Gifta bernyanyi dengan sangat merdu sehingga membuat seluruh penghuni ruang musik tercengang. Si organist malah menatap gifta dengan tatapan yang sangat kagum dengan suaranya.
"Suaramu sangat indah." Ucap johan.
"Oh iya, aku juga bisa gitar dan drum." Ucapnya.
"Oya? Coba tunjukkan. Siapa tau lebih bagus dari pada mereka berdua." Ucap lutfa si organist.
"Baiklah. Akan kucoba. Aku sudah sedikit lupa." Ucap gifta sebelum memainkan gitar itu dengan sangat lincah dan jari jari panjang nan putih itu yang selalu berpindah tempat.
Orang yang kebanyakan lewat di ruang musik itu hanya memandang kagum seorang gifta yang memainkan gitar itu bak tak ada masalah sedikit pun.
Saat gifta sudah selesai memainkannya, banyak orang yang bertepuk tangan. Gifta pun kaget dengan tepuk tangan yang berasal dari luar ruang musik.
Gifta pun lanjut mengambil bass lalu memainkannya dengan elok.
Kali ini johan dan lohan dibuat kaget dengan rehan yang berada di pintu lalu memandang gifta dengan tak sukanya. Saat rehan sadar bahwa si kembar memandangnya sedari tadi, rehan langsung kabur seperti tak ada apa apa.
Johan dan lohan langsung mengejar rehan yang sudah mulai menjauh karena langkahnya yang cepat. Gifta langsung menghentikan permainannya saat ia sadar jika si kembar sudah tak berada ditempatnya.
'Haishh..'
............
"Rehan." Teriak si kembar, dan reaksi yang sama keluar saat mereka berdua berpandangan, yaitu tak suka.
"Kenapa?" Ucap rehan yang berhenti tanpa berbalik melihat mereka.
"Eumm.. nggak apa sih. Kamu nggak apa apa kan?" Tanya loha yang langsung menghampiri rehan.
"Nggak apa apa. Kenapa?" Tanya rehan yang melihat ke mata lohan seakan ingin membunuhnya. Sebenarnya rehan tak tau alasan dia marah itu kenapa. Yang jelas ia tak suka dengan murid pindahan itu.
"Eumm.. yasudah. Mau kami traktir makan?" Tanya johan yang mendekat pada rehan.
"Nggak usah. Aku mau ketemu sama haikal."
"Dimana?" Tanya johan semangat:v
"Di... kantin. Kenapa?" Ucapnya agak gugup.
"Enggak. Boleh kami ikut?" Tanya si kembar.
"Boleh aja. Emang udah selesai latiannya?"
"Udah. Tapi berhubung ada anak baru yang gabung di klub kita. Jadi ya... gitu." Ucap lohan.
"Yasudah ayok." Saat itu pun mereka langsung kekantin. Dengan langkah yang santai, mereka berjalan sambil berbincang entah tentang apa.
Sesampainya mereka disana, haikal sudah makan makanannya yang berada di meja itu.
"Woyy.. lu makan makanan gue lagi? Dasar!" Ucap rehan sembari berlari untuk merebut makanannya yang berharga itu.
"Cuman minta dikit gue." Ucap haikal yang masih mengunyah makanan yang baru saja ia makan.
"Dasar lu ya?!" Rehan mendatangi haikal lalu meminum minuman haikal dan ia habiskan.
"Wehh.. elu.. gue minta dikit lu bales banyak. Mana sini minuman lo."
"Nggak ada yang tau lu makan berapa sendok tadi." Ucapnya sembari menghabiskan minumannya sebelum diminum haikal.
"Ya ampun.. dihabisin dong! Dasar lu ya!? Beliin gue minum atau gue makan makanan lo?!" Kesal haikal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And My Twin Boyfriend
RomanceRehan? Hmm.. nggak jarang orang benci padanya karena sikapnya yang seenaknya. Kadang guru tak jarang geram karena sikpanya yang entah turun siapa. Tapi rehan pun tak jarang disukai banyak orang karena keimutannya. Rehan pun pernah dengan sengaja iku...