~Bab.16~

19 8 0
                                    

Jangan lupa vote and Comment ❣️

Setelah acara kegiatan sekolah. Arkan, Kevin, Cavin, Valerie, Syila, Syifa, dan Vania pun memutuskan untuk ngumpul-ngumpul di Cafe.

"Eh!! Earphone gue ketinggalan." Ucap Syila sadar bahwa Earphone yang dicarinya dari tadi ternyata tertinggal didalam ruang musik. "Ambil gih." Ucap Arkan tanpa peduli mau mengantar atau menemani adiknya. "Gak mau nemenin?" Tanya Syila seperti ada kata memohon didalamnya. "Gak, mager." Jawab Arkan tanpa rasa bersalah dan meminum teh manisnya. Syila menghela napasnya, "ywdah." Syila bangkit dari kursinya dan keluar dari cafe menuju sekolah dengan mobilnya sendiri. Kevin ingin mengantar Syila tapi dia kurang percaya diri, karena sudah tidak tahan ingin mengetahui bahwa Syila baik-baik saja, akhirnya Kevin beralasan bahwa nenek meminta nya untuk segera balik kerumah. "Guys, Nenek gue minta balik segera nih... Duluan yak." Ucap Kevin dan keluar dari cafe dengan tergesa-gesa. Semuanya menatap Kevin dengan aneh, tapi tidak mau ambil pusing mereka kembali berbicara dan sesekali menggibah.

Kevin POV

Gue keluar dari cafe terus naik kedalam mobil dengan tergesa-gesa. ntah kenapa saat melihat Syila tampil dance disekolah gue mulai merasa suka. Gue pun melajukan mobil gue dengan cepat untuk kesekolah, dan baguslah, gue sampai kesekolah Syila nya belum balik. Gue turun dari mobil dan berjalan masuk kesekolah. Sepi dan sunyi, itu yang gue rasakan. tapi saat udah dekat dengan ruang musik, gue dengar suara orang lagi nyanyi. Gue pun berjalan dengan pelan-pelan terus mengintip lewat jendela untuk melihat orang yang menyanyi itu. Bisa gue katakan suaranya enak didengar dan saat gue liat itu Syila gue agak terkejut. ' udah bisa dance, nyanyi juga bisa.'-Batin Kevin menatap Syila dengan kagum dan rasa suka yang semakin meningkat.

Kevin POV end

•••

•••

"Astaghfirullah kumat." Ucap Syila saat sadar bahwa dia sedang bernyanyi. Sebenarnya Syila dulu disekolah itu suka banget sama menyanyi tapi ntah kenapa dia berhenti. "Bagus kok." Ucap seseorang dipintu ruang musik. Syila kaget dan langsung membalikkan badannya untuk melihat siapa itu, Takut-takut orang jahat. Saat melihat itu Kevin, Syila seketika bernafas lega. "Huuu.... Gue kira siapa, bikin takut aja lo. btw Lo ngapain disini?" Tanya Syila. "Cuman pengen nemenin aja." Jawab Kevin santai. "Kenapa gak bersuara waktu di cafe? Atau jangan-jangan.... Lo suka Ama gue diam-diam yak?" Tanya Syila yang sudah pasti dia bercanda. Syila tertawa. Tapi, "Iya." Jawab Kevin sengaja. dia tidak suka cowok yang berbasa-basi, selagi ditanya lebih baik jawab dengan jujur. Syila yang mendengar jawaban Kevin langsung menghentikan tawanya kemudian menatap Kevin tidak percaya.

"Serius?." Tanya Syila tidak percaya. "Iya." Jawab Kevin dengan jujurnya. "Emmm... sorry, gue belum bisa terima cinta Lo." Ucap Syila kemudian menundukkan kepalanya. "Emang gue udah bilang bakal tembak Lo?" Tanya Kevin bingung. "Kan Lo suka sama gue." Balas Syila bingung. "Gue cuman bilang kan gue suka, bukan bakal tembak Lo." Ucap Kevin dan sukses membuat Syila malu. "Udah ayok kita balik." Ucap Kevin berjalan duluan meninggalkan Syila yang masih malu.

'bukan bakal tembak lo, tapi belum bakal tembak lo.'-Batin Kevin dan tersenyum kecil.

'gue sih dah berharap Lo tembak gue, gue tolak karena gue pengen tahu seberapa berjuangnya Lo untuk gue. Kalau Lo tembak gue beneran gue bakal terima kok.'-Batin Syila dan mulai menyusul Kevin yang sudah pergi duluan.

Saat sampai di cafe

"Eh?! Kevin kenapa Lo balik?" Tanya Arkan. "Gue sebenarnya pergi temenin Syila maaf dah bohong ke kalian." Ucap Kevin mengakui kebohongannya dan meminta maaf. "Btw dimana Valerie?" Lanjutnya saat mengetahui bahwa Valerie sudah tidak ada. "Dia nyusul Lo pulang tapi dari tadi dia belum kabarin apa-apa, bahkan dia pergi setelah Lo pergi juga." Jawab Arkan dan mulai timbul rasa khawatir didirinya begitupun yang lainnya.

~Only He~ [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang