Part 13

348 12 6
                                    

"Hayoloh. Ketauan lu."

Saat kami masuk, bukannya suasana yang panas tapi malah suasana menyebalkan. Haikal yang jatuh dari kasur dan mencoba menarik selimut dari cengkeraman Johan membuat kasur itu berdecit seakan mereka sedang bercinta.

"Jadi kalian itu cuman berebut selimut yang menyebabkan Haikal jatuh?" Tanya ku yang tak jadi menjewer telinga Johan.

"Gua tadi sudah ia selimuti tapi dia tiba tiba menarik selimutnya dan gua terjatuh saat mencoba mempertahankan selimutnya. Tapi akhirnya kami berebut." Ucap Haikal sambil merengek pada tangan ku. Aku berkacak pinggang sambil melihatinya.

"Apa? Dingin tau." Balas Johan yang kembali mengambil selimut dari tangan Haikal.

"Mengalahlah jo." Ucap Lohan.

"Iya iya maap." Aku kira Johan dan Haikal akan romantis, ternyata sama saja.

"Ayo tidur lagi, Rehan." Ucap Lohan sambil menarik tanganku menuju kamarku.

Kami berbaring dalam kegelapan dan menikmati hangatnya pelukan Lohan ditambah kehangatan selimutku. Aku belum bisa tertidur karena memang belum terlalu mengantuk. Tapi rasa nyaman yang aku dapatkan membuatku terlelap tanpa memikirkan hal lain lagi.

Saat pagi datang, aku mendengar alarm berbunyi bersamaan dengan suara burung di luar. Hari ini adalah hari sabtu. Hari favorite semua orang, termasuk aku.

Aku melihat ke sampingku dan melihat Lohan tertidur sambil memelukku. Aku tertawa karena melihat ekspresi tidurnya, mulutnya mem pout dan rambut yang terlihat acak acak an.

Aku singkirkan tangannya dari pinggangku dan aku bangun dari tempat tidurku, mencoba untuk tidak mengganggu tidurnya.

Aku berjalan menuju lemari baju milik Lohan dan mengambil beberapa pakaian yang akan aku pakai setelah mandi. Aku terus mencari sampai mendapatkan baju yang aku cari.

Aku mengambil baju yang ukurannya sungguh besar dari tubuhku. Karena hanya itu yang ada. Pakaian yang besar. Aku ingin mengambil pakaianku sendiri tapi entahlah, nyaman menggunakan pakaiannya.

Aku masuk kedalam kamar mandi dan mandi dengan air hangat. Bernyanyi nyanyi dibawah shower dan berlagak layaknya aku adalah artis terkenal. Kadang pula saat dibawah shower ini aku bisa berhalu sendiri. Entah apa yang terjadi denganku, tapi sejak aku bertemu dengan Lohan, haluku semakin parah. Kata halu yang dulu tak pernah aku ketahui dan tak pernah aku rasakan dan sekarang aku tau.

Setelah selesai aku mengeringkan tubuhku dengan handuk yang sudah tersedia. Memakai pakaianku dan keluar dari kamar. Namun belum sempat aku keluar, aku didorong dari luar untuk masuk lagi kedalam. Lohan melepas pakaiannya dan pakaianku.

"Mandi denganku." Ia menyalakan bathtub san menarik tubuhku untuk masuk kedalam.

"Aku dah mandi! Udah wangi nih."

"Ya biar lebih wangi. Biar lebih tahan lama." Ucapnya sambil memelukku. "Tubuh kamu kecil. Pas di pelukan aku."

"Bacooott!"

Dia menuangkan sabun cair kedalam dan membuat gelembung. Aku mengocoknya dan bermain dengannya.

"Ahhh." Desah Lohan. Padahal aku ngapain? Ngocok sabun yang berada didalam bathtub.

"Besarkan?" Aku menunjukkan balon sabun yang aku buat ditanganku.

"Pecahkan!" Ia memecahkan gelembung yang sudah aku tiup dengan susah payah sehingga terbentuk gelembung yang cukup besar.

"Lo ah! Nggak mau gue!" Aku berdiri dari bathtub tapi belum sempat aku melakukannya dia memelukku dengan erat.

"Nanti dulu."

Me And My Twin BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang