"Kemana bang Changkyun!?" Jackson yang sudah 4 hari ini merasa resah karena batang hidung kakak tingkatnya gak pernah muncul. Mulai gak sabar dan nodong Jooheon di depan kelasnya.
"Chat gue gak dibales, telpon gue gak diangkat" kata Jooheon.
"Samper lah ke rumahnya, lo biasanya keluar-masuk sana serasa rumah sendiri" kesal Jackson.
"Gak gitu, terakhir kita ketemu itu suasananya gak enak"
Jackson sama Lucas cuma ngasih pandangan males. Tumben-tumbenan mereka berdua gak ngereceh. Karena udah kesel duluan sama Jooheon yang mendadak jadi cemen ini.
4 hari uring-uringan, suka mangkir dari kegiatan BEM yang lagi sibuk-sibuknya persiapan menuju puncak acara di malam inagurasi nanti.
Giliran dikasih solusi buat nyamperin Changkyun ke rumah, gak gerak-gerak juga.
Belum selesai disana, Jooheon yang pemarah masih dilanjutkan sampai rumah. Bikin mami bingung, dan Lucas emosi.
Lucas ini adik sepupu Jooheon yang sudah lama tinggal bareng karena orang tuanya menetap di China. Mama Lucas adalah adik kandung dari mami Jooheon. Memutuskan menikah dengan salah satu pengusaha sukses asal China dan pensiun dari dunia model. Lalu lahirlah Lucas dan dua adiknya.
Tapi karena sudah terlanjur dekat dengan maminya Jooheon, Lucas jadi betah di Korea.
"Siniin kak alamat rumah kak Changkyun biar gue kesana sama Rojak" alis Jooheon keangkat satu.
"Siapa lagi Rojak?" tanya Jooheon.
"Si Jackson lah, kebagusan nama dia"
"Bangsat!" Jackson ngedumel sendiri.
Jooheon jadi mikir, sahabat macam apa dia ini? Tapi sumpah, dia itu cuma gak mau Changkyun dicap buruk. Dia bisa bayangin seberapa sakit hati dia kalau ada omongan tentang Changkyun yang gak layak didengar.
"Gue gak ridho kalian datengin Changkyun gue" Jooheon ngacir pergi. Sementara dua anak setan di belakang sibuk tos tosan sambil ketawa puas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dasar bucin" ejek Jackson ke arah Jooheon yang semakin menjauh.
"Mereka berdua sebenernya sama-sama bucin, cuma gak sadar aja. Bego banget sih, kok betah 11 tahun saling memendam" kata Lucas sambil geleng-geleng.
"Lo belum pernah jatuh cinta sedalam mereka. Nanti lo bakal tau, bahwa lebih dari cinta, ada hal yang gak bisa lo jabarkan"
"Idih idih, merinding gue"
Lucas lari ninggalin Jackson yang mendadak jadi teguh dengan wejangannya. Playboy macam Jackson ngomong gitu, gak bakal ada yang percaya.
0oo0
"Ngapain lo cengar-cengir disini?" Namjoon kaget setengah kesal lihat Jooheon duduk di atas sofa, di dalam ruang kerjanya.
"Abisin makanan di kulkas lagi, tamu biadab lo!" Jooheon jarang banget masuk ruang kerja ketua BEM. Tapi sekali masuk, suka maruk. Makanan di dalam kulkas langsung ditebas.
"Enak banget yak jadi ketua? Gue mau mengajukan diri" Namjoon ngelempar Jooheon pakai bab skripsinya yang barusan ditolak.
"Lo nembak Changkyun aja gak bisa. Sok-sokan mensejahterakan rakyat kampus"
"Gue sahabatan ya, ngapain nembak dia?"
"Basi bangsat"
Setelah melihat Namjoon duduk di singgasananya. Jooheon mulai memasang wajah serius. Sudah kebal dengan kata-kata salah paham tentang hubungannya dengan Changkyun.
"Bang, Changkyun kemana?" Namjoon tersenyum miring. Menertawai dua manusia kepala batu itu.
"Seriously? Lo tanya gue dimana Changkyun? Lo sahabatnya btw"
"Bang, seantero kampus pun udah denger kalo gue abis marahin dia di depan orang banyak. Chat gue gak dibales. Telpon gue gak diangkat" cerita Jooheon singkat.
"Ke rumahnya lah"
"Bang..." wajah memohon Jooheon membuat Namjoon jadi tidak tega.
Ketua BEM itu jalan ke arah loker kecil yang isinya inventory BEM. Ambil sesuatu dari dalam sana buat dikasih ke Jooheon.
"Tuh.." Namjoon meletakkan sebuah jas dan id card ke atas pangkuan Jooheon yang masih duduk di sofa. "Balik id card nya"
Jooheon gak mau buang waktu lagi buat buka teka-teki yang barusan di kasih ketuanya.
Ada nama dan foto manis Changkyun. Dia masih gak ngerti apa maksudnya, tapi yang paling dingerti sekarang adalah Jooheon kangen Changkyun. Kangen banget sama jutek dan cerewetnya.
"Dia out empat hari lalu dari BEM"
Jooheon dengar itu, tapi mulai gak fokus karena rasa bersalahnya. Dia nyesel banget udah keras sama Changkyun. Padahal dia tahu sahabatnya itu paling gak bisa dikasarin meskipun kelakuannya sendiri suka kasar. Changkyun sebenarnya selalu ngerasa insecure sama dunia luar. Makanya kenapa dia keras kepala. Karena Changkyun hampir gak percaya sama dirinya sendiri. Berkali-kali dia bilang temannya cuma Jooheon. Tapi sekarang malah Jooheon yang bikin dia sedih.
"Ibaratnya lo adalah tiang dia. Pas lo roboh, dia kehilangan pegangan"
"Bang... satu kata.." Namjoon yang tahu maksud dari si bandel Jooheon itu cuma ngasih senyum manis.
"Samperin"
"Thank you"
Helaan nafas terdengar seketika pintu ruang kerjanya ditutup dengan keras.
"Gitu deh kalo kentut dikasih nyawa"
-tbc-
Udah abis tabungan partnya, see u very soon. ga janji kapan. ehe :)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.