15. Acara Dimulai

2.4K 69 0
                                    

        Sesampainya di gedung, disana hanya ada panitia dan gue serta keluarga. Memang acara belum dimulai, kurang 1 jam lagi acara dibuka. Teman-teman belum ada yang datang satupun.

        Akhirnya gua memutuskan pergi ke ruang make up, untuk memperbaiki make up yang kurang, supaya nanti di depan Reza dan teman-teman muka gue kelihatan lebih cantik hehehe.

1 jam kemudian...

"Sha acara udah dimulai ayo keluar, nama mu udah di panggil tuh sama pembawa acara nya." Panggil kak Dino dibelakang pintu make up.

"Iya iya kakkk bentar, bentar lagi Sasha keluar." jawab gue.

Make up saja lama amat buset, mau berapa lapis bedaknya Shaaa..” Sahut kak Dino nampak kesal.

“Iya-iya ini mau selesai.” Tegas gue.

"Hm deg deg an, semoga Reza datang." Batin gue.

        Akhirnya gue memutuskan keluar ruang make up, untuk menuju ke depan gedung menemui teman-teman.

"Kita sambut Sashaaaaa, beri tepuk tangan yang meriah..,  wah cantik banget yaa." Kata sang pembawa acara.

Prokk prokkk prokkk...

        Gue menaiki panggung yang tidak terlalu tinggi, dan belakang bertuliskan sweet seventen Sasha.

"Selamat ulang tahun, kami ucapkan, selamat panjang umur dan bahagia, tiup lilinnya tiup lilinnya tiup lilinnya sekarang juga, sekarang jugaa, sekarang jugaaaa." Serentak semua menyanyikan lagu ulang tahun untuk gue, rasanya terharu bahagia.

       Ini adalah momen yang tidak bisa gue lupakan seumur hidup.
Sebelum meniup lilin ulang tahun, gue doa terlebih dahulu, dan langsung meniup lilin itu.

Hari ini, hari yang kau tunggu..
Bertambah satu tahun..
Usiamu..., bahagia lah kamu..

        Lagu ulang tahun berbunyi memenuhi gedung.

"Sekarang potongan kue pertama untuk siapa nih." Kata pembawa acara.

"Untuk Bunda sama Ayah dong." Sahut gue sambil nyuapin kue itu ke ayah dan bunda.

"Yang kedua untuk kakak yang super nyebelin." Pinta gue sambil nyuapin kue itu dengan potongan yang super besar, biar blepotan tuh coklat nya hehehe.

"Ih Sasha jangan besar-besar blepotan ini, nanti kegantengan gue menurun." Kata kak Dino dengan kePD annya.

        Gue seraya memicingkan mata, untuk mencari dimana Reza berada. Dan anehnya juga Reina ga datang. Dimana mereka berdua.

"Baik semuanyaaa sekarang cari pasangan masing-masing kita akan dansa bersama-sama, yang jomblo biar dansa sendiri, kasian banget, ahahahah. Musikkkkk!!!!." Semarak nya pembawa acara mengumumkan waktunya dansa.

        Tapi Reza dan Reina tak kunjung datang.

"Kak aku ke belakang dulu ya, ke toilet bentar." Izin gue kepada pembawa acara.

        Gue memutuskan untuk berjalan ke toilet, sesampainya ditoilet gue menatap cermin besar, untuk melepas kesedihan, tak terasa air mata menetes satu dan dua kali, gue langsung menyeka air mata. Rasanya sedih banget Reza dan sahabat nya yaitu Reina tidak datang, akan jadi kalau ulang tahun, tahun ini tidak menyenangkan.

        Gue langsung menyeka air mata yang mengalir sedikit di pipi, dan menahan agar air mata itu tidak jatuh kembali.

        Gue punya ide, gue berjalan keluar dengan tergesa-gesah menuju parkiran, bisa saja Reza atau Reina datangnya terlambat. Dengan buru-buru berjalan sambil memegang gaun yang menyapu lantai.

Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang