Part 8

296 14 0
                                    

"EH!!!"

"Apa?"

"Nggak kok. Aku nggak ada kelas pagi hari ini." Sungguh.. ucapan rehan membuat lohan deg deg ser:v

"Yasudah. Kau turun dulu. Aku mau bangunin johan."

"Baiklah. Aku mau bantu tante juga." Ucap rehan lalu berlari. "Tante aku mau bantu masak." Ucapnya dengan imut. Sehingga seluruh penghuni rumah tersenyum pada tingkah laku rehan. Kecuali satu orang. Tentu haikal, ia tak tau apa apa. Karena ia juga imut.

"Jo.. bangun ih. Lo enak banget tidur dikasur istri lo." Ucapan lohan membuat johan langsung duduk.

"Dari mana lo tau kalau gue suka sama haikal?" Tanya johan yang masih memeluk guling milik haikal.

"Ya karena sejak dia bareng kita. Lo selalu ngeliatin dia. Walau baru ketemu kemaren." Jujur lohan sudah tau bahkan sebelum johan menyukai haikal. Dia sudah punya feeling bahwa rehan tak akan dimiliki johan, dan johan akan melupakan perasaannya pada rehan.

"Yaudah.. gue mau mandi. Gue bau. Ntar gebetan gue ilfeel. Hiyahiyahiya." Ucapnya langsung berlari ke kamar mandi. Saat terdengar bahwa air sudah menyala lohan langsung turun kebawah.

Lohan melihat pemandangan tak mengenakkan. Robert memeluk rehan dari belakang dan mereka terlihat sangat bahagia bersama. Mereka terlihat seperti pasangan suami istri.

Karena lohan geram, ia lebih memilih menjauhkan robert dari rehan yang sudah mulai diperlakukan tak senonoh oleh robert.

"Ikut gue." Ucap lohan. Robert ditarik ke latar depan rumah berharap rehan tak mendengarkan mereka saat mereka berada disana.

"Lo kenapa hah? Ngerusak waktu kita bersama aja." Goda robert.

"Gue nggak suka ya lo deket deket sama rehan."

"Ya trus? Lo bisa apa kalau gue lebih kenal rehan daripada elo! Ha? Lo bisa apa?" Tanya nya sedikit menantang.

"Gue emang bukan siapa siapanya dia. Tapi gue berusaha untuk menjadi siapa siapanya dia. Paham lo!?" Lohan menarik kerah robert sampai robert hampir terangkat. Ya.. robart sama lohan tinggi lohan, tapi robert sama rehan masih tinggi robert. Intinya rehan pendek:v

"Emang lo bisa? Gue aja dapetinnya kayak dapetin nilai 100 di matematika." Tantang robert.

"Iya. Gue bisa. Kenapa nggak bisa? Matematika gue 100!"

"Oiya.. gue baru inget kalo elo. Anaknya. Seorang chairman."

"Emang kenapa?"

"Lo. Bisa. Dapetin. Dia. Pake..... duit." Ucap robert sambil menunjuk nunjuk dada bidang lohan.

"Dasar!"

"Et et et." Tiba tiba johan datang lalu melerai mereka. "Lo pada kenapa sih? Lo juga lohan. Ini rumah orang lain, bukan rumah kita."

"Dengerin tuh. Bukan rumah lo!" Robert pun menghindar karena lohan hampir menonjoknya tapi langsung di halang oleh johan.

"Baru aja gue bilangin!"

"Iya iya maap."

"Dah sono bedua masuk. Makanannya dah siap."

...........

Mereka berempat. Rehan, lohan berada didepan dan dibelakang ada haikal dan johan yang sedang bercanda tawa. Lohan tau, bahwa johan sedang mencoba untuk mendekatkan diri pada haikal.

Kapan lohan mendapatkan kesempatannya untuk mendekati rehan?

Tak lama kemudian ada pesan masuk dari nomor yang tak dikenal, tapi lohan tau dari text tersebut bahwa dia robert.

Me And My Twin BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang