua, bukan dan ketiga kalinya keluarlah Valerie. Arkan yang melihat tampilan Valerie pun melongo sampai mulutnya kebuka setengah. Valerie yang keluar segera mengarahkan pandangannya kemana-mana untuk mencari letak Arkan dan Kevin. Dan pandangannya jatuh kepada seorang cowok tampan yang sedang melambai-lambaikan tangannya yang diyakini Valerie bahwa itu adalah Kevin. "ABANG!!" Teriak Valerie saat sudah sampai didepan Kevin dan segera memeluknya. "Ekhem, Abangnya dipeluk, tunangannya gak nih?" Tanya Arkan bercanda. Valerie melihat keArkan dan memberikan senyum termanis andalannya. Arkan segera meleleh saat itu juga. "Valerie kok Lo tambah cantik? Nyesel gue ijinin Lo pergi huwaa... Pasti banyak yang liatin elo kan? Valerie Lo gak selingkuh dari gue kan?!!" Valerie hanya bisa melihat Arkan aneh dan memeluk Arkan erat. "Satu, gue emang cantik awokakak :v. dua, jangan nyesel. tiga, banyak yang liatin gue bahkan sampai nembak. Dan keempat gue gak selingkuh. Gue tolak semua cowok yang nembak gue bahkan ada yang lebih tampan dari Lo, tapi cinta ini gak akan berkhianat." Ucap Valerie membuat Arkan membalas pelukannya tapi berbeda dengan Kevin dia menatap adiknya itu dengan tatapan geli dan segera menempeleng kepalanya pelan. "Ih!! Bang kenapa di tempeleng sih!! kepala Valerie yang indah ini, Kalau mahkotanya kecabut gimana?" Kevin yang mendengarnya hanya tertawa dan diikuti oleh Arkan. "Sejak Lo balik kok Lo jadi lebay sih dek?" Tanya Kevin. "Soalnya yah bang Valerie mau pasang distatus Cinta yang LDR-AN Malah dapat kata Buchen." Ucap Valerie sebel. "Oh ya, btw kapan Valerie jadi tunangannya Arkan?" Tanya Valerie karena dia masih belum tahu tentang hal tersebut. "Hehe waktu Lo pergi gue langsung minta di tunangin dan orang tua Lo ngangguk-ngangguk aja." Valerie ingin memarahi orang tua nya tapi karena dia lelah dan emang suka sama Arkan. "Hmm ywdah." Valerie mengangkat kedua bahunya terserah.

"Kapan dimulai acaranya?"
"Bulan depan."
"Heh??? Ini acara pertunangan nya bulan depan atau perkawinan nya?"
"Kawin dong sayangnya Arkan."

Pipi Valerie menjadi memerah cuman karena kata biasa yang dilontarkan oleh Arkan. 'Sayang.' "udah-udah, kalian mesra gue merasa jadi nyamuk. Siyla juga jalan Ama teman-temannya, kalau dia ada, mesra nya kita tuh bisa ngalahin kalian." Arkan dan Valerie tidak menganggapinya mereka terus berjalan masuk kedalam mobil dan meninggalkan Kevin yang sedang meratapi nasib.

*Tambahan:
Kevin belum nikah sama Siyla karena katanya Siyla mau lanjut kuliahnya ke S2 kemudian menikah. Kalau menikah dan mereka punya anak pasti repot, jadi harus ditunggu dan Kevin hanya setuju aja. Ilmu penting bukan? Jadi mau gimana lagi.

                                  ***

"Valerie mama rindu sama kamu huwaa." Amel segera memeluk Valerie dengan erat, mengeluarkan semua kerinduannya. "Duh ma!! Valerie gak bisa napas nih." Amel segera melepaskan pelukannya dan memberikan cengiran khasnya. "Oh ya! Kamu dah tahu bahwa kamu bakal menikah Ama Arkan bulan depan?" Tanya Amel dan diangguki Valerie malu-malu monyet. "Baguslah, berarti Arkan udah bilang pernikahannya juga sama-sama dengan pernikahan mama." Valerie memelototi matanya kaget. "A-apa? Mama nikah sama siapa?" Tanya Valerie gagap. Amel yang mendengar nya menatap Arkan dan Arkan hanya mengeluarkan kedua jarinya "pis, damai Tante." Ucap Arkan kemudian menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. "I-itu Mama menikah sama papanya Kevin. Ternyata orang yang membayar kamu waktu masih kecil adalah papanya Kevin dan tentu saja sih papanya Kamu. Alvaro Mitchael William." Valerie menghela nafasnya. Yang penting mamanya bahagia, apalagi menikah dengan papa kandungannya. "Gak pa-pa sih, yang penting kita bahagia."

~Only He~ [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang