Silent
Still silent
Still so silenttttt
"Ekhem. Kalian sudah kelas berapa sekarang?" Tanya ibu haikal.
"Sudah kelas 11." Ucap keempat anak itu.
"Oalah.. kalian semua itu sama? Tante baru tau. Kalian makanlah dulu. Tante mau bantuin haikal masukin baju." Ucapnya sambil berdiri.
"Kamu rehan?" Tanya robert.
"Iya.. aku dah lama nggak ketemu kakak. Tiba tiba kakak dah gede, dah kerja. Kangen masa main kita bertiga." Ucap rehan yang mengingat kenangan dulu.
"Aku juga sempat nggak ngenalin kamu. Ternyata kamu dah gede banget." Ucap robert yang terus menatap mata rehan.
"Oiya.. lohan, johan. Dia dulu mantan pacarku." Ucap rehan dengan sedikit berbisik. Agar tak terdengar siapa siapa. Bahkan ibu haikal tak tau tentang anaknya berpacaran dengan rehan.
"Iya.. dulu dia imut banget. Ternyata sampek gede juga imutnya nggak ilang." Robert mencoba untuk menggenggam tangan rehan tapi ibu haikal yang tiba tiba turun membuat mereka semua terkejut dan menarik tangan mereka.
Robert menundukkan kepalanya karena sudah lama ia tak menggenggam tangan itu. Robert kangen semuanya, sebab itulah si robert lebih memilih untuk menjadi pengagum rahasia si rehan. Karena ia tau, kesemptannya untuk balikan sepertinya hampir tak mungkin.
Sebab itulah si haikal selalu bercerita kepada kakaknya bahwa rehan tak apa apa. Jika rehan sakit, haikal pasti cerita. Kalau rehan main sama haikal, pasti haikal akan berfoto dengan rehan lalu mengirim gambarnya. Hubungan sepihak itu masih membuat robert sakit hati, sehingga ia lebih memilih untuk membicarakannya, tapi entah dia belum menemukan orang yang tepat untuk kisah itu. Kisah cinta seorang robert. Ciaakk uhuk uhuk.
"Kalian menginap saja disini dulu. Ini sudah malam." Ucap ibu haikal.
"Iya.. aku akan bagi kamarnya. Karena aku tau tak akan cukup." Ucap haikal yang menyeringai pada kakaknya. Robert hanya menggeleng tak percaya pada adiknya.
"Baiklah kalian naik dulu. Aku tau pasti haikal akan sekamar denganku." Ucap ibu haikal yang langsung kekamarnya.
"Iya dong ma. Mama masuk dulu aja. Nanti haikal nyusul." Mama haikal langsung berjalan kekamarnya yang sebelumnya sudah mengucapkan selamat malam.
"Ayo naik ke atas." Ajak haikal.
Sekarang kita ber 5. Sudah melingkar. Haikal siap untuk membagi.
"Jadi.. kusarankan kalian berdua tidur dikamarku. Dan rehan... bersama kakakku. Tak apa ya?" Ucap haikal sambil memohon. Dan dijawab dengan mata melebar milik rehan. Rehan tak sangka bahwa robert masih menyukainya. Karena sedari tadi robert memiliki semburat merah yang entah datang dari mana.
"Yasudah.. ayok tidur. Besok baliknya pagi pagi banget. Jadi siapin kopi dan segala keperluan." Ucap haikal sambil jalan ke kamar ibunya yang berada dibawah. Ayah haikal? Lagi kerja keluar negeri. Tenang aja. Haikal itu anak yang happy kok.
.........
Rehan hanya bergerak tak nyaman di kasurnya saat robert hanya memandanginya. Robert entah sejak kapan ter addicted akan rehan yang ini. Mungkin rehan yang dulu adalah anak yang imut imut, tapi sekarang entah dimata robert rehan lebih imut dari yang dulu.
"Kau kenapa tambah imut setelah kita putus?" Ucap robert sambil mengusap rambut lembut milik rehan.
"Eumm.. mungkin karena kau dulu selingkuh?" Bar bar sekali kau nak?:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And My Twin Boyfriend
RomansaRehan? Hmm.. nggak jarang orang benci padanya karena sikapnya yang seenaknya. Kadang guru tak jarang geram karena sikpanya yang entah turun siapa. Tapi rehan pun tak jarang disukai banyak orang karena keimutannya. Rehan pun pernah dengan sengaja iku...