Part 9
Siang ini Jooheon baru kelar sama kelasnya. Karena beda jurusan sama Changkyun, dia pengen nyusul sahabatnya ke fakultas sebelah. Katanya, ada kedai kopi kekinian yang baru buka. Changkyun suka banget kalau diajak ke sana, pasti.
Tapi mood Jooheon mendadak ambyar waktu lihat Changkyun ketawa bareng Hyungwon di koridor arah keluar lingkungan fakultas Ekonomi. Hyungwon kan jurusan Jurnalistik, ngapain main ke Ekonomi?
"Bang, ngapain lo disini!!!" Jooheon gak maksud buat ngegas, tapi suaranya auto jadi keras.
"Joo… Gue kebetulan ada arah ke fakultas eko. Jadi mampir ke kelas Changkyun"
Inget waktu pulang dari beliin baju anak-anak panti? Yang Changkyun bilang mana ada yang suka sama dia? Dan Jooheon jawab banyak? Ya, salah satunya si Hyungwon ini.
Selesai latihan sama Offer minggu lalu, Hyungwon bilang ke Jooheon, kalau dia kayaknya suka sama Changkyun. Tapi Jooheon gak tahu Hyungwon bakal segercep ini.
"Joo, bang Hyungwon ngajak gue buat jalan. Lo mau gabung?"
Anjir, baru kali ini Jooheon ngerasa gedek banget sama Hyungwon. Padahal selama di band, Hyungwon itu abang kesayangan banget. Tapi entah, Jooheon mendadak muak.
"Gue mau pulang, ada perlu sama mami. Kalian jalan aja berdua" Jooheon mundur pelan. Tapi sebelum balik, dia natap Changkyun dalam.
"Kyun, nanti gue ke rumah"
Jooheon resmi pergi dari sana. Dengan dada yang remuk banget di dalam.
"Sialan! Ini apaan sih f*ck!" Jooheon mukul dadanya sendiri.
Jooheon nyetir ugal-ugalan bodo amat mau nabrak juga. Serius, Jooheon hari ini mau mabuk aja di barnya Sungjae. Nenangin pikiran yang sebenernya gak perlu buat ditenangin. Orang Changkyun cuma sahabatnya, ya bebas lah jalan sama siapa juga.
Tingkat kenakalan Changkyun dan Jooheon memang beda. Dulu, waktu masih sama-sama di SMA, Jooheon pernah diseret Changkyun keluar dari bar karena besok mau ujian dan dia malah manfaatin free pass punya ajudan maminya buat nyicip minuman baru. Kalau dipikir itu lucu sih, Changkyun yang polos bisa sahabatan sama berandal macem dia.
"Bikinin minum paling enak sampe bikin gue lupa kalo hari ini ada"
Alis Sungjae mengkerut. Pemilik bar itu ambil posisi duduk setelah ngasih anak buahnya instruksi pakai jentikan jari.
"Lo habis patah hati sama siapa?"
"Patah hati? Pacar aja gak punya!" kata Jooheon sensi.
"Ow, okay." Sungjae yang sudah kenal Jooheon luar dalam cuma bisa diem.
0oo0
Changkyun sedang berusaha mengenali hatinya. Menjadi sosok lebih peka dari yang selama ini banyak dikenal orang. Walau akhirnya ia menyesal atas kepekaan itu. Membuatnya terjebak sendiri. Meraba sendiri untuk bertanya tentang perasaannya yang entah benar atau salah.
Tadi sore Changkyun gak jadi nerima tawaran Hyungwon buat jalan karena tiba-tiba perasaannya gak enak.
"Kyun, mending tunggu di dalem aja?" Changkyun menggeleng. Sekarang dia berdiri di depan teras rumah Jooheon, karena sahabatnya itu gak bisa dihubungi sama sekali dari sore.
Ratusan kali mami tawarin dia buat tunggu Jooheon di dalam rumah, tapi tetap ditolak.
"Mami masuk aja, biar Changkyun yang tunggu Jooheon"
Mami menghembuskan nafas. Mengangguki permintaan Changkyun.
Ini sudah hampir jam 1 malam tapi batang hidung Jooheon belum kelihatan. Padahal tadi dia janji mau ke rumah.
"Ngapain lo disini!?" Changkyun celingukan nyari mobil Jooheon.
Gak ada suara mobil parkir, tetiba Jooheon masuk buka pagar dan nyolot. Ternyata si Jooheon pulang diantar cewek yang Changkyun tahu banget kalo kakak tingkat itu naksir Jooheon dari jaman mereka jadi maba.
"Mobil lo mana?" Changkyun masih berusaha sabar.
"Bukan urusan lo!"
"Ya urusan gue dong bangsat! Kan lo janji mau ke rumah gue sore ini?" oke, ini Changkyun rasanya pengen maki dirinya sendiri yang berani ngomong keras di tengah malam, di depan rumah orang.
"Lo kan pergi sama Hyungwon?" Jooheon senyum miring ke arah Changkyun.
"Lo mabuk?" bukannya jawab, Changkyun yang nyium bau alkohol langsung tanya ke intinya.
Jooheon nyingkirin Changkyun dari depannya. Matanya gak mau natap Changkyun sama sekali.
"Gue minum di bar Sungjae"
"Lo bilang gue gak boleh mabuk sama sembarang orang. Tapi lo sendiri gini, brengsek. Nyesel gue datengin lo kesini!"
Jooheon nahan tangan Changkyun yang udah siap-siap buat angkat kaki dari sana. Suasananya gak enak banget. Mirip sama terakhir kali mereka bertengkar di ruang medis.
"Bukan cuma mabuk, lo juga gak boleh pergi sama sembarangan orang" kata Jooheon sambil nunduk.
Jujur aja, Changkyun gak ngerti konsep apa yang lagi diterapkan Jooheon dalam persahabatan mereka sekarang.
"Gue gak larang lo pergi sama siapa aja ya, Joo. Tapi kenapa gue diginiin? Kita cuma sahabatan. Bukannya itu konsep yang lo kasih dari awal?"
Joohon diem.
Jujur aja dia ngerasa brengsek banget sekarang.
"Gue pasti keliatan gak punya prinsip ya? Tapi gue bingung sama perasaan gue sendiri"
"Lo act like i'm yours! Tapi lo bingung sama perasaan lo sendiri? Mending lo istirahat minum teh jahe yang banyak, kalo bisa teh jahenya lo pake cuci muka"
Changkyun lari buat pulang. Bodo amat gak peduli biar katanya di komplek lagi banyak isu soal mbak kunti. Dia udah terlanjur kesel sama Jooheon yang bodohnya natural sekali.
-tbc-
Dududu~
KAMU SEDANG MEMBACA
Definitely You (JooKyun)
FanfictionSummary : If I did anything right in my life, it was when I gave my heart to you- Non-Baku / JooKyun