16. With Arjuna

32 2 0
                                    

Happy Reading
















Gadis berseragam putih abu-abu itu lagi-lagi harus mengayuh sepedanya cepat, apalagi kalau bukan karena terlambat. Sepuluh menit yg lalu sudah dipastikan bel masuk telah berbunyi namun ia masih berada di trotoar mengayuh sepedanya dengan cepat dan gesit.

Mampus!

Pekiknya dalam hati. Gerbang sudah tutup dan sialnya masih ada anak OSIS yg berdiri didekat pintu gerbang yg sudah tertutup. Mau tidak mau Angel mendapat hukuman hari ini, karena tidak berhasil menyelinap memanjat tembok pembatas karena terlebih dahulu ketahuan anak OSIS.

"Ceweknya ketua OSIS nggak ada kapoknya terlambat, ck ck". Celetuk salah satu anak OSIS perempuan yg sudah berdiri didepan Angel dan beberapa murid terlambat yg lain.

Sekedar informasi yg terlambat hari ini hanya lima orang, satu siswa kelas sepuluh, satu siswi kelas sebelas yg sudah pasti adalah Angel dan tiga siswa dari kelas duabelas.

"Lari keliling lapangan 10 putaran!". Titahnya.

Dengan ogah-ogahan Angel berlari bersama keempat anak terlambat itu, tentu saja menjadi tontonan tersendiri bagi murid-murid yg sedang dalam jam kosong.

Baru tiga putaran ketiga siswa dari kelas dua belas itu berhenti tidak melanjutkan hukumannya karena anak OSIS yg mengawasi tadi sudah pergi.

"Masih pagi, entar capek pingsan. Mending iatirahat". Kata seorang laki-laki sambil menarik pergelangan Angel agar berhenti berlari. Angel mendongak menatap kearahnya yg sudah pasti lebih tinggi dibanding Angel.

"Gue bukan cewek lemah". Ujar Angel sambil melepaskan cekalan tangan kekar itu dari peegelangan tangannya.

"Dasar tengil". Cibir laki-laki itu yg tak lain adalah Adrian. Angel tak merespon melainkan meneruskan larinya yg sempat terhenti.

Selesai dengan hukumannya Angel ke kantin membeli air mineral dan susu kotak rasa coklat kesukaannya. Setelah itu langsung kekelas untuk mengikuti pelajaran.

Tok tok

Suara ketukan pintu terdengar dari dalam kelas, seisi kelas sudah menebak jika Angel lah yg mengetuk dari luar dan benar saja ketika pintu terbuka terpampang jelas wajah yg cantik nan manis itu terlihat masam dan lelah.

"Ulangan tinggal satu jam, kamu cepet duduk lalu keluarin satu lembar kertas sama peralatan tulis. Dilarang tolah toleh ini lembar soalnya". Titah sang guru langsung diangguki oleh Angel, sebelumnya terlebih dahulu mengambil selembar kertas berisi soal Kimia yg disodorkan padanya.

Setelah duduk Angel dengan santai mengeluarkan peralatan untuk mengikuti ulangan yg tinggal satu jam. Bukan Angel namanya jika mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh. Sejak keputusannya kala itu, Angel sudah tidak memperdulikan soal nilai memang. Entahlah jika suatu saat takdir menginginkannya kembali ke Angel yg rajin, tapi yg pasti untuk saat ini Angel ingin menjadi orang yg menjadikan hidupnya tidak monoton tidak hanya belajar-belajar dan belajar saja seperti dulu.

Setelah selesai menjawab semua soal, Angel lantas mengumpulkan lembar jawabannya kepada sang guru. Bukan pemandangan yg mengherankan lagi bagi teman-temannya karena memang sudah sering Angel memjawab soal dengan cepat namun hasilnya sering dibawah KKM.

Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan menuju kantin engisi kekosongan perut mereka. Begitupun ketiga sahabat yg tak pernah pisah itu, siapa lagi kalau bukan Angel, Raka dan Fatih.

Saat berjalan dikoridor bersama kedua sahabatnya. Mereka tak sengaja berpapasan dengan Rizky dkk.

"Hai Riz". Sapa Angel pada kekasihnya.

AngelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang