Part 1

1.8K 82 8
                                    

Johan mcloy dan lohan mcloy menyukai satu orang yang sama yaitu rehan. Rehan dewana adalah tipe orang yang nggak mau diatur dan sukanya kluyuran nggak jelas. Dia sering kepergok kepala sekolah merokok dibelakang sekolah. Rehan dan si kembar mcloy tak berpacaran bahkan rehan tak menyukai si kembar karena si kembar memiliki plus plus yang tak dimiliki rehan. Seperti si kembar termasuk orang yang kaya, pintar, berwibawa, sopan, santun, terjaga kehidupannya walau mereka sudah tak memiliki orang tua. Perusahaan? Tentu saja di pegang oleh si kembar.

Apalagi si kembar adalah orang yang paling berpengaruh di sekolah. Mereka sering menjuarai lomba olimpiade dan band. Seperti olimpiade matematika, fisika, biologi, dan kimia. Kalau di band, johan memegang bass dan lohan memegang guitar, si kembar sebenarnya bisa semua tapi hanya itu saja yang sedikit mereka kembangkan.

Kembali ke rehan. Rehan sebenarnya sangat pintar, tapi setelah ayahnya memilih perempuan lain daripada ibunya, rehan menjadi seperti ini. Berandal. Kehidupan rehan hanya bertemu ibunya. Walau seperti itu, rehan tak melupakan kewajibannya sebagai anak. Rehan sering membantu ibunya memasak, bekerja, mencuci baju, pokoknya yang bisa ia kerjakan. Tapi ibu rehan hanya sedih saat rehan dipanggil kepala sekolah, tapi ia tak bisa marah karena ini bukan salahnya.

Rehan hanya bersikap kasar didepan orang lain tapi tak ke ibunya, rehan sangat menyayangi ibunya seperti ia menyayangi nyawanya sendiri.

Inilah cerita sebelum semuanya bermula.

"Rehan.. makannya dah siap. Dimakan dulu sana." Ucap ibu rehan dari dapur.

"Kok ibu nggak manggil rehan? Rehan kan bisa bantu. Setidaknya untuk memotong motong bahan." Ucap rehan yang langsung mengambil 2 piring lalu mengisi keduanya dengan nasi.

"Kok dikit banget bu? Ini cuman cukup buat satu orang saja. Trus nanti ibu makannya gimana?" Ucap rehan yang melihat hanya ada 1 porsi kecil ca kangkung.

"Kamu makan dulu saja. Nanti ibu bisa makan gratis di kantor." Ucap ibunya sambil tertawa.

"Ya deh bu. Yang penting ibu makan."

Lalu rehan makan dilihati oleh ibunya.

"Seandainya Tuhan memberi ibu waktu." Gumam ibu.

"Apa bu?"

"Nggak apa sayang. Makanlah. Ibu mau siap siap."

"Ibu kenapa?" Tanya rehan pada dirinya sendiri. Lalu rehan mengangkat bahunya tanda tak mengerti. Lalu dia lanjut makan.

...................

"Rehaaannnnnn... gue sahabat lo dari sd, jadi jangan pura pura nggak kenal." Ucap haikal dari sampingnya.

"Iya iya. Btw dah ngerjain pr? Kalo udah, kita ke rooftop yok. Mo ngerokok."

"Hilihh.. lu ngabisin berapa bungkus coy per minggu? Ngerokok terus keknya."

"Ini bungkus minggu lalu aja belom abis."

"Mak lo tau?"

"Nggak. Kalo tau tambah pusing ntar."

"Yaudah sebelum mak lo tau. Berenti gih sekarang. Kasian kan mak lo. Rehan yang baik baik jadi berandal di sekolah."

"Lo sapanya gue?"

"Eumm.. sahabat?"

"Siapa yang nganggep?" Jlebb... sakit broh.. dah sahabatan dari sd nggak dianggep. "Becanda.. gitu aja bawa serius."

"Sakit tau nggak sih? Jahat lo."

"Dah lah. Lu mau ikut ato tetep disini?"

"Ikut tapi gue nggak ikut ngerokok."

Me And My Twin BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang