Part 2
Offer itu seperti rumah ketiga untuk Jooheon. Tentu saja setelah keluarganya dan Changkyun. Band yang terdiri dari 5 anggota itu menempatkan Jooheon sebagai drummer.
Mereka terbentuk karena ketidaksengajaan. Waktu itu Jooheon lagi di ospek sama mereka. Pas sesi nunjukin bakat, Jooheon maju dengan bakat drumnya yang bikin semua teriak-teriak kesetanan kecuali Changkyun yang biasa aja.
Semua yang ada di tempat Offer memang sudah masuk ke semester akhir. Jooheon aja yang paling kecil umurnya.
"Minun apa lo, Ki?"
"Wedang jahe, tenggorokan gue sakit" Minhyuk ngangguk-ngangguk.
"Lemah lo" sahut Hyungwon songong.
Misal sekarang tenggorokan Kihyun gak lagi rusak. Mungkin dia udah teriakin Hyungwon seperti biasa.
Dijelasin singkat untuk masing-masing job mereka di Offer.
Kihyun vokal.
Hyungwon gitaris.
Minhyuk keyboardis.
Hyunwoo bassis.
Jooheon drummer.
Ada satu manajer mereka namanya Wonho, cuma muncul waktu bikin lagu baru atau ada jadwal manggung.
"Eh ada tamu…" Minhyuk yang pecicilan seperti biasa. Langsung turun dari sofa buat nyamperin Jooheon dan tamu yang dibawa.
"Gak usah kenalan, kita udah kenal kok" Changkyun batal ulurin tangan.
"Gimana gak kenal, tiap hari agenda si Jooheon cuma seputar Changkyun. Changkyun ini, Changkyun itu, jemput Changkyun, beliin Changkyun. Jadi kita ikut kenal lo deh" Changkyun tertawa canggung. Gak nyangka Jooheon bawa-bawa nama dia di dalam lingkup pertemanannya yang lain.
"Sah in aja kenapa sih?" Jooheon ngelempar Hyungwon pake stik drumnya.
"Lo duduk aja ya, jangan dengerin omongan setan" Jooheon menuntun Changkyun untuk duduk di salah satu sofa di dalam studio musik milik Hyunwoo ini.
Dari yang Changkyun tangkep selama nemenin Jooheon latihan. Anak Offer emang kompaknya bukan cuma urusan ngebully aja. Tapi aura mereka juga kelihatan bersinar setelah lagu mulai dimainkan.
11 tahun sahabatan, Changkyun terlalu sering liat Jooheon main drum. Saking seringnya, dia sampai gak ngerti apa yang bikin mahasiswa-mahasiswi kampus pada jejeritan.
Tapi sekarang, liat Jooheon bener-bener main drum dalam sebuah band. Dengan sialnya Changkyun terpesona. Baru kali ini dia sadar Jooheon itu keren. Tolong dicatat ya, dia gak naksir Jooheon sama sekali. Dia cuma iri aja, mau jadi keren juga kek sahabatnya.
0oo0
Jooheon jalan sempoyongan bawa 5 paper bag besar. Ini semua belanjaan Changkyun, hasil ngerampok kartu kreditnya.
Kalau Changkyun ngambek, biayanya mahal cuy. Tapi Jooheon gapapa, dia emang paling gak bisa liat Changkyun marah.
"Laper…" Changkyun merengek manja.
"Mau makan apa?" tanya Jooheon sabar.
"Joo, lo tau gak baju-baju yang gue beli tadi but siapa?" Changkyun menghentikan langkahnya tiba-tiba.
"Buat lo pake sendiri?"
"Bukan… Itu mau gue kasih ke panti asuhan. Nanti ikut gue kesana ya. Maaf pake duit lo dulu, nanti kalo jatah dari bunda udah turun. Gue balikin kok, janji"
Jooheon diem sebentar. Meletakkan semua paper bag di bawah. Buat meluk sahabatnya.
"Tulus banget sih. Mau nambah belanjaan lagi buat lo pake sendiri?" tawar Jooheon yang masih memeluk Changkyun.
"Gak usah, baju gue banyak. Andai gue udah kerja pasti gue bakal sering kasih mereka. Gue cuma bisa ngasih baju bekas layak pake punya gue doang"
"Nanti kita jadwalin tiap bulan ya"
"Beneran?"
"Beneran, uang jajan gue kebanyakan soalnya" Changkyun mencubit perut Jooheon karena kesel. Sifat songongnya suka keluar.
Hanya Jooheon yang tahu tentang sisi lain Changkyun ini. Mereka cuma tahu Changkyun yang jutek dan kejam. Changkyun yang dingin. Padahal mereka belum mengenal dengan baik.
"Kyun, lo gininya ke gue aja ya"
Ya, Jooheon mau nyimpen sisi manis Changkyun cuma buat dia sendiri. Gak rela berbagi sama orang lain, meskipun nanti mereka sudah bertemu dengan cinta masing-masing. Jooheon mau, yang dicari Changkyun pertama kali ketika merasa kecewa adalah dia.
"Gue emang gininya cuma ke lo doang kok. Siapa lagi temen gue yang lain?" Jooheon mengangguk.
"Misal lo udah mau pacaran bilang ke gue dulu ya. Gue mau siap-siap"
"Siap-siap apa?"
"Siapin hati gue kalo kita gak lagi 24/7 sama-sama" Jooheon kadang kekanakan. Tapi Changkyun janji kalau nanti nemu cintanya sendiri. Dia yang lebih butuh persiapan buat gak 24/7 lagi sama sahabatnya.
"Gue masih betah jomblo, Joo. Kek gak ada yang mau sama gue yang juteknya level dewa"
"Banyak.." ya, banyak, salah satunya adalah……
-tbc-
Lagi gak tau diri emang. Wehehe
With love,
Ave
KAMU SEDANG MEMBACA
Definitely You (JooKyun)
FanficSummary : If I did anything right in my life, it was when I gave my heart to you- Non-Baku / JooKyun