Part 1
"Kamu gak ikut rapat pra-ospek kan!?" suasana Aula seketika hening, saat pemuda dengan tinggi semampai sibuk menunjuk-nunjuk seorang gadis menggunakan gulungan kertas, yang berisi rundown ospek.
Baru saja 15 belas menit lalu ia dibuat naik darah karena banyak mahasiswa baru yang datang terlambat. Sekarang ia kembali dibuat murka karena ada seorang mahasiswi salah menggunakan tema untuk masing-masing kelompok yang ada.
"M-maaf kak.." ujar si gadis hampir menangis.
"Maaf!?" itu bukan pertanyaan, melainkan hardikan.
Setelah menghembuskan nafas sebentar. Si pemuda melanjutkan acara murkanya dengan mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru Aula.
Tidak ada yang berani membantah.
Sementara ia menghembuskan nafas, berbanding terbalik dengan penghuni aula yang malah menahan nafas tegang, kecuali Lucas yang sibuk menahan kentut karena tadi pagi sarapan dengan semangkuk sup rumput laut.
"Perut gue mules, njir" adu Lucas dengan berbisik ke arah Mingyu.
"Diem lo, dibacok dia ntar kalo sampe doi denger" Mingyu nutup mulut Lucas sebelum semua jadi runyam.
"SEMUANYA DENGER YA!" suara dinaikkan satu oktaf. Suasana pun ikut meningkat jadi waspada. "Kita adakan rapat pra-ospek biar kalian bisa prepare mana aja yang perlu sama gak perlu dibawa. Kalo kalian semaunya sendiri kenapa gak pake baju tidur aja kesini!?"
Hari ini adalah hari pertama diadakannya ospek untuk menyambut mahasiswa dan mahasiswi baru. Di periode ini memang agak ribet karena jajaran yang dirombak habis-habisan setelah periode sebelumnya diejek sebagai periode gagal.
Harus diakui oleh kampus, jika Badan Eksekutif Mahasiswa periode ini sangat aktif dan enerjik. Berkat mereka, kampus berhasil memenangkan debat kancah nasional. Dengan mengirim Kim Namjoon selaku ketua, sebagai perwakilan.
Lantas, siapa dia yang marah marah tidak jelas di depan?
Dia adalah Im Changkyun, anggota BEM yang menempati posisi komisi disiplin.
Si perfeksionis yang arogannya bukan kaleng-kaleng, melebihi ketua BEM.
Jujur saja, ini orang gantengnya tidak manusiawi meskipun sangat disayangkan wajahnya datar tanpa ekspresi apa-apa. Serem lah pokoknya.
"Kalian masuk gugus jambu air, tapi pake baju tema jambu monyet ya jelas aja salah!" orasinya lagi.
"T-tapi kak sama-sama jambu" Changkyun noleh dengan mata hampir lompat keluar saking keselnya.
"Pake jawab lagi!"
Seluruh pengurus BEM dari berbagai divisi itu cuma nepuk kening. Cari mati ini mahasiswi baru. Udah tahu Changkyun paling gak suka dibantah.
"Jooheon mana sih? Suruh balik kesini. Bilang peliharaannya ngamuk" bisik Jackson ke arah Lucas.
Changkyun memang tidak tersentuh, tapi bukan berarti tidak bisa ditundukkan. Changkyun punya satu kelemahan. Dia paling gak bisa kalau udah ada Lee Jooheon yang turun tangan. Pawang Changkyun itu Jooheon.
Mereka cuma sahabatan kok, santuy.
"Jooheon bilang ada urusan bentar sama dosen" Lucas yang meskipun gelisah nahan mules. Masih celingukan nyari, kali aja Jooheon tiba-tiba muncul.
Sebagai yang pertama kali melihat eksistensi Jooheon. Jackson menepuk tangan senang.
Jooheon sadar, situasi mulai gak beres karena wajah merah Changkyun yang kelihatan banget marahnya. Jooheon membuka pintu aula dengan tergesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Definitely You (JooKyun)
FanfictionSummary : If I did anything right in my life, it was when I gave my heart to you- Non-Baku / JooKyun