14. Baikan

47 4 6
                                    

Happy Reading



















Pagi ini bumi diguyur hujan. Memang tidak terlaru deras, namun karena sudah sedari shubuh jadi jalanan sudah banyak genangan.

Jam alarm sudah beberapa kali berdering namun Angel masih tetap memeluk erat gulingnya, tak ingin tidurnya terusik alarmnya justru dimatikan. Jangan salah sangka jika bunda tidak turun tangan untuk membangunkan Angel, karena sudah tiga kali bunda menggedor-nggedor pintu kamarnya namun Angel tak kunjung terbangun. Alhasil sampai bunda dan Andi pergi, Angel masih bobo cantik.

Angel baru terbangun pukul tujuh kurang lima belas menit, sudah terbiasa jika mandi hanya tiga menit dan ganti baju dua menit.

Rintik hujan tak menyulutkan niat Angel untuk terus memedal sepedanya diatas trotoar.

Jam tujuh tepat Angel berhasil menerobos masuk kedalam gerbang yg mau ditutup dan untungnya masih menyisakan celah untuk dilewati satu unit sepeda.

"Woahhh. Keren. Bakat jadi pembalap emang gue". Kata Angel berbangga diri setelah memarkirkan sepedanya.

***

"Woeehh Malaikat maut udah dateng. Gila gila keren banget lo tadi sumpah". Angel berdiri didepan pintu kelasnya lalu disambut Gio yg bertepuk tangan karena melihat Angel yg hampir saja kejepit gerbang😅.

"Gimana gimana? Keren kan gue". Ucap Angel berbangga diri.

"Beuhh. Besok besok bolehlah kita balapan". Tantang Gio masih berdiri disamping pintu kelas.

"Lo pake sepeda motor njir gue medal. Ya jelas menang elo lah".

"Haha. Okedeh kapan-kapan gue pake sepeda gue, kita balapan".

"Ngapain malah berdiri disitu, masuk!". Titah Bu Risma yg berjalan dikoridor mendekati kelas mereka. Angel buru-buru masuk kelas disusul Gio yg berjalan dibelakangnya.

***

Bel istirahat sudah berbunyi, sebagian besar murid langsung menyerbu kantin. Angel, Fatih dan Raka juga kekantin. Namun, kali ini berbeda Angel tidak ikut kedua sahabatnya makan dikantin, ia hanya membeli susu kotak dan roti isi untuk dimakan ditaman. Ia akan menghubungi mamanya, hari ini bertepatan dengan hari olimpiade Reza, ia ingin memberikan semangat kepada Adek tersayangnya itu.

Tiba di taman belakang sekolah, Angel mematung ketika melihat dua orang yg dikenalnya, bahkan mungkin sangat dikenalnya sedang duduk berdua di kursi panjang yg memang disiapkan ditaman itu.

Katakan Angel lebay karena matanya sudah berkaca-kaca karena melihat Rizky sedang berbicara dengan santai dan terlihat akrab dengan Alana, iya kedua orang tersebut adalah Rizky dan Alana.

Dalam diamnya Angel bertanya-tanya. Mengapa Rizky bisa seakrab itu dengan Alana, padahal ia cuman murid pindahan beberapa hari yg lalu. Dari obrolan ringan mereka terdengar jelas dipendengaran Angel, membuat hatinya bergemuruh.

Bruk

Bunyi kotak susu yg sedari tadi ditenteng Angel ditangan kirinya jatuh keatas permukaan rerumputan. Kedua pasang mata yg membelakangi Angel langsung berbalik menoleh ke sumber suara.

Angel nyengir sambil memungut susu kotaknya.

"Eh eh maaf, nggak sengaja. Suweerr".  Kata Angel sambil tersenyum getir dan tergesa-gesa meninggalkan Rizky dan Alana yg menatapnya cengo.

"Kejar Riz!". Seru Alana kepada Rizky.

Angel tidak kembali ke kelas atau menyusul kedua sahabatnya, melainkan ke rooftop. Menumpu tubuhnya dengan pagar pembatas.

AngelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang