Part 4

563 33 1
                                        

"30 x 5 masa nggak tau sih re?" Tanya lohan yang mungkin sudah lelah sejak 3 jam yang lalu mereka belajar dan rehan hanya mendapatkan 3 soal. 1 soal 1 jam. Bener sih:v

"Ya mana gue tau kalo nggak dikasih kalkulator." Ucapnya tanpa rasa bersalah.

"Nggak usah pake kalkulator, lo bisa kok ngitung manual."

"Jaman sudah digital, masih ae pake manual." Ucapnya yang masih tak mau menghitung.

"Haishh.. yasudahlah terserah padamu. Kau sudah paham dengan materi sebelumnya kan?" Tanya lohan yang sudah atau memang gemas dengan rehan yang menghitung saja tidak bisa.

"Heumm.." gumam rehan yang berpura pura mengerti.

"Haish.. yasudah. Lanjut besok. Kalau kau besok tak bisa, akan kuyakinkan kau diberi hukuman." Ucap lohan.

Lalu lohan berjalan ke kamarnya dengan langkah yang ling lung sudah tak betah mengajari bocah bandel itu.

'Kau pikir aku bodoh? Aku tu sudah tau. Aku saja yang malas menghitung.' Ucap rehan dalam hati. Lalu ia mengerjakan soal itu dalam 1 jam sudah selesai. Semua. Bahkan tak ada tempat kosong untuk sekedar ditulis huruf 'A'.

'Sudah. Liat besok ekspresi mereka. Ini lah buktinya kalo pada nggak percaya sama aku.'

Lalu rehan tidur di kamarnya yang sudah rapi karena dia tumben sehari ini rajin.

.......

"WHAT!?"

Teriakan itu membangunkan rehan yang masih tertidur pulas.

Cklek

"Apa ini rehan?" Tanya lohan dan johan yang terkejut dengan jawabannya.

"Kenapa?"

"Kok bisa bener semua?" Tanya johan yang sama tak percayanya dengan lohan.

"Ya gitu. Dah sana keluar. Aku nggak mau hari offku diganggu sama kalian." Ucap rehan lalu lanjut tidur.

"Kita butuh penjelasan dulu rehan. Ini bahkan benar semua nggak ada yang salah." Ucap lohan yang langsung menarik selimut itu dengan kasar.

"Sudah kukatakan, aku sebenarnya bisa, tapi aku tak mau. Sudah? Sana pergi hus hus sana. Mo tidor!" Ucapnya lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Lohan dan johan sangat kebingungan karena mereka tak menyangka bahwa rehan akan menjadi sepintar itu.

"Kalian masih tak percaya ternyata." Ucap rehan yang sama sekali tak melihat mereka. Dia hanya menggunakan insting.

Lalu lohan dan johan pergi dengan perasaan yang.. ya itu lah. Kepintaran mereka dikalahkan oleh anak brandal.

"Kenapa dia sangat pintar?" Tanya lohan, padahal johan juga ingin menanyakannya.

"Entahlah apa yang merasukinya." Ucap johan lalu tak ingin pikir pusing lalu berangkat ke sekolah.

Ini mungkin hari off untuk rehan tapi tidak untuk lohan dan johan. Mereka ada kursus bahasa inggris, jepang dan jerman. Setelah itu mereka harus latihan band karena sebentar lagi ada lomba band di kotanya.

........

Rehan terbangun dengan perasaan lapar dan lelah setelah 4 jam tidur. Dia ingin makan. Tapi tak ada siapapun dirumah, jadi dia putuskan untuk membeli makanan diluar.

Hari itu cuaca sedikit mendung dan dingin, kemungkinan akan turun hujan. Tapi ia tak bawa payung. Tapi rehan tak menghiraukannya sama sekali. Yasudahlah, dia hanya mau makan dengan tenang.

Tak sadar hari sudah mulai gelap karena mencari makanan yang cocok untuknya lalu saat mendapatkannya ia memesan.

Karena rehan takut jadi dia bawa pulang makanan itu dan se botol susu strawberry. Sesampainya dirumah ia tak langsung makan, dia menyiapkan air putih saat ia sudah eneg dengan susu itu.

Me And My Twin BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang